main-logo

Takut Makan Ikan Karena Bikin Bayi Bau Amis? Cuma Mitos

header-image-12504
author-avatar-12504

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Diterbitkan 24 Jun 2021

share-icon

949


Sebagai orang tua yang baik, tentu kita ingin selalu memberikan asupan terbaik yang menunjang pertumbuhan si Buah Hati. Tetapi ada yang bilang, makan ikan bisa bikin bayi bau amis, benarkah demikian?





Ikan Banyak Manfaatnya





makan ikan




Jangan percaya mitos ya, Bun. Makan ikan saat hamil tidak akan menyebabkan bayi berbau amis.





Faktanya, bau amis yang timbul pada bayi adalah suatu hal yang normal, karena bayi lahir bersama air ketuban. Jadi, bau amis pada bayi karena mengonsumsi ikan hanyalah mitos.





Justru makan ikan itu penting untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ikan mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu maupun janin.





Beberapa ikan juga mengandung lemak omega 3 yang cukup tinggi. Lemak omega 3 telah terbukti bisa membantu perkembangan dan petumbuhan janin, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh Bunda. 





Bahkan Pemerintah Indonesia sudah lama mencanangkan Gerakan Makan Ikan sebagai upaya pencegahan stunting alias terhambatnya tinggi badan karena tubuh kekurangan nutrisi, terutama protein. 





Dengan negara kita yang kaya akan hasil laut berupa ikan, maka akan sangat ironis bila masyarakat dan anak-anaknya malah mengalami stunting dan kekurangan asupan protein. 





Adapun manfaat dari makan ikan yang lain adalah:





  • Ikan rendah lemak jenuh dan tinggi protein, kaya vitamin D dan B.
  • Ikan berlemak, seperti salmon dan makerel, kaya akan asam lemak Omega-3, DHA, dan EPA yang baik untuk mendukung perkembangan otak, sistem saraf, dan juga penglihatan.
  • Ikan yang dikonsumsi oleh anak-anak sejak dini dapat membantu melindungi tubuh dari gangguan pernapasan seperti asma dan gangguan kulit seperti eksim.
  • Nutrisi di dalam ikan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Dalam satu penelitian di Amerika Serikat, dikatakan bahwa lebih dari 40.000 pria menunjukkan bahwa mereka yang secara teratur makan satu porsi ikan atau lebih per minggu memiliki risiko 15% lebih rendah terkena penyakit jantung.




Kapan Sebaiknya Memberi Si Kecil Ikan?









Tidak hanya saat hamil, setelah si Kecil lahir dan cukup umur, dia juga perlu diperkenalkan dengan makanan dengan menu ikan.





Segera saat si Kecil sudah mulai makan MPASI, yaitu di usia 6 bulan, Bunda sudah mulai boleh mencoba memperkenalkan makan ikan kepada si Kecil. Namun dengan catatan, tidak ada riwayat alergi di dalam keluarga. 





Bila di dalam keluarga ada riwayat alergi, Bunda dapat menunda pemberian asupan yang berasal dari ikan hingga si Kecil berusia 8 bulan atau setelahnya. 





Cara memperkenalkan ikan kepada si Kecil pada dasarnya sama seperti saat Bunda memperkenalkan jenis makanan padat lainnya. 





Hendaknya, Bunda tidak mencobakan berbagai jenis ikan dalam waktu yang bersamaan. Tujuannya, agar Bunda dapat memonitor kondisi si Kecil saat makan ikan, apakah dia menyukainya, dan apakah ada reaksi pada tubuhnya. 





Sebagai perkenalan, berikan ikan dalam bentuk ikan kukus karena relatif lebih mudah dicerna oleh si Kecil dan dagingnya lebih lembut. Ikan yang digoreng dagingnya relatif lebih keras dan kering, sehingga terkadang agak sulit diberikan sebagai makanan perkenalan kepada si Kecil. 





Tips Keamanan Saat Memberi Si Kecil Asupan dari Ikan





makan ikan




Untuk memastikan si Kecil tetap sehat dan aman saat Bunda mengajarkan makan ikan, lakukan hal-hal berikut:





  • Pilih ikan yang kandungan merkurinya rendah. Menurut Badan Makanan dan Obat-obatan di Amerika (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), seafood dan ikan laut yang mengandung merkuri tinggi di antaranya adalah ikan hiu, makarel raja, tuna bigeye, ikan todak atau ikan pedang, juga tuna sirip kuning.
    Sementara itu, jenis ikan dan hasil laut yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam jumlah terbatas, misalnya hanya 2 porsi per minggu, di antaranya adalah salmon, udang, sarden, ikan tuna kaleng, ikan pollock, ikan anchovies (sejenis ikan teri), ikan trout, dan ikan herring. 




  • Berikan ikan yang diolah di rumah sendiri, agar lebih aman dan lebih bersih.
  • Selalu pilih ikan segar daripada yang sudah diawetkan.
  • Jangan berikan ikan dalam keadaan mentah, seperti sushi.
  • Bersihkan dan cuci bersih ikan sebelum diolah.




Apa Tanda-tanda Si Kecil Alergi Ikan?









Bila Bunda menemukan salah satu dari reaksi berikut ini setelah si Kecil makan ikan, segera hentikan asupannya ya, Bun:





  • Muncul ruam kemerahan di tubuhnya
  • Kulit, bibir, atau lidahnya membengkak
  • Bersin-bersin
  • Napasnya berbunyi
  • Sulit menelan atau bernapas
  • Mual, muntah, sakit perut atau diare








Sumber:





What to Expect. 2021. Best Fish for Toddlers and Kids.





Verywell Family. 2019. When Can Baby Eat Fish?





Parenting First Cry. 2018. Fish for Babies – When to Introduce, Benefits and Recipes. 





Kompas. 2020. 10 Manfaat Makan Ikan yang Menyehatkan bagi Tubuh.





Kementerian Kesehatan RI. 2016. Ayo Makan Ikan! Karena Ikan Itu Enak dan Mencerdaskan.





Genpi. 2020. Konsumsi Ikan saat Hamil Bikin Bayi Bau Amis, Mitos atau Fakta?










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010