Stunting, Cara Mencegah dan Mengatasinya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 27 Mar 2024
403
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang perlu dicegah dan diatasi dengan tepat. Bila tidak segera diatasi, stunting bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan otak serta penurunan kemampuan mental dan tingkat kecerdasan anak.
Anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badannya lebih pendek daripada anak seusianya atau di bawah standar dari kurva pertumbuhan badan kesehatan dunia, WHO. Menurut data WHO tahun 2022, jumlah anak yang mengalami stunting di Indonesia masih lebih tinggi daripada negara lain di Asia Tenggara.
Sementara menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 1 dari 3 balita Indonesia mengalami stunting. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah penting yang harus segera diatasi dan dicegah.
Sebagian besar kasus stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi atau malnutrisi dalam jangka panjang. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi, yaitu:
Selain beberapa kondisi di atas, anak juga bisa mengalami malnutrisi karena dilahirkan dari ibu yang mengalami malnutrisi atau menderita infeksi saat hamil.
Seperti yang telah disebutkan, stunting tidak hanya membuat anak memiliki tubuh yang lebih kecil atau pendek, tetapi juga bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan otak. Hal ini bisa berdampak pada kecerdasan dan tumbuh kembang anak secara umum.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memfokuskan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan stunting pada anak. Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa Bunda lakukan:
Untuk mencegah kondisi yang lebih parah, stunting harus segera diatasi. Pengobatan stunting bisa dilakukan dengan mengatasi penyebabnya, memperbaiki asupan nutrisi, mengonsumsi suplemen, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Nah, untuk menunjang keberhasil pengobatan stunting, Bunda bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:
Apabila Bunda melihat pertumbuhan anak tertinggal dibandingkan anak seusianya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ya, Bun. Pemeriksaan ke dokter juga tetap harus dilakukan apabila anak sudah dikatakan mengalami stunting. Dengan begitu, pertumbuhan anak bisa selalu terpantau.
Sumber:
De Sanctis, et al. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta Bio-medica: Atenei Parmensis, 92(1), e2021168.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Mengenal Lebih Jauh Tentang Stunting.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Mengenal Apa Itu Stunting.
Penyakit Tidak Menular Indonesia (2018). 1 dari 3 Balita Indonesia Derita Stunting.
Balai Kesehatan Indera Masyarakat Provinsi Jawa Tengah (2023). 10 Cara Mengatasi Stunting pada Anak.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010