Syarat KB Steril: Simpel Tapi Harus Serius Dipertimbangkan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
33186
Saat Bunda sudah memutuskan untuk tidak ingin punya anak lagi dan menghindari kehamilan tanpa direncanakan, maka Bunda dapat mencegah terjadinya kehamilan secara permanen dengan cara KB steril atau tubektomi.
Metode ini sangat efektif, sehingga menjadi pilihan bagi perempuan yang tidak mau punya anak lagi atau yang tidak ingin memiliki anak sama sekali.
Walau keputusan semua ada di tangan Bunda, tapi ada beberapa syarat KB steril yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan sterilisasi ini.
Kehamilan kemungkinan besar akan terjadi saat sel telur dan sperma bertemu, lalu terjadi pembuahan.
Kontrasepsi berusaha mencegah terjadinya pembuahan dengan cara menjaga agar sel telur dan sperma tidak bertemu, atau mencegah terjadinya pelepasan sel telur (ovulasi).
Untuk KB steril atau tubektomi pada perempuan, tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim, akan disumbat agar sel telur tidak dapat keluar dari indung telur menuju rahim dan bertemu sperma.
Sedangkan pada laki-laki, sterilisasi (biasa disebut vasektomi) dilakukan dengan menyumbat vas deferens , yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke penis. Sehingga sperma tidak bercampur dengan air mani yang keluar saat laki-laki ejakulasi lalu membuahi sel telur.
Karena sifatnya permanen, dalam artian kemungkinannya sangat kecil untuk Bunda bisa kembali hamil, maka dokter akan meminta Bunda untuk mempertimbangkan baik-baik jika ingin tubektomi.
Syarat KB steril yang diberlakukan sebenarnya simpel saja, yaitu perempuan di atas 30 tahun serta sudah memiliki anak dan tidak ingin menambah anak lagi.
Dokter mungkin akan meminta Bunda untuk mencoba penggunaan jenis kontrasepsi lain terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan melakukan tubektomi.
Sedang mempertimbangkan untuk melakukan tubektomi? Selain harus memenuhi syarat KB steril, Bunda juga harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Jika Bunda memenuhi syarat KB steril dan sudah paham benar mengenai tubektomi, maka selanjutnya adalah memilih jenis prosedurnya.
Prosedur tubektomi yang umum digunakan adalah laparoskopi. Namun ada juga prosedur minilaparotomi yang disarankan untuk perempuan yang obesitas, baru saja menjalani operasi di perut atau panggul, dan/atau punya riwayat penyakit radang panggul.
Pada prosedur laparoskopi, sebuah alat bernama laparoskop (alat peneropong rongga perut) dimasukkan ke dalam perut melalui sebuah sayatan kecil di dekat pusar.
Diawali dengan membuat sayatan, lalu gas akan dipompa ke dalam perut agar laparoskop yang dimasukkan setelahnya dapat memperlihatkan organ-organ panggul dengan jelas.
Kemudian, alat lain akan dimasukkan untuk menyumbat tuba falopi, bisa lewat laparoskopi atau lewat sayatan kecil lainnya. Setelah prosesnya selesai, maka sayatan akan dijahit sampai menutup.
Sedangkan pada prosedur minilaparotomi, sayatan kecil dibuat di perut bagian bawah (di atas rambut kemaluan), lalu tuba falopi dikeluarkan untuk dilakukan proses penyumbatan.
Setelah proses selesai, sayatan dijahit sampai menutup. Prosedur ini dapat dilakukan langsung setelah melahirkan anak terakhir.
Penyumbatan yang dilakukan di tuba falopi bentuknya beragam. Ada dengan dijepit menggunakan klip yang terbuat dari plastik atau titanium serta menggunakan cincin silikon di mana sedikit bagian tuba falopi ditarik ke dalam cincin tersebut lalu cincin diketatkan.
Penyumbatan bisa juga dilakukan dalam bentuk mengikat, memotong, atau mengambil sedikit bagian dari tuba falopi.
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah Bunda sudah siap untuk melakukan tubektomi? Mengingat efeknya yang permanen, pastikan Bunda melakukannya atas kemauan sendiri dan tanpa paksaan, ya.
Sumber:
ACOG. 2019. Sterilization for Women and Men.
NHS UK. 2021. Female Sterilisation.
Alodokter. 2020. Sterilisasi, Ini yang Harus Anda Ketahui.
WebMD. 2020. Birth Control and Sterilization.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010