Perubahan Payudara di Tiap Trimester Kehamilan
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 4 Okt 2022
423
Perubahan payudara adalah salah satu tanda kehamilan yang paling awal. Payudara akan terlihat membesar dan lebih sensitif ketika dipegang.
Seiring perkembangan kehamilan, payudara akan kian membesar karena dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Hormon-hormon ini memainkan peran penting dalam mempersiapkan payudara untuk menyusui. Estrogen merangsang pertumbuhan sel saluran payudara dan menghasilkan sekresi prolaktin, hormon lain. Prolaktin merangsang pembesaran payudara dan produksi ASI. Progesteron mendukung pembentukan dan pertumbuhan sel penghasil susu di dalam kelenjar payudara.
Pada artikel ini, kami akan membahas perubahan payudara ketika hamil. Kami juga memberikan beberapa tips untuk meredakan ketidaknyamanan payudara saat hamil.
Pada awal trimester pertama, volume darah tubuh akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin yang sedang tumbuh. Hal ini menyebabkan pembuluh darah di payudara Bunda menjadi lebih besar, biru, dan terlihat.
Payudara Bunda juga akan bertambah besar dan pertumbuhannya sudah mulai terlihat di awal trimester. Payudara mungkin akan terlihat sedikit bengkak dan terasa sakit sampai ke area ketiak. Namun, gejala ini akan hilang dalam beberapa minggu pertama kehamilan.
Selain payudara, puting Bunda juga akan mengalami perubahan. Puting akan terlihat lebih besar dan lebih sensitif, serta bagian areola juga akan lebih menggelap.
BACA: Mengapa Payudara Sakit Sebelah Saat Menyusui?
Memasuki trimester kedua, kadar estrogen dalam tubuh akan terus meningkat. Payudara akan terasa lebih berat atau penuh saat saluran susu berkembang.
Pada periode ini, payudara Bunda juga akan mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum adalah bentuk pertama dari ASI. Beberapa ibu hamil bahkan ada yang mengalami kebocoran ASI di pertengahan atau akhir trimester kedua. Bunda tak perlu khawatir atau menampung kolostrum yang keluar. Pada saat bayi lahir, kolostrum masih akan terus keluar untuk menjadi makanan pertama bayi.
Namun, jika pada trimester kedua belum ada tanda-tanda ASI keluar, jangan rangsang puting Bunda untuk mengeluarkan ASI. Merangsang puting secara berlebihan dapat menyebabkan persalinan prematur.
Di trimester ketiga, payudara Bunda akan menjadi lebih berat dan padat. Puting juga akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Bahkan, umumnya puting juga mungkin akan berubah bentuk serta menggelap secara signifikan.
Saat kulit payudara meregang untuk mengakomodasi ukurannya yang semakin besar, Bunda mungkin mengalami gatal-gatal yang cukup hebat. Beberapa orang bahkan mengalami kekeringan yang menyebabkannya menjadi makin gatal. Bila hal ini terjadi, cari pelembap yang aman bagi ibu hamil untuk menghindari munculnya stretch mark.
Perubahan payudara ini adalah yang paling umum terjadi pada sebagian besar wanita hamil. Namun, ada juga ibu hamil yang tidak mengalami pembesaran payudara. Bunda tak perlu khawatir. Ukuran payudara tidak akan mempengaruhi produksi ASI. Meski payudara kecil, ASI tetap bisa keluar jika dirangsang oleh isapan bayi.
BACA: Payudara Turun dan Perubahan Payudara Lain Saat Menyusui
Banyak orang yang menyukai bentuk payudara saat hamil. Akan tetapi, di samping ukuran payudara yang membesar, Bunda juga akan mengalami sejumlah ketidaknyamanan. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan.
Untuk menunjang payudara yang kian membesar, Bunda bisa mulai mengganti bra dengan satu ukuran lebih besar atau sekalian mengganti bra yang ada dengan bra menyusui. Jadi, Bunda tak perlu membeli bra lagi saat menyusui nanti.
Pilih bra yang fleksibel karena sampai akhir kehamilan, payudara mungkin akan terus membesar. Namun, tetap utamakan bra yang bisa menunjang supaya payudara Bunda tidak kendur setelah melahirkan.
Bra menyusui yang bagus juga memiliki beberapa kategori sebagai berikut:
Saat trimester kedua kehamilan, kolostrum mungkin sudah keluar dari payudara. Untuk mencegah kolostrum ini merembes ke bra dan pakaian, Bunda bisa mulai mengenakan breast pad. Saat ini Bunda bisa menemukan breast pad baik di toko online atau toko bayi. Ada produk sekali pakai ada juga yang washable . Pilih yang paling nyaman untuk Bunda kenakan.
Perubahan payudara yang kian membesar bisa menyebabkan kulit menjadi gatal-gatal. Hal ini juga memungkinkan stretch mark muncul di area payudara. Untuk mencegahnya, Bunda bisa mulai mengoleskan losion anti stretch mark mulai dari awal kehamilan.
Cek secara berkala jika Bunda menemukan benjolan di area payudara. Benjolan ini bukan berarti Bunda memiliki tumor atau kanker. Ada kalanya saat payudara sudah menghasilkan susu, benjolan ini terjadi karena saluran susu yang tersumbat. Bunda bisa memeriksakannya ke dokter kandungan jika ingin lebih pasti.
Di akhir trimester, Bunda bisa rutin melakukan pijat payudara. Selain membuat payudara terasa lebih nyaman, pijat payudara juga bisa membantu merangsang produksi ASI. Namun, pastikan untuk tidak memijat area puting jika belum waktunya persalinan karena bisa merangsang kontraksi.
Sumber
Medical News Today. 2021. How soon do you notice breast changes in pregnancy, and what does the change look like?
Healthline. 2017. Breast Changes in Pregnancy: What to Expect
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010