main-logo

Bayi Ngorok, Inilah Berbagai Penyebabnya

header-image-23096
author-avatar-23096

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 1 Agt 2024

share-icon

101


Bayi ngorok sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena umumnya merupakan kondisi yang normal, apalagi pada bayi baru lahir. Meski begitu, Bunda tetap perlu waspada, nih. Soalnya, bayi ngorok yang terjadi terus-menerus atau terdengar sangat keras bisa saja menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu.





Saat baru lahir, bayi biasanya tidur dengan mengeluarkan suara dan membuka sedikit mulutnya. Ini karena saluran pernapasannya masih sangat sempit dan cenderung banyak lendir sehingga lebih mudah terhambat.





Namun, seiring dengan bertambahnya usia bayi, suara ngorok tersebut akan hilang dengan sendirinya, Bun. Soalnya, saluran pernapasannya sudah makin berkembang.





Berbagai Penyebab Bayi Ngorok





Mengorok atau mendengkur terjadi ketika adanya penyumbatan di saluran pernapasan. Penyumbatan ini menimbulkan getaran pada saluran pernapasan ketika tidur sehingga dengkuran pun terjadi. 





Meski umumnya normal dan tidak berbahaya, bayi ngorok bisa terjadi karena berbagai gangguan, Bun. Adapun berbagai gangguannya adalah:





1. Hidung tersumbat





Hidung tersumbat merupakan penyebab umum bayi ngorok atau mendengkur, Bun. Ini karena lapisan hidung bayi membengkak sehingga saluran untuk bernapas pun mengalami penyempitan. Pembengkakan pada rongga hidung bayi bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya pilek, alergi, atau infeksi.





2. Berat badan berlebih





Bayi yang tubuhnya lebih gemuk memang kelihatan lebih lucu dan menggemaskan. Namun, sebaiknya jangan biarkan bayi kelebihan berat badan, ya. Soalnya, kelebihan berat badan atau obesitas bisa membuat bayi mengalami penumpukan jaringan lemak di sekitar lehernya.





Hal ini kemudian bisa membuat tenggorokan bayi jadi lebih sempit sehingga ia akan lebih sering ngorok atau mendengkur ketika tidur. Selain itu, obesitas juga bisa meningkatkan risiko bayi untuk mengalami penyakit lain, seperti diabetes. Jadi, penting untuk menjaga berat badan bayi tetap normal dan ideal, ya. 





3. Amandel bengkak





Amandel bengkak atau radang amandel juga merupakan penyebab paling sering bayi ngorok, Bun. Ini karena pembengkakan pada amandel bisa menyebabkan penyempitan di saluran napas sehingga bayi menjadi sering mendengkur saat tidur.





Umumnya, radang amandel disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri, Bun. Selain bisa menyebabkan bayi ngorok, radang amandel juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti demam , tidak mau menyusu, rewel, dan banyak keluar air liur.





4. Asma





Asma juga bisa menyebabkan bayi ngorok atau mendengkur, lho, Bun. Soalnya, asma pada bayi bisa membuat saluran pernapasan menyempit dan tersumbat. 





Selain itu, asma juga bisa membuat saluran napas bayi lebih banyak menghasilkan dahak atau lendir. Kedua hal tersebut menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan sehingga bayi bisa ngorok saat tidur.





5. Kelainan pada hidung





Pada beberapa kasus, bayi ngorok juga bisa disebabkan oleh kelainan pada hidung. Salah satu kelainan pada hidung adalah sekat hidung yang miring atau deviasi septum.





Sekat hidung yang miring akan membuat salah satu sisi hidung mengalami penyumbatan, Bun. Karena salah satu lubang hidungnya tersumbat, bayi hanya akan menggunakan salah satu lubang hidungnya untuk bernapas. Inilah yang mengakibatkan terjadinya dengkuran saat tidur.





6. Bronkitis





Bronkitis merupakan peradangan pada saluran napas. Pada bayi, penyakit ini sering kali disebabkan oleh infeksi atau iritasi akibat paparan polusi atau asap rokok. Bronkitis terkadang bisa menimbulkan peradangan hingga ke bagian tenggorokan sehingga membuat saluran napasnya bengkak dan menyempit. 





Hal ini bisa membuat bayi ngorok dan tampak sesak ketika tidur atau berbaring. Selain itu, bronkitis pada bayi juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti demam, batuk, dan sulit menyusu. Bayi yang mengalami penyakit ini perlu mendapatkan pengobatan dari dokter agar tidak berlanjut menjadi kondisi yang makin berat.  





7. Laryngomalacia





Ini merupakan penyakit bawaan lahir yang membuat pita suara bayi melemah dan mudah bengkak sehingga membuat bayi ngorok. Bayi yang terlahir dengan kondisi ini biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti sesak napas, napas berbunyi mengi   atau grok-grok , batuk, dan sulit menyusu. 





Bayi yang mengalami kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dan pengawasan dari dokter, khususnya jika tidak kunjung membaik atau makin berat.  





8. Sleep apnea





Meski jarang terjadi pada bayi, sleep apnea (apnea tidur) juga bisa menyebabkan bayi mengorok atau mendengkur. Ini karena sleep apnea menyebabkan bayi kesulitan bernapas ketika tidur sehingga dengkuran pun terjadi.





Nah, itulah berbagai penyebab bayi ngorok atau mendengkur, Bun. Meski umumnya tidak menimbulkan kondisi yang berbahaya, mendengkur atau ngorok bisa mengganggu kenyamanan dan ketenangan bayi saat tidur, Bun.





Oleh karena itu, Bunda bisa melakukan beberapa hal untuk meredakan ngorok pada bayi. Berbagai hal yang bisa bunda lakukan adalah:





  • Ubah posisi tidur bayi menjadi telentang ketika tidur.
  • Semprotkan air saline untuk mengeluarkan ingus.
  • Gunakan uap air hangat untuk melegakan pernapasan.
  • Jauhkan bayi dari pemicu alergi.




Umumnya, dengkuran bayi bisa mereda apabila Bunda melakukan hal-hal di atas. Namun, apabila bayi mendengkur dengan jeda lebih dari 10 detik, sulit tidur pada malam hari, sulit bernapas pada siang hari, dan sulit makan, segera periksakan ke dokter , ya, Bun.





Soalnya, bisa saja bayi ngorok disebabkan oleh gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan cepat dari dokter.





Sumber:





Boston Children’s Hospital. Laryngomalacia (Laryngealmalacia).





Boston Children’s Hospital. Stridor.





Cleveland Clinic (2023). Health Essentials. Does Your Child Snore? These Could Be the Reasons Why.





Healey, W. & Lucia, A. Stanford Medicine Children’s Health (2021). When Should a Parent Be Concerned With a Baby’s Noisy Breathing?





Toby, M. Healthline. Why Is My Newborn Snoring?





Bradley, S. Parents (2023). Why Is My Baby Snoring?





Summer, J. Sleep Foundation (2023). Sleep Apnea in Infants and Newborns.





Fink, J. The Bump (2020). Tonsillitis in Babies and Toddlers.





Parker, S.J. WebMD (2023). Your Newborn Baby's Breathing Noises.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010