Suntik TT Untuk Ibu Hamil, Apakah Aman?
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 4 Mei 2023
3464
Tetanus adalah penyakit yang berbahaya dan belum ada obatnya. Salah satu pencegahan agar tidak terinfeksi tetanus adalah mendapatkan vaksin tetanus. Suntik TT untuk ibu hamil sangat diperlukan untuk menghindari risiko tetanus saat masih hamil dan juga saat melahirkan. Namun, amankah suntik TT untuk ibu hamil?
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani , yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka.
Bakteri ini mengkontaminasi luka melalui tanah, kotoran hewan, atau luka akibat benda berkarat. Bakteri umumnya mengkontaminasi luka yang dalam, seperti luka akibat gigitan atau tusukan benda tajam.
Daftar luka yang termasuk berisiko di antaranya sebagai berikut:
Setiap pasien dengan luka di atas harus menerima suntik tetanus sesegera mungkin, bahkan bila sudah divaksin sebelumnya.
Ada empat jenis vaksin yang digunakan untuk melindungi diri dari tetanus. Keempat jenis vaksin tersebut menggabungkan vaksin tetanus dan vaksin untuk penyakit lain, seperti:
Tetanus menyebabkan pengencangan otot dan kejang otot yang menyakitkan di tubuh. Bahkan dengan perawatan medis yang baik, 10-20% orang dengan tetanus meninggal karena penyakit ini.
Difteri adalah infeksi bakteri yang sering dimulai dengan demam dan sakit tenggorokan. Lapisan tipis (disebut membran) dapat terbentuk di bagian belakang tenggorokan dan saluran udara, sehingga sulit untuk bernapas. Tanpa pengobatan, difteri seringkali mematikan.
Pertussis (juga disebut batuk rejan) adalah penyakit bakteri yang biasanya dimulai dengan gejala seperti flu biasa. Batuk parah dapat berkembang selama beberapa minggu. Batuk yang cepat dan berat dapat menyebabkan suara rejan bernada tinggi saat menarik napas.
Suntikan kombinasi vaksin ini diharapkan dapat meminimalisir risiko pada ketiga penyakit tersebut.
Tetanus adalah penyakit yang hanya dapat dicegah dengan suntikan TT. Pada ibu hamil, infeksi tetanus dapat terjadi karena proses persalinan yang kurang terjamin kebersihannya.
Ibu hamil telah mendapatkan vaksin Difteri Toksoid (DT) dan Tetanus Toksoid (TT) di seluruh dunia sejak tahun 1960-an. Dan saat ini, WHO merekomendasikan vaksin tetanus kombinasi, termasuk DT dan TT.
Antibodi yang dihasilkan oleh imunisasi Bunda akan diteruskan ke janin melalui plasenta untuk melindungi bayi.
Biasanya, suntik TT saat hamil diberikan saat usia kehamilan tujuh bulan atau sekitar 28-36 minggu.
Dosis pertama dianjurkan pada kunjungan prenatal pertama dan dosis kedua dianjurkan 4 minggu setelahnya untuk wanita hamil yang status vaksinasinya tidak diketahui atau mereka yang belum pernah divaksinasi sebelumnya. Suntikan kedua biasanya dilakukan dalam selang waktu 4 minggu.
Perlu Bunda ketahui bahwa, jadwal suntik TT untuk wanita usia subur adalah 5 kali, yaitu:
Jika pada kehamilan sebelumnya Bunda telah mendapatkan dua kali vaksinasi, maka Bunda cukup melanjutkan saja jadwal sebelumnya, yaitu hanya 1 kali suntik saja.
Oleh sebab itu, sebaiknya Bunda menyimpan buku imunisasi TT Bunda agar bisa menunjukkannya kepada dokter bila diperlukan.
Imunisasi tetanus termasuk ke dalam daftar vaksin yang perlu diberikan pada ibu hamil. Pasalnya, tetanus adalah penyakit yang mengancam jiwa tetapi bisa dicegah dengan vaksin TT.
Umumnya, vaksin yang mengandung virus yang dimatikan ( inactivated virus ) dapat diberikan selama kehamilan. Akan tetapi, vaksin yang mengandung virus hidup (vaksin dari virus yang dilemahkan/ live-attenuated virus ) tidak direkomendasikan untuk wanita hamil.
Suntik TT untuk ibu hamil di masa kehamilan tergolong aman dilakukan. Sampai saat ini, tidak ada peningkatan cacat lahir atau masalah kehamilan lainnya seperti keguguran, kelahiran prematur, preeklampsia atau lahir mati yang dilaporkan.
Penelitian juga melaporkan bahwa tidak terjadi komplikasi pada bayi baru lahir apabila Bunda mendapatkan suntik TT selama kehamilan.
Vaksinasi tetanus yang telah lama dipraktikkan seperti yang telah disebutkan di awal, juga jadi bukti bahwa vaksin tetanus aman digunakan.
Namun, setiap vaksinasi yang dilakukan pasti memiliki beberapa efek samping. Suntik TT untuk ibu hamil memiliki efek samping berupa nyeri, kulit kemerahan, atau bengkak di area suntikan, demam, serta sakit kepala.
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, suntik tetanus dapat memicu munculnya syok anafilaktik atau reaksi alergi fatal.
Untuk meminimalisir terjadinya efek samping yang berbahaya, sebaiknya Bunda mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter kandungan. Apalagi bila Bunda memiliki riwayat alergi.
Namun, percayalah mitos bahwa vaksin menyebabkan cacat pada bayi, hal ini tidak benar.
Sumber:
Mother to Baby. 2020. Tetanus, Diphtheria and Pertussis (Tdap) Vaccine.
Baby Center. Why Do I Need the TT Injection (TT Vaccine) in Pregnancy and When Will I Get It?
Alodokter. 2020. Kenapa Wanita Hamil Butuh Vaksin Tetanus?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010