main-logo

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

header-image-25271
author-avatar-25271

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 3 Jun 2025

share-icon

3


Anak hiperaktif sering kali tampak sangat lincah, nggak bisa diam, dan susah fokus. Hal ini terkadang mungkin bisa membuat para orang tua, pengasuh, atau guru kewalahan. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara menghadapi anak yang hiperaktif agar tumbuh kembangnya tetap optimal. 





Anak Bunda hiperaktif ? Tenang ya, Bun, kondisi ini biasanya memang normal terlihat pada anak kok. Soalnya, anak-anak masih memiliki energi yang tinggi untuk melakukan berbagai aktivitas. Makanya, terkadang Si Kecil tidak bisa diam, suka berlarian dan berteriak, bawel, sulit fokus, bahkan sering mengganggu orang lain.





Perlu diketahui, banyak orang beranggapan bahwa setiap anak hiperaktif memiliki gangguan attention deficit hyperactivity disorder ( ADHD) . Pernyataan ini memang tidak salah, Bun. Sebab, hiperaktif merupakan salah satu gejala dari kondisi ini. 





Namun, ADHD bukanlah satu-satunya penyebab anak menjadi hiperaktif ya, Bun. Lantas, apa saja penyebabnya ya? 





Ini Penyebab Anak Hiperaktif yang Perlu Bunda Ketahui 





Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa membuat anak menjadi hiperaktif:  





1. Stres





Stres bisa menjadi penyebab anak hiperaktif lho. Saat stres, tubuh anak akan menghasilkan lebih banyak adrenalin, sehingga ia akan susah diam dan lebih berenergi. Hal ini bisa membuat anak jadi terlihat hiperaktif. 





Selain itu, anak juga terkadang bisa saja sengaja terlihat nakal untuk mencari perhatian. Ini biasanya terjadi ketika ia merasa kurang disayangi, misalnya karena ada adik baru atau karena kesibukan orang tua. 





2. Gangguan emosional atau mental





Salah satu penyebab anak hiperaktif adalah adanya gangguan emosional atau mental. Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengatur emosi dan perilaku. Akibatnya, Si Kecil akan kesulitan berkonsentrasi, sering mengganggu orang, lebih agresif, impulsif, dan hiperaktif. 





Berbeda dengan hiperaktif normal, kondisi ini biasanya menetap hingga berbulan-bulan, Bun. Bila Si Kecil mengalaminya, kondisi ini perlu ditangani oleh dokter ya, Bun.





3. Hipertiroidisme 





Sikap hiperaktif anak juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan, seperti hipertiroidisme. Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatan hormon tiroid, Bun. 





Nah, hormon tiroid yang meningkat ini dapat menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini membuat Si Kecil memiliki energi berlebih, tidak bisa diam, gelisah, dan sulit berkonsentrasi.





4. Kurangnya aktivitas





Siapa bilang anak hiperaktif memiliki banyak aktivitas? Ternyata, anggap itu salah lho. Faktanya, sikap hiperaktif Si Kecil terjadi akibat kurangnya aktivitas.  





Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan energi yang dimiliki anak tidak bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, otak Si Kecil juga tidak mendapatkan stimulasi yang sehat, serta ia juga tidak terbiasa mengatur gerakan dan emosi, Bun. 





5. Kurang tidur 





Bun, kurang tidur juga bisa membuat anak hiperaktif. Ketika Si Kecil tidak cukup tidur , tubuhnya akan melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin untuk tetap terjaga. Hal ini justru menyebabkan Si Kecil kelebihan energi, sehingga membuatnya berlari-lari tanpa alasan, tidak bisa diam, lebih bawel, tantrum, dan sulit fokus. 





Cara Mengontrol Anak Hiperaktif 





Sayangnya, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif, Bun. Namun, nggak usah cemas ya, kondisi ini dapat dikendalikan dengan cara yang tepat kok. Berikut adalah beberapa cara untuk mengontrol anak hiperaktif: 





  • Menciptakan waktu tidur atau istirahat yang teratur kepada Si Kecil
  • Menerapkan jadwal harian yang terorganisir dan terstruktur
  • Mengajak anak melakukan aktivitas fisik, seperti berenang, bersepeda, dan bermain di taman 
  • Melatih disiplin positif pada anak
  • Melatih konsentrasi dan pengendalian diri 
  • Membatasi waktu anak dalam bermain gadget , menonton televisi, dan bermain video game




Namun, jika sikap hiperaktif anak disebabkan oleh ADHD, Bunda bisa membawanya ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. 





Nah, itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak hiperaktif, Bun. Perlu diingat, anak hiperaktif itu tidak nakal, hanya saja ia membutuhkan perhatian dan cara untuk mengeluarkan energi yang dimiliki. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan Si Kecil perawatan yang tepat ya, Bun. 





Sumber: 





National Health Service UK (2025). Conditions A to Z. ADHD in Children and Young People. 





Ikatan Dokter Anak Indonesia. Kesulitan Belajar.





Cleveland Clinic (2025). Diseases & Conditions. ADHD. 





Mayo Clinic (2025). Diseases & Conditions. Attention–Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) in Children. 





Healthy Children, The American Academy of Pediatrics. Early Signs of ADHD in Children.





Kids Health, Nemours (2022). Parents. ADHD in Kids & Teens. 





Healthline. What You Should Know About Hyperactivity.





Parents (2024). The Different Reasons Why Children Become Hyperactive.





Verywell Mind (2025). Why Is My Child So Hyper? ADHD vs. High Energy.





WebMD (2024). Why Is My Child So Hyper?





WebMD (2023). ADHD in Children: Symptoms, Causes, Treatment.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010