main-logo

Sembelit Saat Menyusui? Ini Obatnya, Bun

header-image-14809
author-avatar-14809

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Diterbitkan 14 Sep 2021

share-icon

1899


Mungkin ada yang belum tahu bahwa setelah melahirkan banyak Bunda yang mungkin akan mengalami sembelit pasca persalinan. Apa penyebabnya dan amankah untuk minum obat sembelit saat ibu sedang menyusui? Cari tahu jawabannya yuk, Bun.





Penyebab Sembelit pada Bunda Menyusui









Sembelit atau konstipasi adalah kondisi di mana Bunda mengalami kesulitan atau tidak lancar BAB. Bila terjadinya pada periode menyusui, ini diistilahkan dengan postpartum constipation





Banyak hal yang bisa memicu kondisi ini, baik pada Bunda yang melahirkan normal maupun melalui operasi Caesar. Namun karena kondisi ini cukup umum dialami ibu menyusui, Bunda tak perlu merasa khawatir. Sembelit biasanya terjadi sementara dan relatif mudah untuk diatasi. 





Adapun beberapa hal yang memicu sembelit pasca persalinan adalah:





Tubuh sedang memulihkan diri





Tubuh Bunda sudah mengalami banyak perubahan selama kehamilan dan proses persalinan. Karenanya tubuh membutuhkan waktu untuk pulih seperti semula. 





Di bawah sadar Bunda menahan diri





Baik luka pasca operasi maupun jahitan episiotomi (jahitan yang dilakukan setelah persalinan normal), keduanya menimbulkan trauma tersendiri pada diri Bunda.





Jangankan untuk BAB, untuk BAK saja terkadang terasa nyeri. Karena itu, terkadang di bawah sadar (maupun secara sadar), Bunda agak menahan diri karena adanya rasa sakit yang timbul.





Perubahan ritme harian tubuh





Dengan adanya si Kecil yang hadir di tengah keluarga, pola hidup Bunda menjadi berubah. Harus menyusui setiap 2-3 jam, mengganti popok, bersiaga hampir setiap saat, menyebabkan perubahan besar yang berdampak pada tubuh, salah satunya berupa sembelit. 





Stres





Menjadi Bunda baru sering menimbulkan stress—bahkan sampai menimbulkan depresi pascapersalinan ( postpartum depression ).





Perasaan yang bercampur aduk, berkurangnya waktu tidur, dan ketidakseimbangan hormon, dapat menaikkan kadar hormon kortisol atau hormon stres.





Efek meningkatnya kortisol pada sebagian Bunda bisa berupa diare, namun tidak sedikit juga yang berdampak sembelit. 





Dehidrasi





Selama masa menyusui, Bunda rentan mengalami dehidrasi. Bukan hanya itu, rutinitas baru Bunda yang perlu bersiaga setiap saat pun sering membuat Bunda seperti tidak punya waktu bahkan untuk minum.





Dehidrasi akan berdampak pada usus besar, sehingga muncul sembelit.





Karenanya, setiap kali selesai menyusui dan pada setiap saat di tengah aktivitas harian, Bunda perlu minum untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. 





Kurang nutrisi dan serat





Selama masa menyusui, Bunda perlu menambah jumlah asupan sehat setiap harinya agar ASI yang dihasilkan berkualitas. Bila kurang serat, akibatnya adalah sembelit. Tambahkan buah dan sayuran segar agar kebutuhan serat harian Bunda terpenuhi.





Kurang bergerak





Kondisi tubuh yang lemah setelah bersalin kadang membuat Bunda merasa enggan untuk banyak bergerak. Belum lagi dengan keharusan menyusui setiap 2-3 jam sekali menyebabkan waktu untuk Bunda bergerak makin sedikit.





Padahal kurang banyak bergerak juga dapat memberi dampak negatif, salah satunya adalah sembelit. 





Pengaruh obat dan suplemen





Setelah operasi Caesar, dokter biasanya membekali Bunda dengan beberapa obat pereda nyeri dan antibiotik, juga suplemen zat besi. Obat-obatan dan suplemen jenis ini terkadang memberi efek sembelit pada Bunda. 





Amankah Obat Sembelit untuk Ibu menyusui?









Ada baiknya Bunda tidak menggunakan obat-obatan yang ditelan saat mengalami sembelit tanpa diresepkan oleh dokter ya, Bun. Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa apa yang Bunda minum akan terserap ke dalam ASI dan ikut masuk ke tubuh si Kecil. 





Atas rekomendasi dokter, Bunda juga bisa menggunakan obat sembelit jenis supositoria atau yang dimasukkan ke dalam rektum/anus, karena relatif lebih aman dan tidak terserap ke dalam tubuh. Obat jenis ini hanya bekerja pada usus besar.





Sebagai alternatif, Bunda bisa mencoba beberapa cara alami sebagai obat sembelit untuk ibu menyusui, yaitu:





  • Makan pencahar alami, seperti buah prune, pisang, atau pepaya.
  • Banyak minum, baik air putih, jus buah, atau jus sayur.
  • Tambahkan sereal, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk mencukupi kebutuhan serat.
  • Lebih banyak bergerak, untuk memperlancar peredaran darah dan membantu menormalkan metabolisme tubuh.




Kapan Perlu ke Dokter?









Bunda perlu memeriksakan diri kepada dokter bila selama 4 hari setelah bersalin Bunda mengalami sembelit. Atau jika terjadi gejala lain yang mengganggu, misalnya sakit perut, kembung, demam, muncul ambeien/wasir, atau rasa nyeri yang tidak biasa. 





Bila sembelit ini diperkirakan terjadi akibat obat-obatan dan suplemen, mungkin dokter akan meresepkan obat dan suplemen lain yang lebih nyaman untuk Bunda. 





Pastikan asupan sehari-hari cukup nutrisi dan serat ya, Bun, agar masalah sembelit cepat teratasi. Bunda pun bisa terus beraktivitas dan menyusui dengan lancar. 









Sumber:





Healthline. 2020. Postpartum Constipation: Causes, Treatments, and More.





Parents. 2019. How to Relieve Postpartum Constipation.





Live Strong. How to Prevent Constipation for Breastfeeding Moms.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010