main-logo

Ubun-Ubun Bayi Masih Lunak, Normalkah?

header-image-12694
author-avatar-12694

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 5 Jul 2021

share-icon

25621


Mungkin Bunda pernah bertanya-tanya, kenapa ya ubun-ubun bayi masih lunak seperti tidak ada tulangnya? Karena lunak, Bunda jadi khawatir untuk memegangnya, takut terjadi apa-apa jika dipegang terlalu keras. 





Bagian kepala bayi yang masih lunak tersebut dikenal dengan nama fontanel, yaitu sebuah area terbuka di antara tulang-tulang tengkorak bayi yang masih belum tertutup oleh tulang. Walau terkesan hanya seperti pertumbuhan tulang tengkorak yang belum selesai, tapi sebenarnya fontanel memiliki manfaat bagi bayi.





Struktur Tulang Tengkorak Bayi





ubun-ubun lunak




Agar lebih memahami tentang fontanel dan mengapa ubun-ubun bayi masih lunak, Bunda bisa mempelajari terlebih dahulu tentang struktur tulang tengkorak bayi. 





Kebanyakan orang menyangka bahwa tengkorak hanya terdiri dari satu tulang saja, padahal ada enam tulang besar yang membentuk tengkorak manusia, yaitu tulang depan, dua buah tulang parietal, dua buah tulang temporal, tulang oksipital, tulang sphenoid, dan tulang ethmoid. Tulang-tulang ini dihubungkan oleh jaringan berserat dan elastis yang disebut dengan sutura.





Ruang-ruang di antara tulang-tulang tersebut yang disebut fontanel. Ada dua fontanel di antara tulang-tulang tengkorak bayi, yaitu fontanel anterior yang terletak di bagian atas depan (ubun-ubun) dengan ukuran rata-rata 2,1 cm, serta fontanel posterior yang terletak di bagian tengah belakang kepala bayi dengan ukuran 0,5-0,7 cm. 





Oleh karena tulang-tulang itu akan terus terpisah sampai usia bayi 12-18 bulan, maka ada fontanel yang belum tertutup tulang sampai usia tersebut.





Fontanel posterior biasanya akan menutup pada usia 1-2 bulan, bahkan ada bayi yang terlahir dengan fontanel posterior yang sudah menutup. Sementara itu, fontanel anterior akan mulai menutup mulai usia 9-18 bulan. Itulah mengapa ubun-ubun bayi masih lunak sampai usianya mendekati 12 bulan. 





Ubun-Ubun Bayi Masih Lunak, Jangan Ditekan





ubun-ubun lunak




Sutura yang elastis memungkinkan tulang-tulang tengkorak untuk bergerak saat proses melahirkan, dan tulang-tulang ini masih mempunyai ruang gerak di fontanel. 





Saat proses melahirkan, tulang-tulang kepala ini dapat bergerak bahkan saling tumpang-tindih agar kepala bayi dapat melewati jalur lahir tanpa menekan dan mencederai otak.





Baik sutura dan fontanel juga bermanfaat bagi tumbuh kembang otak bayi. Sutura menjadi lebih fleksibel sehingga memungkinkan otak untuk tumbuh dengan pesat sekaligus melindungi otak dari cedera akibat benturan saat bayi belajar mengangkat kepala, berguling, atau duduk. Tanpa sutura dan fontanel, otak bayi tidak dapat tumbuh lebih besar dan akan mengalami kerusakan.





Perlu Bunda ketahui bahwa fontanel di ubun-ubun bayi biasanya akan terlihat menonjol saat ia menangis dan berdenyut sesuai dengan detak jantungnya karena di situ terdapat pembuluh darah. Bunda sudah melakukan hal yang benar jika berhati-hati saat memegang fontanel. 





Walaupun terlindungi oleh berlapis-lapis jaringan yang kuat, tapi jika ubun-ubun bayi masih lunak ini tertekan keras, maka dapat membahayakan tulang tengkorak dan otak bayi. Jadi, perlakukan fontanel dengan hati-hati sampai saatnya sudah tertutup oleh tulang-tulang tengkorak.





Ketidaknormalan di Fontanel









Saat ubun-ubun bayi masih lunak ini, dokter anak biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin terhadap fontanel. Selain untuk memantau pertumbuhan bayi, pemeriksaan ini juga untuk melihat ada-tidaknya ketidaknormalan di fontanel yang merupakan pertanda adanya masalah kesehatan.





Fontanel yang cekung secara drastis biasanya menjadi pertanda kalau bayi mengalami dehidrasi. Sebaliknya, fontanel yang bengkak dan menonjol bisa jadi merupakan pertanda adanya peningkatan tekanan di otak, seperti pada kondisi infeksi di otak, atau bertambahnya cairan di sekitar otak. 





Kondisi tersebut juga ditandai dengan bayi yang sering mengantuk dan mengalami demam. Gangguan kesehatan lain yang ditandai dengan fontanel yang menonjol ataupun besar seperti pada kondisi hidrosefalus, Down syndrome, hipotiroid kongenital, ataupun variasi normal.





Jika Bunda memperhatikan fontanel bayi cekung secara drastis atau menonjol dalam waktu lama, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter anak agar dapat segera ditangani.









Sumber:





Pregnancy, Birth, & Baby. 2020. About the Fontanelle.





Mediline Plus. 2019. Cranial Sutures.





American Family Physician. 2003. The Abnormal Fontanelle.





Web MD. 2021. What is the Baby’s Soft Spot?










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010