6 KB untuk Ibu Menyusui yang Efektif dan Aman untuk ASI
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 26 Mei 2025
0
KB untuk ibu menyusui merupakan metode yang penting dipertimbangkan untuk menunda kehamilan. Hanya saja, ibu perlu memilih KB dengan lebih waspada sembari mempertimbangkan manfaat dan efek sampingnya. Nah, khusus ibu menyusui, ada beberapa jenis KB yang aman serta efektif.
KB adalah metode untuk menunda atau mencegah kehamilan serta mengatur jarak kelahiran anak. Tak hanya bagi pasangan yang belum mau memiliki momongan, KB juga bisa dilakukan oleh ibu yang masih menyusui bayinya. Dengan begitu, ia bisa lebih fokus menjalani pemulihan dan merawat bayinya yang baru lahir.
Nah, KB biasanya berupa alat kontrasepsi yang bisa membantu mencegah kehamilan saat masa menyusui. Namun, KB terbagi dalam beberapa jenis obat atau alat sehingga ibu menyusui harus lebih selektif dalam memilih KB yang ingin digunakan. Ini karena sebagian KB mungkin saja memengaruhi produksi ASI . Lantas, apa saja ya jenis KB untuk ibu menyusui yang bisa digunakan?
Ketika memberi ASI eksklusif secara rutin, kemungkinan ibu untuk hamil lagi pada 6 bulan pertama pascamelahirkan memang lebih kecil. Ini karena hormon prolaktin yang menstimulasi payudara untuk memproduksi ASI akan meningkat dan memengaruhi hormon reproduksi. Meski begitu, peluang ibu untuk hamil di masa menyusui tetap ada ya.
Oleh karena itu, ibu menyusui mungkin perlu untuk merencanakan penggunaan KB sekitar 4–6 minggu pascamelahirkan. Berikut ini beberapa jenis KB untuk ibu menyusui yang umumnya digunakan, yaitu:
Kondom merupakan KB alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Selain mudah didapatkan, kondom juga cukup efektif untuk mencegah kehamilan dengan cara menghambat sel sperma masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.
Apabila Ayah memasang dan memakai kondom dengan benar, tingkat efektifitas kondom untuk mencegah kehamilan bisa mencapai 98% lho. Pastikan juga kondom masih baru, bersih, tidak rusak, sobek, atau terlepas saat digunakan.
Secara umum, pil KB mengandung hormon estrogen dan hormon progestin yang bekerja dengan cara menghambat pembuahan dan pelepasan sel telur, sehingga mampu menunda kehamilan.
Namun, hormon estrogen sendiri bisa berpengaruh pada produksi ASI. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan pil KB yang hanya mengandung hormon progestin agar tidak memengaruhi produksi ASI ibu menyusui.
Meski hanya mengandung hormon progestin, KB untuk ibu menyusui ini tetap efektif menunda kehamilan karena mampu mengentalkan lendir di mulut rahim (serviks). Jadi, sel sperma lebih sulit mencapai sel telur. Namun, agar lebih efektif, Bunda perlu minum pil KB progestin di waktu yang sama setiap hari ya.
Suntik KB adalah alat kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progestin. Manfaatnya sendiri sama dengan pil KB progestin, yaitu menghentikan pelepasan sel telur sehingga ibu tidak mengalami ovulasi dan mencegah pembuahan.
Bedanya dengan pil, suntik KB progestin ini akan diberikan dengan cara disuntikkan ke lengan atau bokong dengan jarak setiap 3 bulan sekali. Pada ibu menyusui, suntikan pertama bisa diberikan 6 minggu setelah melahirkan. Jadi, KB bisa bekerja lebih efektif tanpa mengganggu produksi ASI.
Selain dengan cara diminum atau disuntik, KB juga bisa diberikan dengan cara memasukkan implan progestin ke lengan bagian atas. Seperti namanya, alat KB ini berbentuk seperti implan lentur yang ukurannya mirip batang korek api. Ini juga disebut KB susuk.
