Bayi Baru Lahir Sering BAB? Yuk, Ketahui Frekuensi Normalnya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 16 Feb 2025
113
Bayi baru lahir sering BAB bukanlah pertanda buruk, Bun. Ini justru menandakan bahwa asupan ASI atau susunya cukup dan sistem pencernaannya bekerja dengan baik. Meski begitu, Bunda tetap tidak boleh lengah, ya. Soalnya, ada beberapa tanda bayi baru lahir sering BAB yang perlu diwaspadai, terutama jika muncul beserta gejala lainnya.
Bun, tidak usah khawatir dan cemas jika mendapati Si Kecil sering BAB, ya. Kondisi ini normal dan tidak selalu berarti bahwa ia mengalami diare. Nah, bayi baru lahir sering BAB biasanya menandakan bahwa Si Kecil mendapatkan asupan gizi harian yang cukup, baik dari ASI atau susu formula .
Di awal kehidupannya, bayi akan mengeluarkan kotoran pertamanya yang disebut mekonium , Bun. Feses atau kotoran pertama bayi ini terdiri dari cairan ketuban dan lendir yang tertelan bayi saat masih berada di dalam kandungan. Mekonium umumnya berwarna hijau kehitaman dengan tekstur yang kental dan lengket.
Nah, setelah mekonium keluar, frekuensi BAB bayi baru lahir biasanya akan berbeda-beda dan mengalami perubahan, Bun. Hal ini tergantung pada jenis susu yang dikonsumsi oleh Si Kecil, lho.
Bayi baru lahir yang diberikan ASI umumnya akan lebih sering BAB daripada bayi yang minum susu formula. Bayi baru lahir biasanya akan BAB setelah ia disusui, bahkan ia bisa BAB lebih dari 6 kali dalam sehari, lho.
Hal ini terjadi akibat meningkatnya pergerakan usus yang terjadi saat bayi selesai menyusui. Hal Ini juga menandakan ASI diserap baik oleh tubuhnya, lho. Makanya, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Kecil sering BAB, ya.
Sementara itu, bayi yang diberi susu formula memiliki frekuensi BAB sebanyak 3–4 kali sehari pada 6 minggu pertama usianya. Namun, lama-kelamaan bayi akan jadi lebih jarang BAB, biasanya hingga 1–2 kali sehari atau 2 hari sekali.
Setelah 6 minggu, frekuensi BAB bayi baru lahir mulai berkurang, Bun. Bayi hanya akan BAB setiap beberapa hari sekali, bahkan ada yang tidak BAB hingga kurang lebih 1 minggu. Namun, jangan panik dulu, ya. Selama fesesnya lunak, mudah dikeluarkan, dan Si Kecil tidak rewel, maka hal tersebut normal, Bun.
Nah, memasuki usia 6 bulan, bayi mulai beralih mengonsumsi makanan padat ( MPASI ). Peralihan ini akan membuat frekuensi BAB dan tekstur kotoran bayi ikut berubah, lho. Biasanya, bayi lebih jarang BAB dan fesesnya akan lebih kental daripada sebelumnya.
Meski normal terjadi, bayi baru lahir sering BAB tetap tidak boleh disepelekan ya, Bun. Soalnya, ada beberapa ciri BAB bayi yang perlu diwaspadai lho, di antaranya:
Sebenarnya, bayi baru lahir sering BAB tidak perlu dikhawatirkan, karena hal ini normal terjadi, Bun. Namun, apabila Si Kecil mengalami salah satu kondisi BAB yang sudah disebutkan di atas, periksakan ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya.
Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat online di Diary Bunda untuk mendapatkan jawaban yang cepat.
Sumber:
Children’s Hospital Colorado (2024). Parents Resources. Newborn Poop: Meconium and Beyond.
Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. I’m Breastfeeding My Newborn and My Baby’s Stool is Yellow and Mushy. Is This What I Should Expect?
Nationwide Children’s (2021). Family Resource & Education. Newborn Poop: Meconium and Beyond.
Baby Center (2022). Baby Poop: Everything New Parents Need To Know.
Baby Center (2022). Formula–Fed Baby Poop: What’s Normal?
Baby Center (2022). Is It Normal That My Newborn Poops After Every Feeding?
Parents (2024). The Baby Poop Guide: What's Normal and What's Not.
Parents (2023). How Often Should a Newborn Poop?
What To Expect (2022). Newborn and Baby Poop.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010