Selamat ya, Bun… atas kehamilan kembarnya. Tentunya rasa bahagia menjadi ikut berlipat ganda, ya? Dalam paparan ini, akan dijelaskan tentang gerakan janin kembar di dalam rahim, juga cara mengetahui kondisi kesehatan mereka.

Tantangannya Berlipat Ganda

Dengan adanya lebih dari satu janin di dalam rahim, tantangan yang akan Bunda hadapi selama kehamilan pun ikut berlipat ganda.

Rasa mual dan muntah, mengidam, rasa lelah, bahkan sampai seringnya BAK pun bisa lebih berat dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Bunda harus siap fisik dan mental menghadapi hal ini.

Pergerakan Janin Kembar

Biasanya Bunda baru akan mulai bisa merasakan gerakan janin kembar pada minggu ke-18 atau 20. Jadi, tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal. Namun demikian, pengalaman masing-masing Bunda terkadang bisa berlainan.

Dalam merasakan gerakan janin kembar, posisi plasenta ikut ambil peranan.

Plasenta yang terletak di depan ( front facing/anterior placenta ) sering kali menghalangi Bunda untuk dapat merasakan gerakan si Kembar. Sehingga mungkin saja gerakan baru dapat dirasakan setelah minggu ke-20.

Perbedaan Gerakan Janin Kembar dan Tunggal

Perbedaan yang paling besar antara gerakan janin kembar dan tunggal terletak pada ruang di rahim yang lebih cepat terasa sempit. Bunda akan lebih cepat bisa merasakan tendangan dari masing-masing bayi, termasuk juga gerakan memutar yang mereka lakukan. 

Dalam kehamilan kembar, Bunda sudah bisa merasakan gerakan janin pada akhir trimester kedua. Sementara pada kehamilan tunggal, biasanya baru bisa merasakannya pada trimester ketiga. 

Tak jarang Bunda juga bisa membedakan gerakan dari masing-masing bayi. Mana yang lebih aktif, mana yang terasa lebih tenang. Selama ruang di dalam rahim Bunda masih luas, Bunda akan mudah membedakannya. 

Cara Menghitung Tendangan Bayi Kembar

Untuk memonitor kondisi bayi, biasanya dokter akan meminta Bunda untuk memperhatikan atau menghitung tendangan yang dilakukan bayi di dalam perut. Caranya adalah:

• Lakukan penghitungan sekali dalam sehari. 
  
• Pilih waktu yang paling tepat untuk Bunda ketika bayi paling aktif. Bagi sebagian besar Bunda, bayi biasanya paling aktif setelah makan, setelah beraktivitas dan di malam hari. 
  
• Lakukan penghitungan tendangan pada waktu yang sama setiap hari. 
  
• Duduklah atau berbaring dengan rileks. Fokuskan waktu ini untuk merasakan gerakan janin Bunda. 
  
• Untuk bisa merasakan gerakan janin, Bunda mungkin perlu meletakkan tangan sebentar di atas perut. Kemampuan Bunda merasakan gerakan bayi tergantung pada ketebalan dinding perut, lokasi plasenta, dan sensitivitas Bunda. 
  
• Catat waktu kapan bayi melakukan tendangan (gerakan pertama) dan gerakan ke-10. Mayoritas bayi akan membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk menyelesaikan 10 tendangan.
  
• American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan Bunda mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 gerakan (tendangan, putaran, dan sebagainya). Bayi yang sehat akan membutuhkan waktu kurang dari 2 jam untuk menghasilkan 10 gerakan. Mayoritas bayi akan melakukannya dalam waktu kurang dari 30 menit.
  
• Karena janin sehat memiliki pola tidur, bisa jadi si Kecil tidak melakukan gerakan, atau lebih sedikit bergerak, atau kurang dari 10 gerakan dalam waktu 2 jam. Jika ini yang terjadi, coba bangunkan janin dengan cara minum atau jalan kaki selama 5 menit. Ulangi menghitung gerakan bayi.
  
• Hubungi dokter atau bidan jika ada penurunan jumlah gerakan bayi atau perubahan gerakan yang signifikan.
  
• Jangan tunggu hingga 24 jam ketika tidak ada gerakan atau ada perubahan yang signifikan. Saat Bunda khawatir, segera hubungi dokter atau bidan. 

Bagaimana Bila Gerakan Janin Kembar Tidak Terasa?

Sebagaimana yang Bunda lakukan, si Kembar juga punya waktu-waktu istirahat di antara waktu aktifnya. Jadi kalau ada beberapa saat mereka tidak bergerak, ini bukanlah sebuah indikasi tertentu.

Ingatlah bahwa ruang di dalam rahim akan menjadi semakin terbatas dengan adanya lebih dari satu bayi di dalamnya. 

Bila dalam setengah hari atau satu hari Bunda tidak dapat merasakan gerakan apa pun dari para bayi, dokter akan memeriksa kondisi mereka.

Di antaranya adalah mengecek kondisi cairan ketuban, juga apakah salah satu bayi lebih dominan atau lebih besar daripada yang lain ( discordant growth ).

Kondisi ini cukup wajar terjadi pada kehamilan kembar, Bun. Namun bila terjadi perbedaan ukuran tubuh yang cukup signifikan di antara para bayi, bisa jadi ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

• Ada masalah pada plasenta atau tali pusar.
• Adanya gangguan aliran nutrisi ke masing-masing bayi.
• Terjadi sindrom TTTS atau twin-to twin transfusion syndrome , di mana salah satu bayi mendapat aliran darah yang lebih banyak daripada yang lain. 

Untuk memastikan kondisi para bayi,  dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan intensif dengan menggunakan USG dan beberapa tes lainnya.

Cara Memastikan Kehamilan Kembar Tetap Aman

Karena Bunda mengandung lebih dari satu bayi, biasanya dokter akan merekomendasikan Bunda melakukan pemeriksaan yang lebih sering untuk memantau tumbuh kembang dan kondisi kesehatan mereka. 

• Dokter dapat melakukan tes NST atau Non-Stress Test, untuk mengetahui kondisi jantung para bayi.
  
• Pemeriksaan juga akan dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi diabetes gestasional dan preeklampsia, yang biasanya risikonya menjadi lebih tinggi dalam kehamilan kembar. 
  
• Lebih banyak beristirahat akan lebih baik untuk Bunda, karena perut yang semakin besar dan berat akan lebih menyita energi.
  
• Bersiap untuk persalinan lebih awal, karena biasanya dalam kehamilan kembar, persalinan bisa terjadi pada minggu ke-36 atau 37.

Jalani kehamilan ini dengan semangat yang positif ya, Bun, agar tumbuh kembang si Kembar juga lancar dan lahir sempurna. 

Sumber:

Mother and Baby. 2020. 7 Perbedaan Hamil Kembar dibandingkan Hamil Tunggal.

What to Expect. 2018. Fetal Movement When You’re Expecting Twins.

Parenting First Cry. 2018. Twin Foetal Movement – Feeling the Babies Move.

Web MD. 2008. 11 Things You Didn't Know About Twin Pregnancies.