main-logo

Mengenal Atresia Bilier, Kelainan Bawaan yang Membuat Bayi Tampak Kuning

header-image-22098
author-avatar-22098

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 29 Apr 2024

share-icon

780


Atresia bilier adalah kelainan bawaan pada bayi baru lahir yang membuat empedunya terganggu. Penyakit ini bisa berdampak pada pencernaan dan tumbuh kembang bayi serta membuat bayi tampak kuning. Meski tergolong langka, atresia bilier penting untuk dikenali agar bisa segera ditangani oleh dokter, Bun. 





Pernah dengar tentang atresia bilier nggak, Bun? Atresia bilier merupakan penyakit bawaan lahir atau kelainan kongenital yang tergolong langka. Penyakit ini diperkirakan hanya terjadi pada 1 dari sekitar 15.000 kelahiran bayi. 





Atresia bilier ditandai dengan gangguan saluran empedu pada bayi yang baru lahir. Pada keadaan normal, cairan empedu mengalir ke saluran pencernaan untuk membantu proses penyerapan vitamin dan mencerna lemak. 





Nah, pada bayi dengan atresia bilier, cairan empedu tidak dapat mengalir ke usus karena salurannya tersumbat. Akibatnya, cairan empedu akan menumpuk di dalam hati dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti gangguan tumbuh kembang , sakit kuning, hingga gangguan fungsi hati.





Penyebab Atresia Bilier





Belum diketahui secara pasti penyebab bayi terlahir dengan kondisi atresia bilier. Namun, kondisi ini diduga terjadi ketika saluran empedu berkembang secara tidak normal atau gagal terbentuk pada masa perkembangan janin. 





Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini pada bayi, di antaranya: 





  • Kelainan genetik
  • Paparan zat beracun
  • Riwayat infeksi virus atau bakteri di dalam kandungan atau setelah bayi lahir
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh 
  • Gangguan perkembangan organ hati atau saluran empedu




Meski atresia bilier adalah kelainan bawaan lahir, kondisi ini tidak diturunkan dari orang tua ke anak ya, Bun.





Apa Gejala Atresia Bilier? 





Perlu diketahui, gejala atresia bilier biasanya baru muncul ketika bayi berusia 2–3 minggu. Nah, gejala utama penyakit ini adalah kulit dan mata bayi tampak menguning. Keluhan ini bisa berlangsung lebih dari 2 minggu lho, Bun. 





Selain itu, ada beberapa gejala lain yang juga dapat dialami bayi dengan atresia bilier, yaitu: 





  • Urine berwarna gelap
  • Perut bayi tampak membesar
  • Tinja berwarna pucat dan baunya sangat menyengat
  • Tumbuh kembang bayi terhambat
  • Berat badan bayi tak kunjung naik atau justru menurun
  • Lebih rewel




Bayi yang menunjukkan gejala-gejala tersebut perlu segera diperiksakan ke dokter, ya. Hal ini penting dilakukan agar atresia bilier bisa dideteksi sejak dini dan ditangani secepatnya, sebelum menjadi makin parah atau menimbulkan komplikasi yang berat. 





Bisakah Atresia Bilier diatasi? 





Sayangnya, tidak ada obat yang bisa membantu menyembuhkan atresia bilier. Namun, Bunda tidak perlu cemas dan khawatir ya, karena kondisi ini tetap bisa ditangani oleh dokter, kok. Nah, penanganan utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi atresia bilier adalah dengan metode operasi. 





Dengan melakukan operasi, dokter dapat memperbaiki kelainan pada saluran empedu bayi dengan atresia bilier, sehingga cairan empedu bisa dialirkan ke ususnya. Operasi ini dapat memberikan hasil yang lebih baik ketika dilakukan sebelum bayi berusia 3 bulan. 





Sementara itu, pada kasus atresia bilier yang parah, dokter dapat melakukan transplantasi hati . Namun, prosedur ini baru bisa dilakukan jika bayi sudah berusia 1–2 tahun, ya. 





Jika Si Kecil mengalami keluhan yang mengarah pada gejala penyakit ini, segera periksakan ke dokter ya, Bun. Dengan begitu, atresia bilier dapat terdeteksi dan ditangani sedini mungkin agar Si Kecil bisa cepat membaik. 





Sumber: 





National Institute of Health (2022). MedlinePlus. Biliary Atresia. 





Boston Children’s Hospital (2024). Biliary Atresia. 





Cleveland Clinic (2023). Diseases & Conditions. Biliary Atresia. 





Johns Hopkins Medicine (2024). Health. Biliary Atresia. 





Stanford Medicine Children’s Health (2024). Biliary Atresia in Children.





Ikatan Dokter Anak Indonesia (2016). Warna Tinja, Apakah Berhubungan dengan Penyakit?





Schindel, D.T. & Lugo-Vicente, H. Healthy Children (2022). Biliary Atresia: Symptoms, Causes & Treatment.





Kids Health (2020). Parents. Biliary Atresia. 





Healthline (2023). Overview of Biliary Atresia. 





WebMD (2022). What is Biliary Atresia? 


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010