Perlukah Memberikan Minyak Ikan Untuk Anak?
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konsultan Laktasi
Diterbitkan 23 Des 2021
2973
Manfaat minyak ikan untuk anak sebenarnya sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum. Namun, tetap saja masih banyak yang meragukan bukan hanya manfaat, namun juga keamanannya. Berikut adalah informasi mengenai manfaat minyak ikan untuk anak, dan apakah si Kecil perlu mengonsumsinya.
Omega-3 adalah salah satu asam lemak esensial yang berperan penting dalam banyak aspek kesehatan, termasuk perkembangan janin, fungsi otak, kesehatan jantung, dan kekebalan tubuh.
Asam lemak omega-3 terdiri dari asam alfa-linolenat (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA). ALA terdapat dalam berbagai makanan nabati, termasuk minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran tertentu. Di dalam tubuh ALA akan mengalami proses pemanjangan rantai asam lemaknya untuk bisa menjadi bentuk EPA dan DHA.
Sementara itu, EPA dan DHA secara alami terdapat pada ikan berlemak, seperti ikan salmon, ikan sarden, ikan kembung, ikan haring, teri, ikan trout, tuna, dan banyak tersedia dalam suplemen.
Asam lemak omega-3 karena bersifat esensial artinya hanya bisa didapatkan anak dari makanan, karena zat ini tidak dapat diproduksi di dalam tubuh. Oleh karenanya, penting sekali memenuhi kebutuhan omega-3 pada anak, salah satunya melalui minyak ikan. Minyak ikan adalah suplemen yang mengandung asam lemak omega-3 jenis EPA dan DHA.
Minyak ikan memiliki banyak manfaat untuk semua usia, mulai dari anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, sampai lansia.
Berikut adalah berbagai manfaat minyak ikan untuk anak:
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah kondisi umum yang terkait dengan gejala seperti hiperaktif, impulsif, dan kesulitan fokus.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat membantu mengurangi gejala ADHD pada anak-anak.
Sebuah tinjauan dari 16 penelitian mengungkapkan bahwa asam lemak omega-3 meningkatkan memori, perhatian, pembelajaran, impulsif, dan hiperaktif, yang semuanya sering dipengaruhi oleh ADHD.
Asma adalah kondisi kronis yang menyerang anak-anak dan orang dewasa, yang menyebabkan gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk, dan mengi.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa suplemen asam lemak omega-3 membantu meringankan gejala ini.
Satu studi pada 395 anak mengaitkan kadar asam lemak omega-3 dalam darah yang lebih rendah dengan risiko masalah tidur yang lebih tinggi.
Penelitian juga menemukan bahwa suplementasi dengan 600 mg DHA selama 16 minggu mengurangi gangguan tidur dan menyebabkan hampir 1 jam lebih banyak tidur per malam.
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi otak dan suasana hati pada anak-anak - khususnya, pembelajaran, memori, dan perkembangan otak.
Perlukah anak mengonsumsi suplemen minyak ikan? Walau memiliki banyak manfaat, orang tua sebaiknya tidak memaksakan bayi untuk minum minyak ikan. Pemberian suplemen minyak ikan untuk bayi 6 bulan atau di bawah 1 tahun tidak direkomendasikan. Hal ini karena umumnya bayi telah mendapatkan semua lemak yang dibutuhkan dari ASI.
Sehingga pemberian suplemen minyak ikan secara langsung pada anak dapat dimulai sejak melewati usia 1 tahun atau sesuai anjuran dokter. Dosis pemberian minyak ikan untuk bayi yang umumnya diberikan adalah 1 gram yang terdiri dari 150-600 mg EPA dan 100-350 mg DHA.
Pada tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi asupan DHA untuk anak-anak— yaitu sebanyak dua porsi ikan berlemak akan memenuhi kebutuhan Omega-3.
Sedangkan untuk anak, takaran dosis omega-3 dalam bentuk ALA yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Secara umum, pemberian minyak ikan untuk anak cukup aman. Namun, minyak ikan sebaiknya tidak diberikan jika anak memiliki kondisi tertentu, seperti gangguan perdarahan, mengonsumsi obat pengencer darah, atau memiliki alergi terhadap ikan laut dan minyak ikan.
Bunda tidak perlu khawatir tentang pemenuhan asupan omega-3 karena anak tetap bisa mendapatkannya dari menu ikan yang ia makan sehari-hari.
Minyak ikan seperti yang telah disebutkan aman dikonsumsi anak-anak. Namun, mengonsumsi suplemen omega-3 dalam dosis tinggi dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami masalah pada perdarahan dan pembekuan darah.
Beberapa efek samping lainnya yang bisa dialami saat memberikan minyak ikan untuk anak adalah:
Jika dokter sudah merekomendasikan suplemen minyak ikan tapi si Kecil tidak begitu menyukainya, Bunda dapat menyiasatinya dengan cara berikut ini:
Dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan, pertumbuhan dan perkembangan anak terjamin. Oleh karena itu, Bunda perlu pintar-pintar menyiasati agar anak terbiasa mengonsumsi minyak ikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber:
Healthline. 2019. Should Kids Take Omega-3 Supplements?
Hellosehat. 2021. Manfaat dan Dosis Konsumsi Minyak Ikan untuk Anak yang Tepat.
Verywellfamily. 2020. Is Fish Oil Supplementation Right for Kids?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010