Galaktosemia, Kondisi Langka pada Anak yang Wajib Diatasi Sejak Dini
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 9 Jun 2025
65
Galaktosemia adalah kondisi langka yang membuat bayi tidak bisa mencerna ASI. Kondisi ini penting untuk dikenali dan diatasi, sehingga bayi yang mengalaminya tidak berisiko mengalami masalah kesehatan lain, seperti kekurangan nutrisi. Lantas, apa yang menyebabkan bayi mengalami galaktosemia dan bagaimana penanganannya?
ASI dan susu formula merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Ini karena kandungan di dalamnya, terutama ASI, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mencegahnya terserang penyakit.
Namun, ada kondisi tertentu yang membuat bayi tidak bisa mengonsumsi keduanya karena tubuh bayi tidak mampu memecah kandungan gula (galaktosa) di dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini disebut galaktosemia.
Galaktosemia bukanlah alergi susu atau intoleransi laktosa . Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan metabolisme tubuh yang harus ditangani segera. Apabila tubuh tidak bisa memecah galaktosa, zat ini akan menumpuk dalam darah dan bisa menyebabkan komplikasi pada anak bila dibiarkan.
Galaktosemia terjadi karena keturunan atau adanya riwayat keluarga yang menderita kondisi ini. Artinya, bila Bunda atau Ayah memiliki gen atau riwayat galaktosemia, kemungkinan anak menderita galaktosemia pun bisa meningkat sebesar 25%.
Nah, bisa saja anak tidak menderita galaktosemia saat lahir. Namun, ia tetap bisa menjadi pembawa gen atau carrier bagi keturunannya, terutama bila Bunda dan Ayah menderita galaktosemia.
Oleh karena itu, bila Bunda atau Ayah menderita atau memiliki riwayat galaktosemia, konsultasi dengan dokter terlebih dulu guna menjalani pemeriksaan genetik sebelum berencana memiliki anak.
Meski demikian, galaktosemia merupakan kondisi bawaan yang sangat langka dan jarang terjadi. Bahkan, diperkirakan hanya ada sekitar 1 dari 45.000 bayi yang menderita galaktosemia di seluruh dunia.
Gejala galaktosemia dapat muncul beberapa hari setelah bayi dilahirkan, tepatnya setelah bayi mengonsumsi ASI atau minum susu formula. Agar lebih jelas, berikut ini adalah gejala galaktosemia yang bisa muncul pada bayi dan penting untuk diperhatikan:
Gejala-gejala galaktosemia bisa bervariasi pada setiap anak ya, Bun. Hal ini tergantung dari tingkat keparahan galaktosemia yang diderita. Oleh karena itu, jika anak menunjukkan beberapa gejala di atas setelah mengonsumsi ASI atau minum susu formula, segera periksakan anak ke dokter ya. Melalui deteksi dan penanganan sejak dini, galaktosemia pun bisa diatasi dan tidak semakin parah.
Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan memeriksa dan memastikan terlebih dulu apakah bayi menderita galaktosemia atau tidak. Diagnosa akan dilakukan dengan beberapa tahap pemeriksaan, seperti tes darah, tes urin, dan tes genetik.
Apabila anak terdiagnosa galaktosemia, dokter kemudian akan mengatasi kondisi ini. Galaktosemia sendiri tidak ditangani dengan pengobatan khusus, tetapi kondisi ini perlu dikontrol supaya tidak menimbulkan komplikasi pada buah hati.
Nah, beberapa cara mengatasi dan mencegah munculnya gejala galaktosemia yaitu:
Pada kondisi yang ringan, mungkin anak masih boleh mengonsumsi ASI dan susu formula karena tubuhnya masih memiliki enzim yang bisa mengolah laktosa dan galaktosa. Namun, tetap ikuti saran dan anjuran dari dokter ya.
Sementara itu, pada galaktosemia yang parah dan sudah menimbulkan komplikasi, mungkin anak harus menjalani beberapa perawatan atau terapi, seperti:
Meski galaktosemia tidak bisa disembuhkan, Bunda perlu ingat bahwa anak yang menderita kondisi ini bukan berarti tidak bisa hidup sehat dan normal seperti anak umumnya.
Namun, anak tetap memerlukan pemantauan rutin oleh dokter, ahli gizi, dan terkadang ahli tumbuh kembang anak. Khususnya, pada anak perempuan yang mungkin harus melakukan terapi penggantian hormon ketika menginjak masa pubertas.
Jika Si Kecil didiagnosis galaktosemia, wajar jika Bunda merasa kaget atau bingung. Kondisi ini memang langka dan belum banyak dikenal, tapi dengan penanganan sejak dini dan pola makan yang tepat, gejala galaktosemia pun bisa dihindari.
Meski mungkin ada tantangan pada perkembangan anak, seperti butuh terapi tambahan, hal ini bisa diatasi kok bila dikenali sejak awal. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter anak ya.
Sumber:
Hurst, A. National Institute of Health (2023). U.S. National Library of Medicine Medline Plus. Galactosemia.
Marnoto, B.W. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pemberian Susu Formula pada Bayi Baru Lahir.
Boston Children’s Hospital. Galactosemia.
Cleveland Clinic (2023). Benefits of Breastfeeding.
Cleveland Clinic (2022). Galactosemia.
Kids Health (2022). Galactosemia.
Demczko, M. MSD Manual Consumer Version (2025). Galactosemia.
WebMD (2023). What Is Galactosemia?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010