main-logo

Yuk, Ketahui Manfaat dan Sumber Vitamin D untuk Bayi

header-image-25225
author-avatar-25225

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 26 Mei 2025

share-icon

22


Vitamin D untuk bayi sangatlah penting untuk tumbuh kembangnya. Perlu diketahui, vitamin ini bisa membantu memelihara kesehatan tulang dan gigi, serta menurunkan risiko terjadinya gangguan tulang, seperti rakitis lho. 





Tidak hanya orang dewasa, bayi juga membutuhkan vitamin D. Soalnya, vitamin ini dapat membantu penyerapan kalsium yang baik untuk kesehatan tul a ng dan gigi Si Kecil di masa tumbuh kembangnya. 





Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh bayi bisa lebih jarang sakit dan kuat melawan kuman penyebab penyakit. Makanya, asupan vitamin D untuk bayi haruslah tercukupi setiap harinya ya, Bun. 





Inilah Manfaat Vitamin D untuk Bayi 





Seperti yang diketahui, vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi bayi. Tanpa vitamin D yang cukup, tulang bayi akan rapuh, lemah, bahkan mudah patah lho. Akibatnya, Si Kecil dapat mengalami rakitis, yaitu kondisi ketika tulang menjadi lunak dan kaki tampak bengkok, Bun. 





Selain itu, ada beragam manfaat vitamin D untuk bayi yang perlu Bunda ketahui, antara lain: 





  • Menurunkan risiko kelainan dan gangguan pada tulang, seperti rakitis
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi untuk melawan infeksi
  • Mencegah penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis , multiple sclerosis , dan sindrom Sjögren.
  • Mengurangi peradangan pada tubuh bayi
  • Mendukung perkembangan fungsi otot dan otak bayi
  • Menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit pada bayi




Beragam Sumber Vitamin D untuk Bayi yang Perlu Diketahui





Nah, untuk memperoleh manfaat vitamin D untuk bayi di atas, Bunda perlu memberikan asupan vitamin ini sejak hari pertama Si Kecil lahir ya. Perlu diketahui, kebutuhan vitamin D akan berbeda-beda setiap orangnya. Pada bayi, asupan vitamin D yang dibutuhkan sebanyak 400 IU atau 10 mcg per harinya, Bun.





Cara paling mudah untuk memperoleh vitamin D untuk bayi adalah menjemurnya di sinar matahari pada pagi hari, Bun. Namun, bayi baru lahir hingga usianya 6 bulan tidak direkomendasikan untuk berjemur setiap hari, apalagi sampai terlalu lama. Soalnya, hal ini bisa merusak kulit bayi yang masih tipis.





Sebenarnya, bayi bisa mendapatkan asupan vitamin D dari ASI eksklusif lho. Namun, kadar vitamin D dalam ASI terbilang cukup rendah, Bun. Ini membuat pemberian ASI saja belum bisa mencukupi kebutuhan vitamin D pada Si Kecil lho. 





Untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini pada Si Kecil, Bunda bisa memberikannya suplemen vitamin D dalam bentuk cair, seperti drops atau tetes ya, Bun. Tujuannya agar vitamin mudah ditelan oleh bayi. Bunda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menentukan pilihan suplemen vitamin D yang tepat untuk Si Kecil.





Sementara untuk bayi yang sudah mengonsumsi MPASI , Bunda dapat menambahkan makanan yang kaya akan vitamin D dalam menu hariannya lho. Berikut beberapa jenis makanannya: 





  • Ikan
  • Telur  
  • Hati sapi
  • Daging merah
  • Produk susu dan olahannya, seperti susu almond, susu kedelai, keju, dan yoghurt
  • Minyak ikan




Sekarang Bunda sudah tahu kan manfaat dan sumber vitamin D untuk bayi. Mengingat vitamin D penting bagi tumbuh kembang bayi. Jadi, jangan lewatkan pemberiannya kepada Si Kecil ya, Bun.





Namun, perlu diingat ya, vitamin D tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Pasalnya, jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin ini bisa menyebabkan Si Kecil mengalami hiperkalsemia, yaitu peningkatan kadar kalsium dalam darah. Nah, kondisi ini biasanya ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, sembelit, dehidrasi , lesu, dan tidak nafsu makan atau menyusu.





Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan vitamin D untuk bayi ya. 





Sumber: 





Menteri Kesehatan Republik Indonesia. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA





NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA.





Centers for Disease Control and Prevention (2025). Infant and Toddler Nutrition. Vitamin D. 





HSE Ireland (2022). Vitamin D for Babies 0 To 12 Months. 





National Health Service UK (2024). Vitamins for Children. 





National Health Service UK (2023). Vitamins & Minerals. Vitamin D. 





Yolanda, N. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Perlukah Suplemen Vitamin D? 





Children's Hospital of Philadelphia (2021). Health Tip. Vitamin D Supplements: What Parents Should Know.





Cleveland Clinic (2024). Children’s Health. Do Infants Need Vitamin D Drops?





Cleveland Clinic (2023). Diseases & Conditions. Vitamin D Toxicity (Hypervitaminosis D).





Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Does My Baby Need a Vitamin D Supplement? 





The Royal Women’s Hospital (2021). Vitamin D Supplementation for Babies. 





Kids Health, Nemours (2024). Parents. Vitamin D. 





Children’s Health (2024). What Parents Should Know About Vitamin D for Kids. 





Kids Health (2024). Home. Vitamin D & Your Baby. 





Kids Health (2024). Home. Vitamin D Supplement.





Health (2025). 12 Foods That Are Good Sources of Vitamin D.





Healthline (2025). 7 Nutritious Foods That Are High in Vitamin D.





Healthline (2024). Your Guide to Vitamin D Benefits.





Healthy Children (2022). Vitamin D for Babies, Children & Adolescents.





Healthy Children (2022). Where We Stand: Vitamin D & Iron Supplements for Babies.





Verywell Health (2025). 15 Ways Vitamin D3 Supports a Healthy Body.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010