Waspada Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 8 Feb 2022
724
Mungkin istilah toxoplasma sudah tak asing lagi di telinga Bunda. Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Pada ibu hamil, infeksi toxoplasma merupakan salah satu gangguan kehamilan yang dapat membahayakan kehamilan dan janin. Biasanya toxoplasma sering dikaitkan dengan hewan peliharaan, sehingga ibu hamil dianjurkan untuk tidak berinteraksi dengan hewan selama kehamilan.
Namun apakah penyebab toxoplasma hanya dari hewan peliharaan saja? Apa gejalanya dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut penjelasannya, Bun.
Toxoplasma merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii . Sebenarnya penyakit ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala berat, khususnya pada orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat. Namun, toxoplasma pada ibu hamil memiliki risiko yang lebih serius karena dapat mengganggu perkembangan janin atau bahkan keguguran.
Parasit toxoplasma banyak terdapat di hewan kecil seperti burung, tikus, dan hewan pengerat lainnya yang sering memakan sisa makanan di tanah. Hewan yang sudah terinfeksi parasit toxoplasma dapat menularkan toxoplasma ke hewan yang memakannya. Hal inilah yang membuat kucing menjadi salah satu sumber toxoplasma karena sering memakan hewan kecil yang berpotensi telah terinfeksi toxoplasma.
Selain itu, jika dibandingkan dengan hewan kecil lainnya, kucing merupakan hewan yang lebih sering berinteraksi dengan manusia. Parasit toxoplasma dari kucing dapat menyebar ke manusia lewat kotorannya. Kotoran ini pun dapat menempel di bulu atau tubuh kucing sehingga meningkatkan risiko penularan.
Walaupun kucing merupakan salah satu hewan penyebar toxoplasma, namun tak semua kucing pasti terjangkit infeksi ini. Kucing rumahan yang tidak berkeliaran keluar rumah, well-groomed, serta hanya mengonsumsi makanan kucing pabrikan biasanya jarang terinfeksi parasit toxoplasma.
Selain dari kucing, infeksi toxoplasma pada ibu hamil juga dapat disebabkan dari mengkonsumsi makanan mentah atau setengah matang seperti telur, daging, ayam, ikan, sayuran, serta susu tidak melewati proses pasteurisasi. Parasit toxoplasma dapat menempel pada sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, karena adanya kontak antara sayuran dan tanah yang tercemar parasit toxoplasma. Untuk itu, pastikan Bunda selalu mengkonsumsi makanan yang sudah matang selama kehamilan, serta mencuci bersih semua sayuran dan buah yang akan dikonsumsi untuk menghindari risiko infeksi toxoplasma.
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil seringkali tidak menimbulkan gejala terutama pada ibu yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sekali pun muncul, gejalanya cenderung ringan sehingga mirip dengan gejala flu, seperti:
Karena gejalanya ringan, infeksi toxoplasma pada ibu hamil seringkali tidak disadari. Biasanya dokter mencurigai adanya infeksi toxoplasma pada ibu hamil saat menemukan kelainan pada janin lewat pemeriksaan USG. Jika ada kelainan, dokter akan menganjurkan ibu hamil untuk tes darah untuk memastikan adanya immunoglobulin, suatu penanda dalam darah yang mengindikasikan adanya infeksi toxoplasma pada ibu.
Jika terdeteksi adanya immunoglobulin M, hal ini menjadi pertanda bahwa terdapat infeksi akut dimana berarti infeksi tersebut sedang atau baru saja terjadi. Sedangkan jika hasil tes menunjukkan adanya immunoglobulin G, berarti ibu pernah terinfeksi dan infeksi tersebut sudah lama terjadi.
Meskipun infeksi toxoplasma memiliki gejala yang ringan pada ibu hamil, namun jika infeksi ini menular ke janin dapat menyebabkan risiko yang lebih berat. Semakin awal usia kehamilan saat terinfeksi, risikonya dapat menjadi lebih serius terhadap janin. Jika tidak segera diatasi, infeksi toxoplasma yang parah pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, kematian janin, kelahiran prematur serta cacat bawaan pada janin.
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil juga dapat berdampak pada bayi setelah ia lahir seperti berat badan rendah, kerusakan pada mata, anemia, gangguan pendengaran, gangguan motorik, hidrosefalus, pembesaran organ hati dan limpa, serta berbagai gangguan perkembangan lainnya.
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil umumnya disebabkan karena paparan parasit toxoplasma yang terdapat pada hewan peliharaan serta makanan mentah. Untuk itu, Bunda dapat mencegahnya dengan beberapa cara berikut:
1. Hindari berinteraksi dengan hewan selama kehamilan terutama kucing liar.
2. Jika Bunda memelihara kucing, pastikan kucing Bunda hanya mengonsumsi makanan kucing pabrikan yang terjamin keamanannya.
3. Hindari menyentuh atau membersihkan kotoran kucing.
4. Cuci sayuran serta buah dengan bersih.
5. Hindari mengkonsumsi daging, ayam, ikan yang mentah atau belum matang sempurna.
6. Cuci tangan dengan bersih setelah memegang sayuran dan daging mentah.
7. Cuci tangan dengan bersih setelah berkebun atau bersentuhan dengan tanah.
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil merupakan salah satu gangguan kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan janin. Untuk itu, sebaiknya Bunda selalu menjaga kebersihan serta hindari mengkonsumsi makanan mentah selama kehamilan. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan secara rutin agar kesehatan Bunda dan janin tetap terpantau dengan baik selama masa kehamilan.
Sumber:
Webmd. 2020. Toxoplasmosis
NHS UK. 2018. What Are The Risk of Toxoplasmosis During Pregnancy?
Healthline. 2012. Toxoplasmosi: Do You Know How to Stay Safe?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010