main-logo

Tips Mengatasi Keputihan Saat Hamil

header-image-17510
author-avatar-17510

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 23 Sep 2022

share-icon

1765


Tidak jarang, Bunda yang sedang hamil mengalami keputihan. Apakah hal ini normal? Perlukah makan obat keputihan untuk mengatasinya? Cek penjelasan berikut, ya Bun. 





Apa Itu Keputihan?









Bagi wanita yang mengalami pubertas, masalah keputihan atau keluarnya cairan yang berwarna agak putih dengan tekstur agak mengental adalah hal yang lumrah. Selama cairan ini tidak menyebabkan gatal, berbau, atau bercampur darah, maka tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.





Begitu pula saat Bunda hamil. Salah satu tanda awal kehamilan adalah munculnya keputihan, bahkan lebih banyak daripada saat Bunda tidak hamil. Kondisi ini bisa terus terjadi selama Bunda hamil.





Keputihan saat awal kehamilan dapat mulai terjadi pada minggu pertama dan kedua setelah pembuahan, bahkan sebelum Bunda menyadari keterlambatan haid. Seiring masa kehamilan, keputihan bisa semakin sering muncul dan banyak. Ini normal ya, Bun. 





Penyebab Keputihan Saat Hamil









Keputihan sangat dipengaruhi oleh kondisi hormon. Sehingga wajar bila menjelang menstruasi, pada awal kehamilan, dan di sepanjang kehamilan, Bunda bisa terus menerus mengalaminya.





Selain itu, perubahan pada kondisi serviks juga memengaruhi munculnya keputihan. Selama kehamilan, bagian serviks dan dinding vagina Bunda menjadi lebih lunak, sehingga tubuh secara alami mengeluarkan cairan yang lebih banyak untuk membentengi diri dari serangan infeksi.





Bukan itu saja, kondisi kepala si Kecil yang terus menerus menekan rahim, terutama pada akhir masa kehamilan, juga kerap menimbulkan keputihan yang semakin berat. Namun tak perlu khawatir Bun, hal ini bukanlah tanda-tanda masalah atau indikasi penyakit.





Apakah Perlu Minum Obat Keputihan?





ibuprofen untuk ibu menyusui




Bun, selama keputihan yang Bunda alami tidak disertai gejala penyakit yang lain, kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus. 





Namun bila terjadi keputihan yang lain dari biasanya, seperti:





  • Cairannya banyak, sangat kental, dan berbau tidak sedap, busuk, atau amis
  • Ada rasa pegal, nyeri, bahkan sakit pada area bawah perut dan di sekitar vagina 
  • Ada rasa gatal, panas, dan seperti terbakar di dalam atau sekitar vagina




Maka Bunda perlu segera memeriksakan diri ke dokter, karena bisa jadi ini merupakan infeksi yang perlu ditangani lebih lanjut. Beberapa obat keputihan yang biasanya diberikan oleh dokter, misalnya:





  • Obat antijamur




Infeksi jamur sangat sering terjadi pada saat kehamilan karena adanya perubahan pH atau tingkat keasaman di area intim ibu hamil. Obat antijamur yang sering digunakan untuk mengatasi keputihan jenis ini biasanya diberikan dalam bentuk krim maupun salep, atau yang perlu dimasukkan langsung ke dalam vagina. 





  • Obat antimikroba




Obat antimikroba yang sering diresepkan oleh dokter untuk ibu hamil adalah yang berjenis metronidazole. Metronidazole efektif untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh infeksi trikomoniasis dan infeksi bakteri.





  • Antibiotik




Bila kondisi Bunda semakin parah, atau bila berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa keputihan yang Bunda alami disebabkan oleh infeksi bakteri, maka kemungkinan Bunda akan diberi antibiotik. 





Tips Menghindari Keputihan









Meski merupakan kondisi normal, Bunda bisa kok, melakukan beberapa tindakan pencegahan agar tidak terganggu keputihan, yaitu:





  • Bersihkan vagina secara sempurna dengan gerakan pembersihan dari depan ke belakang, untuk mencegah bakteri dari anus berpindah ke vagina.
  • Hindari penggunaan sabun berparfum yang bisa memperparah kondisi keputihan Bunda.
  • Sesekali, basuh vagina dengan menggunakan air rebusan daun sirih yang mengandung antiseptik alami. 
  • Gunakan pakaian dalam berbahan 100% katun dan tidak terlalu ketat. 
  • Ganti pakaian dalam Bunda beberapa kali dalam sehari, apalagi setelah beraktivitas.
  • Batasi penggunaan pantyliner atau pembalut, karena dapat mengiritasi vagina dan menjadi media pertumbuhan jamur dan bakteri.




Jangan mengobati sendiri keputihan yang Bunda alami ya, karena tidak semua obat-obatan keputihan boleh diminum atau digunakan saat hamil. 





Sumber:





Healthline. 2019. Vaginal Discharge During Pregnancy: What’s Normal?





Alo Dokter. 2021. Apakah Keputihan Saat Hamil Berbahaya?





Alo Dokter. 2019. Catat Obat Keputihan pada Ibu Hamil dan Fakta Berikut Ini.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010