Tanda-Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 29 Sep 2021
2391
Bunda tentu merasa resah kalau si Kecil yang harus minum susu formula ternyata mengalami reaksi karena tidak cocok. Apa saja tanda-tanda bayi tidak cocok susu formula dan apa yang harus dilakukan? Temukan penjelasannya di sini.
Pada dasarnya ada dua penyebab utama dari bayi yang tidak cocok susu formula, yaitu mengalami reaksi alergi atau mengalami intoleransi laktosa.
Keduanya memang mirip, sehingga seringkali orang menganggap reaksi alergi dan intoleransi laktosa sama saja.
Alergi susu sapi adalah respons yang dikeluarkan oleh tubuh setelah terekspos alergen, dalam hal ini adalah protein susu sapi. Sementara intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa yang ada di dalam susu.
Untuk bayi yang cocok dengan susu formula yang diminumnya, ditandai dengan tidak ada masalah saat minum susu, tidak rewel, susu yang diminum habis, dan berat badannya terus naik.
Sementara untuk membedakan antara reaksi alergi terhadap susu formula atau intoleransi laktosa, tanda-tandanya adalah sebagai berikut:
Biasanya muncul sebagai gangguan pada saluran cerna: sakit perut, kram, muntah, diare, kembung, dan sebagainya.
Pada dasarnya tidak ada batasan untuk Bunda mengganti susu formula yang akan dikonsumsi si Kecil. Bunda boleh berganti-ganti susu formula bila memang terjadi reaksi tidak cocok yang ditunjukkan oleh si Kecil.
Namun ada baiknya saat ingin berganti merek atau Bunda curiga si Kecil tidak cocok susu formula, Bunda berkonsultasi dengan dokter anak. Sehingga bisa diperiksa tentang penyebab terjadinya ketidakcocokan ini, serta untuk mendapatkan rekomendasi susu formula jenis apa yang sesuai untuk si Kecil.
Susu formula biasanya dibedakan dari jenis protein yang terkandung di dalamnya. Adapun macam macam susu formula adalah sebagai berikut:
Susu formula jenis ini memiliki kandungan protein susu sapi atau susu kedelai yang tidak diproses lebih lanjut. Protein di dalam susu sapi dan susu kedelai lebih tinggi daripada protein di dalam ASI.
Biasanya pada kemasan tertulis “susu tanpa lemak”, “isolat protein susu”, “isolate protein kedelai” atau “protein whey ”.
Proses hidrolisa maksudnya adalah protein di dalamnya dipecah-pecah sebagian, sehingga protein ini menjadi lebih pendek dan memperkecil ukuran massa molekul protein sehingga lebih mudah diserap dan juga “ low allergen ”. Bunda akan melihat keterangan ini pada kemasannya.
Melalui konsumsi susu formula terhidrolisa ekstensif/sempurna, akan mengurangi gejala alergi susu sapi pada bayi. Metode ini dilakukan agar tubuh bayi dapat menerima protein yang masuk tanpa memandangnya sebagai “allergen”.
Susu ini biasanya dituliskan sebagai susu “ hypoallergenic ”. Biasanya diberikan kepada si Kecil yang alergi protein susu sapi. Susu ini hendaknya hanya diberikan setelah Bunda mendapat rekomendasi dari dokter.
Susu jenis ini diformulasi khusus untuk anak-anak yang mengalami intoleransi laktosa. Biasanya kandungannya adalah protein kedelai, atau diganti dengan gula jenis lain yang bisa dicerna oleh si Kecil.
Agar tidak salah memilih susu formula, Bunda bisa melakukan hal-hal berikut:
Sumber:
Very Well Family. 2021. Should You Mix or Switch Between Baby Formula Brands?
Healthline. 2020. Baby Formula Guide: How to Choose the Right Kind for Your Kid.
HaloDoc. 2020. 5 Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi.
Alo Dokter. 2020. Kenali Ciri-Ciri Bayi Tidak Cocok Susu Formula dan Cara Mengatasinya di Sini!
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010