Tanda-Tanda ASI Basi dan Tak Layak Konsumsi
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 24 Agt 2021
904
Membekukan ASI perah menjadi pilihan utama para ibu menyusui yang sudah harus kembali bekerja. Perlu Bunda ketahui bahwa penyimpanan ASI perah di freezer dapat membuat kondisi ASI berubah tapi tidak rusak. Penyimpanan dan memompa yang tidak tepat lah yang dapat membuat ASI basi.
Penyimpanan ASI yang tidak tepat, baik di suhu ruang maupun di dalam freezer , bisa menjadi penyebab ASI menjadi rusak dan basi. Karena itu, sangat dianjurkan Bunda untuk mengikuti panduan penyimpanan ASI yang diberikan oleh dokter anak dan konsultan laktasi yang terpercaya.
Begitu pula dengan proses memompa ASI. Bunda sangat dianjurkan untuk menjaga kehigienisan proses memompa ASI, baik perlengkapan yang digunakan memompa, wadah penyimpanan ASI, dan lingkungan tempat memompa. Bahkan tangan Bunda sendiri harus terjaga kebersihannya saat memompa agar tidak ada bakteri masuk ke dalam ASI perah.
ASI basi biasanya memiliki tanda-tanda yang sama seperti susu sapi yang telah basi, seperti:
Pada ASI basi, selain kedua lapisan tidak menyatu, akan muncul gumpalan di lapisan yang kental. Sebaiknya ASI ini segera dibuang karena sudah basi.
ASI baru saja diperah sehari dan disimpan dengan baik, bisa saja memiliki aroma seperti sabun. Bunda pun khawatir dan berpikir bahwa jangan-jangan ASI sudah basi.
ASI dalam kondisi seperti ini jangan dibuang ya, Bun, karena aroma sabun tak berarti ASI basi. Kondisi ini bisa terjadi akibat ASI Bunda memiliki kandungan enzim lipase yang berlebihan. Ini menyebabkan enzim lipase langsung bekerja memecah kandungan lemak di ASI, sehingga menimbulkan aroma seperti sabun.
Rentang waktu antara ASI baru diperah sampai memiliki aroma seperti ini bervariasi antara 12 jam sampai hitungan hari. ASI ini masih layak konsumsi karena pada dasarnya, ASI tidak basi dan kandungan nutrisinya tidak berubah. Hanya saja, bayi kemungkinan tidak mau meminumnya karena memiliki aroma yang berbeda dari ASI segar.
Bunda dapat menyiasatinya dengan mencampur ASI perah yang sudah berubah aroma ini dengan ASI segar yang baru diperah. Kadang bayi masih mau meminumnya selama aroma sabun tidak terlalu kuat. Namun jika bayi benar-benar menolak meminumnya, maka Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak dan konsultan laktasi untuk solusinya.
Baik menyimpan ASI di suhu ruang, di lemari es, atau di freezer , ada aturan yang harus Bunda ikuti agar ASI tidak menjadi rusak dan basi.
Jika Bunda memperkirakan bayi tidak akan meminum ASI yang baru diperah dalam jangka waktu empat hari, maka Bunda sebaiknya segera menyimpannya dalam freezer agar kualitasnya dapat dipertahankan.
Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter anak dan/atau konselor laktasi mengenai kondisi ASI yang masih layak konsumsi dan ASI basi yang tak bisa dikonsumsi lagi.
Sumber:
La Leche League International. Milk Issues: Soapy, Metallic, Sour, or Spoiled Milk?
CDC. 2021. Proper Storage and Preparation of Breast Milk.
Breastfeeding Support. 2020. My Breast Milk Smells Soapy or Sour.
Alodokter. 2019. Bunda, Begini Cara Mengenali Tanda-Tanda ASI Basi.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010