main-logo
header-image-14277
author-avatar-14277

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Diterbitkan 24 Agt 2021

share-icon

904


Membekukan ASI perah menjadi pilihan utama para ibu menyusui yang sudah harus kembali bekerja. Perlu Bunda ketahui bahwa penyimpanan ASI perah di freezer dapat membuat kondisi ASI berubah tapi tidak rusak. Penyimpanan dan memompa yang tidak tepat lah yang dapat membuat ASI basi. 





Tanda-Tanda ASI Basi





asi basi




Penyimpanan ASI yang tidak tepat, baik di suhu ruang maupun di dalam freezer , bisa menjadi penyebab ASI menjadi rusak dan basi. Karena itu, sangat dianjurkan Bunda untuk mengikuti panduan penyimpanan ASI yang diberikan oleh dokter anak dan konsultan laktasi yang terpercaya. 





Begitu pula dengan proses memompa ASI. Bunda sangat dianjurkan untuk menjaga kehigienisan proses memompa ASI, baik perlengkapan yang digunakan memompa, wadah penyimpanan ASI, dan lingkungan tempat memompa. Bahkan tangan Bunda sendiri harus terjaga kebersihannya saat memompa agar tidak ada bakteri masuk ke dalam ASI perah.





ASI basi biasanya memiliki tanda-tanda yang sama seperti susu sapi yang telah basi, seperti:





  • Lapisan susu tidak menyatu saat diaduk. Biasanya saat dibekukan, ASI memiliki dua lapisan: lapisan atas lebih kental dan berlemak sementara yang bawah lebih cair. Saat ASI dicairkan kemudian diaduk, maka kedua lapisan ini akan menyatu.




Pada ASI basi, selain kedua lapisan tidak menyatu, akan muncul gumpalan di lapisan yang kental. Sebaiknya ASI ini segera dibuang karena sudah basi. 





  • Memiliki rasa yang masam. ASI biasanya memiliki rasa yang manis atau tawar. Namun bisa juga memiliki rasa yang sedikit asam karena pengaruh pola makan Bunda dan kandungan enzim lipase di dalamnya. Bunda akan mengetahui dengan sendirinya rasa masam yang disebabkan ASI yang sudah basi karena berbeda. 
  • Memiliki aroma yang tajam. Sama seperti rasa yang masam, Bunda akan mengetahui langsung jika ASI sudah basi dari aroma yang tajam seperti makanan basi. Perlu Bunda catat bahwa aroma sabun bukan berarti ASI sudah menjadi basi.




Aroma Sabun Tak Berarti ASI Basi









ASI baru saja diperah sehari dan disimpan dengan baik, bisa saja memiliki aroma seperti sabun. Bunda pun khawatir dan berpikir bahwa jangan-jangan ASI sudah basi.





ASI dalam kondisi seperti ini jangan dibuang ya, Bun, karena aroma sabun tak berarti ASI basi. Kondisi ini bisa terjadi akibat ASI Bunda memiliki kandungan enzim lipase yang berlebihan. Ini menyebabkan enzim lipase langsung bekerja memecah kandungan lemak di ASI, sehingga menimbulkan aroma seperti sabun.





Rentang waktu antara ASI baru diperah sampai memiliki aroma seperti ini bervariasi antara 12 jam sampai hitungan hari. ASI ini masih layak konsumsi karena pada dasarnya, ASI tidak basi dan kandungan nutrisinya tidak berubah. Hanya saja, bayi kemungkinan tidak mau meminumnya karena memiliki aroma yang berbeda dari ASI segar. 





Bunda dapat menyiasatinya dengan mencampur ASI perah yang sudah berubah aroma ini dengan ASI segar yang baru diperah. Kadang bayi masih mau meminumnya selama aroma sabun tidak terlalu kuat. Namun jika bayi benar-benar menolak meminumnya, maka Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak dan konsultan laktasi untuk solusinya.





Cara Menyimpan ASI Perah









Baik menyimpan ASI di suhu ruang, di lemari es, atau di freezer , ada aturan yang harus Bunda ikuti agar ASI tidak menjadi rusak dan basi. 





ASI yang baru diperah atau dipompa:





  • Suhu ruang (≤25 derajat Celcius): Maksimal empat jam
  • Lemari es (4 derajat Celcius): Maksimal empat hari
  • Freezer (≤ -18 derajat Celcius): Paling baik enam bulan, maksimal 12 bulan




ASI beku yang dicairkan:





  • Suhu ruang: 1-2 jam
  • Lemari es: Maksimal 24 jam
  • Freezer: ASI tidak boleh dibekukan lagi setelah dicairkan
  • Sisa ASI beku yang dicairkan: Harus diminum maksimal dua jam setelah terakhir bayi minum.




Jika Bunda memperkirakan bayi tidak akan meminum ASI yang baru diperah dalam jangka waktu empat hari, maka Bunda sebaiknya segera menyimpannya dalam freezer agar kualitasnya dapat dipertahankan.





Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter anak dan/atau konselor laktasi mengenai kondisi ASI yang masih layak konsumsi dan ASI basi yang tak bisa dikonsumsi lagi.









Sumber:





La Leche League International. Milk Issues: Soapy, Metallic, Sour, or Spoiled Milk?





CDC. 2021. Proper Storage and Preparation of Breast Milk.





Breastfeeding Support. 2020. My Breast Milk Smells Soapy or Sour.





Alodokter. 2019. Bunda, Begini Cara Mengenali Tanda-Tanda ASI Basi.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010