Solusio Plasenta: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
847
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah organisasi non-profit di Amerika menunjukkan 1 dari 100 wanita mengalami solusio plasenta. Walaupun jumlahnya masih sedikit, Bunda tetap perlu mengenali gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya agar tidak membahayakan kandungan.
Plasenta bertugas memberikan nutrisi dan oksigen pada janin di dalam rahim. Plasenta terletak di atas uterus. Setelah melahirkan, normalnya plasenta terpisah dari dinding rahim.
Namun pada kasus solusio plasenta, pemisahan ini terjadi terlalu dini. Hal ini akan berakibat pada gangguan pemberian nutrisi dan oksigen pada janin di rahim. Solusio plasenta biasanya terjadi pada kehamilan trimester ketiga.
Gejala solusio plasenta termasuk perdarahan di vagina, nyeri rahim, kontraksi yang berlangsung cepat, sakit perut, dan abnormalitas detak jantung bayi.
Solusio plasenta banyak terjadi pada ibu dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Solusio plasenta adalah keadaan yang terjadi secara mendadak dan memerlukan penanganan segera.
Bila Bunda mengalami gejala solusio plasenta, segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan biasanya disertai dengan pemeriksaan melalui ultrasound .
Gangguan solusio plasenta pada kehamilan minggu ke-24 sampai ke- 34, akan ditangani dokter dengan cara memberikan obat yang akan mempercepat pertumbuhan paru-paru bayi.
Selebihnya, Bunda akan disarankan untuk banyak beristirahat. Namun bila solusio plasenta terjadi pada kehamilan lebih dari minggu ke-34, dokter akan memberikan induksi atau menginisiasikan kelahiran caesar.
Plasenta yang sudah lepas dari dinding rahim tidak dapat menempel kembali. Agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan janin, Bunda lebih baik rajin melakukan kontrol kehamilan rutin. Bunda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi obat hipertensi dan diabetes.
Bunda yang pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, harus lebih berhati-hati. Pasalnya, ibu yang mengalami solusio plasenta sebelumnya berpotensi untuk mengalaminya kembali.
Sumber:
Mayo Clinic. 2020. Placental Abruption.
Web MD. 2020. Placental Abruption (Abruptio Placentae).
Healthline. 2018. What Is Placental Abruption?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010