Sering Buang Air Kecil saat Hamil, Kenapa, ya?
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 2 Feb 2022
2504
Pernahkah Bunda merasa risih karena kehamilan semakin besar dan Bunda jadi lebih sering bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil?
Sering buang air kecil adalah salah satu gejala yang sering mengganggu ibu hamil apalagi hingga mengganggu tidur yang Bunda butuhkan. Umumnya, gejala ini dimulai pada trimester pertama, sekitar minggu ke-4.
Sebagian besar Bunda juga mendapati bahwa mereka lebih sering buang air di trimester akhir kehamilan—mulai sekitar minggu ke-35. Seringkali, Bunda sering terganggu dengan perjalanan ke kamar mandi di malam hari yang cenderung lebih meningkat, hingga kurang lebih 10 kali dalam sehari.
Hormon
Selama kehamilan, beberapa hormon Bunda akan melonjak. Progesteron (hormon dari ovarium) dan hormon human chorionic gonadotropin , atau dikenal sebagai HCG atau hormon kehamilan, membuat aliran darah lebih teratur ke otot panggul Bunda. Hormon mungkin mengendurkan otot-otot dasar panggul Bunda, sehingga sulit menahan buang air kecil. Selain itu, produksi urin juga bertambah disertai dengan pembesaran ukuran rahim.
Pertumbuhan rahim
Selama trimester ketiga (6-9 bulan), rahim Bunda menjadi cukup besar sehingga mungkin mulai menekan kandung kemih. Ini mungkin menyebabkan Bunda sering mengalami dorongan untuk pergi ke kamar mandi. Tekanan tambahan pada kandung kemih Bunda membuat merasa harus terus-menerus buang air kecil.
Otot dasar panggul yang lemah
Dalam beberapa kasus, otot-otot yang menopang kandung kemih, usus, dan rahim mungkin menjadi lebih lemah selama kehamilan. Hal ini juga dapat menyebabkan buang air kecil saat hamil.
Cairan tubuh meningkat.
Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak cairan daripada sebelum hamil. Karena itu Bunda jadi lebih sering minum dan juga mengeluarkannya.
Efisiensi ginjal
Ginjal Bunda biasanya akan meningkatkan efisiensinya saat mulai mengandung bayi. Ini, ditambah dengan produksi cairan yang lebih banyak, menyebabkan frekuensi dan jumlah BAK Bunda meningkat.
Senam kegel
Jika Bunda merasa sangat tidak nyaman dengan gejala sering buang air kecil ini, pertimbangkan untuk melakukan senam kegel. Latihan ini membantu memperkuat otot dasar panggul Bunda. Otot dasar panggul yang kuat dapat membantu Bunda mengontrol aliran urin. Pada dasarnya Bunda menekan otot yang sama seolah-olah menghentikan buang air kecil, lalu tahan selama beberapa detik dan lepaskan. Latihan senam kegel juga sangat berguna setelah melahirkan bayi Bunda.
Mengurangi asupan kafein dan minuman diuretik lainnya
Produk berkafein bersifat diuretik, yang berarti membuat Bunda lebih sering buang air kecil. Mengurangi asupan kafein juga membantu mencegah komplikasi kehamilan.
Tetap terhidrasi
Minum air secara teratur untuk meningkatkan kapasitas menahan kandung kemih Bunda. Sangat menggoda untuk mengurangi asupan air untuk mengurangi perjalanan ke kamar mandi, tetapi bayi Bunda mungkin berisiko jika Bunda tidak minum cukup air.
Olahraga yang sesuai
Beberapa latihan, seperti angkat beban dan jongkok, dapat menyebabkan kebocoran. Untuk menghindarinya, cobalah olahraga ringan seperti pilates yang dapat memperkuat otot dasar panggul Bunda.
Menurunkan berat badan berlebih
Kelebihan berat badan dapat melemahkan otot-otot dasar panggul Bunda yang bisa menyebabkan kebocoran. Bila Bunda merasa memiliki kelebihan berat badan, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya.
Pilih pola makan yang tepat
Usahakan sebisa mungkin untuk tidak makan makanan yang asam dan pedas. Makanan ini dapat mengiritasi kandung kemih Bunda sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Menghindari minum alkohol dan merokok
Alkohol bersifat diuretik, sementara merokok membuat Bunda berisiko mengalami inkontinensia urin.
Setiap Bunda memiliki susunan organ dalam sedikit berbeda, tingkat frekuensi buang air kecil saat hamil juga dapat bervariasi. Beberapa ibu hamil hampir tidak menyadarinya, sementara yang lain terganggu olehnya selama kehamilan. Sering buang air kecil saat hamil, biasanya akan berlangsung hingga bulan ke-9 kehamilan, hingga Bunda akan melahirkan.
Sumber:
What to Expect. 2020. Frequent Urination During Pregnancy
MedicineNet. 2020. Why Do Pregnant Women Pee so Much?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010