Tak perlu khawatir, Bun, karena KB untuk ibu menyusui ini tergolong aman serta tidak memengaruhi kualitas ASI. Terlebih, manfaatnya untuk menunda kehamilan bisa efektif hingga sekitar 3 tahun.
Implan progestin sendiri dapat mengentalkan lendir pada serviks sehingga menghambat pergerakan sperma untuk mencapai sel telur. Jadi, peluang terjadinya pembuahan pun sangat kecil.
KB untuk ibu menyusui yang efektif dan mungkin bisa jadi pilihan Bunda adalah IUD. KB jenis ini umumnya diberikan 6 minggu pascapersalinan, terutama ketika Bunda dan Ayah sudah boleh melakukan hubungan seksual sesuai saran dokter.
IUD progestin merupakan alat kontrasepsi yang kecil dan berbentuk seperti huruf T. Alat ini biasanya dipasang di rongga rahim, kemudian secara otomatis akan melepaskan hormon progestin dengan tujuan menghambat sel sperma bertemu sel telur di rahim.
Nah, dibandingkan jenis lainnya, IUD progestin bisa bertahan lebih lama, yaitu 3–8 tahun dengan hanya sekali pemasangan. Saat Bunda sudah siap untuk hamil kembali, IUD atau KB spiral ini nantinya bisa dilepas oleh dokter terpercaya.
Amenore laktasi adalah metode mencegah kehamilan secara alami dengan rutin menyusui Si Kecil. Disebut sebagai metode alami karena Bunda tidak perlu mengonsumsi pil atau menggunakan alat KB. Adapun, semakin sering Bunda menyusui maka hormon prolaktin yang berfungsi untuk merangsang produksi ASI akan meningkat.
Peningkatan hormon prolaktin dapat memengaruhi hormon reproduksi dan membantu menghambat pelepasan sel telur pada tubuh. Dengan begitu, peluang terjadinya kehamilan akan lebih kecil.
Jadi, apabila Bunda rutin dan sering menyusui buah hati, kecil juga kemungkinan untuk segera hamil setelah melahirkan. Hanya saja, perlu Bunda perhatikan ya karena metode ini bisa berhasil dilakukan dengan beberapa ketentuan, yaitu:
Nah, itulah beberapa jenis KB untuk ibu menyusui yang tergolong paling efektif untuk menunda kehamilan tanpa mengganggu produksi ASI Bunda. Perlu diingat bahwa masing-masing KB memiliki kekurangan dan kelebihan yang perlu disesuaikan dengan kondisi ibu menyusui.
Jadi, agar KB untuk ibu menyusui bekerja secara aman dan efektif serta tidak memengaruhi kualitas serta produksi ASI, Bunda harus selalu konsultasikan dulu dengan dokter ya guna mempertimbangkan dan memilih KB yang paling tepat bagi Bunda.
Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2024). KB Implan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2024). Klarifikasi terhadap Mitos yang Salah Seputar IUD.
National Health Service UK (2024). Condoms.
The American College of Obstetricians and Gynecologists (2023). Postpartum Birth Control.
Cleveland Clinic (2024). Yes, You Can Get Pregnant While Breastfeeding.
Cleveland Clinic (2023). Birth Control Pills.
Cleveland Clinic (2022). Birth Control Options.
Mayo Clinic (2025). Depo-Provera (Birth Control Shot).
Mayo Clinic (2023). Minipill (Progestin-Only Birth Control Pill).
Healthy Children (2023). Birth Control While Breastfeeding.
Marcin, A. Healthline (2025). Which Forms of Birth Control Are Safe to Use While Breastfeeding?
Yanek, D. Healthline (2025). Can You Get Pregnant on Birth Control?
MSD Manual (2023). Progestin Contraceptive Injections.
Curtis, L. Verywell Health (2025). Everything You Need to Know About Hormonal IUDs.
Fields, L. WebMD (2024). What Birth Control Is OK When You’re Breastfeeding?
McQueen, J. WebMD (2024). What Is the Lactational Amenorrhea Method of Birth Control?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010