Waspadai Hal Ini Saat Kepala Anak Terbentur
Ditinjau oleh
dr. Cynthia Utami, Sp. A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 21 Jun 2024
346
Meski sudah berhati-hati, tapi kepala anak sering terbentur, baik saat bermain ataupun saat melakukan aktivitas lain. Sebagian besar trauma kepala umumnya ringan dan tidak menyebabkan brain injury atau menimbulkan gejala sisa yang menetap. Namun walaupun kemungkinannya kecil, beberapa trauma kepala dapat mengancam nyawa sehingga penting mengetahui tanda-tanda yang harus diwaspadai agar Bunda dapat segera mencari pertolongan medis yang tepat.
Berikut petunjuk yang bisa dilakukan saat kepala anak terbentur.
Kepala anak terantuk perabot saat jatuh. Ia langsung menangis. Namun setelah berhenti menangis ia tampak sehat saja. Apakah tetap harus dibawa ke rumah sakit? Dibanding dengan badannya, ukuran kepala anak memang terlihat lebih besar dan tidak seimbang. Apalagi kemampuannya bergerak masih belum sempurna sehingga ia lebih berisiko jatuh.
Yang perlu diperhatikan ketika kepalanya terantuk adalah seberapa kuat benturan yang terjadi. Semakin kencang, semakin tinggi kemungkinan akan berpengaruh terhadap otaknya. Jadi walaupun anak terlihat sehat, Bunda perlu terus mengamati kondisi anak dengan cermat.
Segera bawa ke rumah sakit jika satu dari daftar berikut ini terjadi:
Jadi terus waspada dan dampingi anak terus setelah terbentur, ya, Bun.
Ketika kepala anak terbentur, yang paling penting itu adalah memperhatikan betul kondisi kesadarannya. Ada anggapan bahwa jika anak langsung menangis saat jatuh adalah bukti bahwa anak masih sadar. Namun, bukan berarti tidak ada yang perlu dicemaskan.
Setelah kepala terbentur, jika anak terlihat lemas dan ketika dipanggil tidak menjawab, maka Bunda perlu segera membawanya ke rumah sakit. Jika anak sepenuhnya sadar, ajak anak agar beristirahat dan pantau terus kondisinya.
Jika setelah istirahat sebentar anak menjadi lebih baik dan tidak muncul gejala yang mencemaskan, pantau terus kondisinya di rumah minimal selama 48 jam. Usahakan si kecil dapat beristirahat dan mengurangi aktivitas fisiknya selama pemantauan 48 jam. Meskipun terlihat sehat, tetap ada kemungkinan akibat dari benturan kepala baru muncul beberapa waktu kemudian.
Benjol setelah kepala terantuk adalah hal yang sering terjadi. Benjol ini umumnya disebabkan adanya penumpukan darah di antara kulit kepala dan tengkorak. Ketika terjadi benjolan, untuk mencegah pembesaran, Bunda dapat mengompres benjolan dengan kompres dingin. Kabar baiknya, secara umum benjolan ini lama kelamaan akan menyusut dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.
Namun jika terjadi benturan keras, ada risiko lebih buruk yang dapat memengaruhi otak. Di dalam tulang tengkorak di bawah kulit dan otot kepala, otak dibungkus dengan selaput yang disebut dura. Ketika kepala terbentur dan terjadi perdarahan di dalam tengkorak, darah menumpuk di antara tulang, selaput, dan otak.
Darah beku yang menekan otak akan memengaruhi hal lain seperti gerakan, rasa, bicara, serta dapat menyebabkan gangguan kesadaran. Jika hanya terjadi sedikit pendarahan tapi berlangsung lama, mungkin setelah kepala terbentur akan terlihat baik-baik saja. Namun gejalanya mungkin baru akan muncul beberapa hari hingga beberapa bulan kemudian.
Nah, jadi sudah siap ya Bunda, dengan apa yang harus dilakukan jika terjadi trauma kepala pada si kecil? Dengan penanganan yang tepat, risiko cedera kepala dapat diminimalkan.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010