main-logo

Flek Saat Hamil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

header-image-20921
author-avatar-20921

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 16 Okt 2023

share-icon

463


Flek saat hamil sering menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi ibu hamil. Ini karena flek saat hamil sering kali dianggap sebagai tanda keguguran. Padahal, kenyataannya tidak demikian, ya, Bun. 





Flek saat hamil terjadi ketika ada bercak darah yang keluar dari vagina. Bercak darah yang keluar biasanya berwarna merah muda atau merah kecokelatan dan hanya sedikit. Darah yang keluar hanya berupa bercak yang tidak membuat pembalut atau panty liner menjadi basah.





Berbagai Penyebab Munculnya Flek Saat Hamil





Flek saat hamil bisa muncul di usia kehamilan kapan pun, tetapi biasanya lebih sering terjadi di awal masa kehamilan atau trimester pertama. Keluhan ini bisa muncul karena berbagai sebab, di antaranya:





1. Perdarahan implantasi





Saat hamil, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel di dinding rahim. Saat hal ini terjadi, rahim akan sedikit berdarah dan darah ini kemudian akan keluar ke vagina. Darah yang keluar saat sel telur menempel di dinding rahim inilah yang dikenal dengan perdarahan implantasi .





Umumnya, perdarahan implantasi terjadi dalam waktu sekitar 6–12 hari setelah berhubungan seksual. Darah yang keluar akibat implantasi biasanya berwarna merah jambu hingga merah cokelat tua. Perdarahan implantasi bisa berlangsung selama beberapa jam hingga sekitar 2–3 hari dan akan berhenti dengan sendirinya.





2. Hubungan seksual





Saat berhubungan intim, serviks dan dinding vagina dapat mengalami gesekan. Nah, hal ini kemudian bisa menyebabkan keluarnya bercak darah dari vagina atau flek. Jika berhubungan intim saat hamil, terkadang aktivitas ini bisa menimbulkan flek saat hamil. Meski demikian, hal ini normal terjadi dan umumnya tidak berbahaya, kok, Bun.





Flek yang muncul akibat hubungan intim biasanya akan hilang sendiri dan tidak membahayakan janin. Ini karena ada banyak pelindung di sekitar janin, mulai dari otot rahim, kantung ketuban, dan cairan ketuban.





3. Aktivitas fisik terlalu berat





Jika Bunda kelelahan karena aktivitas fisik yang terlalu berat, misalnya olahraga berlebihan atau bekerja terlalu keras, terkadang hal ini bisa menjadi penyebab flek saat hamil. Oleh karena itu, jika sudah merasa lelah, jangan memaksakan diri dan segera istirahat, ya Bun.





4. USG kandungan melalui vagina





Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan menyarankan ibu hamil untuk menjalani USG kehamilan melalui vagina. Pemeriksaan ini tidak berbahaya, tetapi terkadang bisa menimbulkan efek samping berupa flek saat hamil.





Namun, Bunda tak perlu khawatir, munculnya flek setelah menjalani USG melalui vagina umumnya tidak berbahaya dan keluhan ini biasanya akan hilang sendiri, kok.





5. Keguguran





Keguguran adalah kondisi ketika janin meninggal di dalam kandungan. Kondisi ini bisa terjadi di usia kehamilan sebelum 20 minggu.  Keguguran bisa diawali dengan flek, kemudian menjadi perdarahan yang cukup banyak dan disertai adanya gumpalan dari vagina. Selain itu, keguguran juga biasanya bisa disertai keluhan nyeri atau kram perut.





Jika mengalami flek saat hamil yang tidak kunjung mereda atau semakin parah, Bunda perlu segera memeriksakan diri ke dokter, ya.





6. Hamil anggur





Hamil anggur merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika ari-ari tidak tumbuh dengan sempurna, sehingga membengkak dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, janin akan mengalami keguguran dan keluar dari vagina.





Hamil anggur biasanya akan menimbulkan flek atau pedarahan saat hamil yang disertai nyeri panggu. Kondisi ini perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter.





7. Kehamilan ektopik





Kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan dimana embrio tertanam di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kondisi tersebut membuat janin tidak bisa berkembang dengan baik. Pada tahap awal, kehamilan ektopik bisa saja tidak bergejala atau hanya menimbulkan gejala ringan, seperti flek saat hamil.





Namun, seiring berkembangnya usia kandungan, embrio yang tertanam di luar lokasi normalnya ini bisa terlepas dan mengakibatkan perdarahan berat. Kondisi ini perlu segera ditangani oleh dokter karena bisa membahayakan kondisi ibu hamil.





8. Plasenta previa





Ari-ari (plasenta) adalah organ yang menempel di dinding rahim dan berguna untuk menyalurkan asupan oksigen dan nutrisi ke tubuh janin melalui tali pusar. Normalnya, ari-ari terletak di bagian tengah atau bagian atas rahim.





Namun, terkadang ari-ari bisa tumbuh di bagian bawah rahim dan menutup jalan lahir. Kondisi inilah yang disebut sebagai plasenta previa . Salah satu gejala plasenta previa adalah flek saat hamil, biasanya di trimester kedua atau ketiga. Flek akibat plasenta previa biasanya tidak disertai nyeri atau kram perut.





Cara Mengatasi Flek Saat Hamil





Meski tidak berbahaya, flek saat hamil perlu segera diatasi agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan kehamilan. Nah, Bunda dapat mengatasinya dengan cara berikut:





  • Batasi aktivitas dan istirahat yang cukup.
  • Minum air putih sebayak 8–12 gelas per hari.
  • Tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu.
  • Gunakan pembalut atau panty liner saat flek muncul.
  • Hindari mengangkat barang yang terlalu berat.




Dalam beberapa kasus, flek saat hamil adalah kondisi yang wajar terjadi dan masih memungkinkan Bunda melahirkan janin dengan sehat.





Namun, jika flek disertai dengan gejala lain yang berlangsung terus-menerus, seperti nyeri perut, demam, atau perdarahan berat, sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter, ya.





Sumber:





American Pregnancy Association. Spotting During Pregnancy.





Pregnancy Birth & Baby Australia (2021). Ectopic Pregnancy.





Pregnancy Birth & Baby Australia (2022). About the Placenta.





Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Miscarriage.





Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Preterm Labor.





Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Ectopic Pregnancy.





Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Molar Pregnancy.





Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Placental Abruption.





Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Placenta Previa.





Grow by WebMD (2022). Miscarriage.





Healthline (2021). What Causes Spotting in Pregnancy?





Healthline (2019). What Are the Signs That Implantation Has Occurred?





Parents (2023). Pregnancy Sex & Your Relationship. Is It Normal to Bleed After Sex While Pregnant?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010