Tips Atasi Puting Lecet yang Tak Kunjung Sembuh Saat Menyusui
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 11 Okt 2021
5576
Puting lecet adalah sebuah cobaan berat bagi para Bunda yang sedang menyusui. Terlebih bila puting lecet saat menyusui tak kunjung sembuh. Bagaimana mengatasi dan mencegahnya? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini.
Bila Bunda mengalami puting lecet saat menyusui, bahkan sampai luka berdarah, Bunda tidak sendirian. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sekitar 90% ibu menyusui mengalami hal ini.
Dengan berjalannya waktu, lazimnya lecet pada puting bisa mereda dengan sendirinya, atau hanya terjadi pada awal-awal menyusui. Namun ada juga, puting lecet saat menyusui tak kunjung sembuh, bahkan makin parah. Ini yang perlu diobati.
Terutama bagi para Bunda yang baru pertama kali menyusui, lecet pada puting saat menyusui dapat terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya:
Penyebab puting lecet yang paling umum adalah pelekatan saat menyusui yang salah, misalnya bayi hanya mengisap ujung puting atau mulutnya tidak sepenuhnya masuk pada bagian puting dan areola payudara sehingga puting terjepit antara lidah dan langit-langit bagian keras pada mulut bayi.
Saat si Kecil merasa gusinya gatal karena mulai tumbuh gigi, ia cenderung akan menggigit sehingga melukai puting Bunda.
Saluran susu yang tersumbat akan membuat ASI sulit untuk keluar, akibatnya bayi akan menyedot lebih kuat dan akhirnya puting pun terasa sakit.
Saat terjadi peradangan pada saluran ASI, pengeluaran ASI menjadi agak dipaksakan, sehingga kemungkinan menyebabkan luka.
Puting yang terluka saat menyusui juga bisa disebabkan adanya infeksi atau peradangan pada jaringan payudara, yang disebut mastitis.
Karena adanya tongue-tie atau tali pada bagian lidah, bayi akan kesulitan untuk melakukan pelekatan sempurna saat menyusui. Lama kelamaan puting payudara akan mengalami lecet dan luka.
Salah dalam menggunakan pompa ASI juga dapat menyebabkan adanya gesekan dengan puting payudara, Bun. Akibatnya, puting menjadi lecet.
Meski payudara lecet dan luka, Bunda sedapat mungkin harus terus menyusui si Kecil, ya! Ingatlah bahwa ASI adalah makanan bayi yang kelengkapan nutrisinya tidak dapat diganti oleh asupan yang lain.
Untuk membantu meredakan luka dan mengatasi puting yang lecet saat menyusui, coba lakukan ini, Bun:
Dalam beberapa kasus khusus, meski sudah diobati dengan segala macam cara, puting lecet saat menyusui tak kunjung sembuh. Bila ini terjadi pada Bunda, ada kemungkinan Bunda mengalami vasospasme puting.
Pada kasus vasospasme puting, kondisi puting menegang karena pembuluh darah di area tersebut mengeras saat diisap oleh si Kecil. Akibatnya, timbul rasa nyeri, panas seperti terbakar, tampak kemerahan, bahkan hingga menimbulkan nyeri pada bagian dalam payudara.
Bila kondisi ini yang Bunda alami, ditambah dengan perlukaan yang tidak kunjung sembuh atau malah makin parah sehingga sulit menyusui, hendaknya Bunda memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Sumber:
What to Expect. 2020. How to Treat Nipple Vasospasm and Nipple Blanching When Breastfeeding.
Halodoc. 2020. 5 Tips Mengobati Puting yang Lecet Saat Menyusui.
Alodokter. 2019. Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010