Forcep, Alat Bantu dalam Proses Melahirkan Normal
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 19 Apr 2024
447
Forcep adalah alat yang bisa digunakan untuk membantu mengeluarkan bayi dari jalan lahir. Meski begitu, tidak semua kondisi persalinan membutuhkan alat bantu ini, Bun. Lantas, kapan forcep diperlukan dan bagaimana cara kerjanya, ya? Yuk, simak artikel ini!
Forcep berbentuk seperti sepasang sendok besar yang di tengahnya terdapat lubang. Dokter dapat menggunakan alat ini untuk mengapit kepala bayi lalu mengubah posisinya, sehingga bayi bisa lebih mudah dilahirkan.
Sebelum proses persalinan dengan forcep dimulai, dokter mungkin akan memberikan anestesi epidural agar rasa sakit selama persalinan bisa berkurang. Dokter juga akan memasang selang pipis (kateter urine) agar kandung kemih ibu hamil kosong saat melahirkan .
Agar forcep bisa masuk dengan sempurna dan bayi juga mudah dikeluarkan, dokter juga mungkin akan melakukan episiotomi, yaitu tindakan untuk membuat sayatan kecil agar jalan lahir menjadi lebih terbuka.
Apabila jalan lahir sudah terbuka sepenuhnya, dokter akan memasukkan forcep secara perlahan. Forcep akan menjepit kepala bayi dengan lembut sehingga posisinya bisa diubah. Dengan bantuan kontraksi yang dirasakan ibu hamil, bayi akan ditarik keluar menggunakan forcep.
Umumnya, dokter baru akan mempertimbangkan untuk menggunakan forcep apabila cara lain untuk memudahkan persalinan, seperti memberikan suntikan obat untuk memperkuat kontraksi rahim, tidak berhasil melancarkan kelahiran bayi.
Selain itu, dokter juga umumnya akan menggunakan alat bantu berupa forcep untuk membantu persalinan dalam beberapa kondisi berikut:
Meski cukup efektif untuk membantu persalinan, persalinan dengan bantuan forcep mungkin tidak dianjurkan untuk dilakukan pada beberapa kondisi, seperti:
Apabila bayi tidak kunjung keluar meski dengan bantuan forcep, dokter mungkin akan akan menggunakan vakum sebagai alat alternatif. Namun, jika kedua metode tersebut tidak berhasil untuk mengeluarkan bayi, dokter mungkin akan melakukan operasi caesar sebagai langkah terakhir.
Umumnya, ibu yang melahirkan dengan metode forcep membutuhkan waktu selama beberapa minggu untuk pulih. Nah, untuk mempercepat pemulihan tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Meski sebenarnya aman-aman saja, forcep juga bisa menimbulkan berbagai risiko pada ibu dan bayi. Pada ibu, berbagai risiko yang dapat terjadi antara lain:
Sementara pada bayi, forcep bisa menimbulkan beberapa risiko juga, lho, Bun. Inilah beberapa risikonya:
Berbagai risiko melahirkan dengan forcep memang bisa saja terjadi, Bun. Namun, Bunda tidak perlu khawatir atau cemas, ya. Dokter pasti akan lebih dulu mempertimbangkan manfaat dan risiko dari penggunaan forcep dalam membantu persalinan Bunda. Jika Bunda masih memiliki pertanyaan seputar persalinan dengan bantuan forcep, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter, ya.
Sumber:
National Health Services U.K. (2023). Labour and Birth. Forceps or Vacuum Delivery.
National Institutes of Health (2023). Statpearls. Forceps Delivery.
Pregnancy, Birth & Baby Australia (2023). Assisted delivery (forceps or ventouse).
Cleveland Clinic (2022). Treatments & Procedures. Forceps Delivery.
Royal College of Obstetricians & Gynaecologists UK (2020). Assisted vaginal birth (ventouse or forceps).
The American College of Obstetricians and Gynecologists (2022). Assisted Vaginal Delivery.
Miles, K. Baby Center (2023). Forceps and Vacuum Deliveries.
Leach, J. Babycentre UK (2023). Recovering from an Assisted Birth.
Ross, M. Medscape (2020). Forceps Delivery.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010