Bedong Bayi, Begini Cara Memakaikannya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 1 Mei 2024
169
Membedong bayi merupakan tradisi yang masih dilakukan masyarakat sampai sekarang. Ini karena bedong bayi dinilai bisa membuat bayi merasa nyaman dan hangat, asalkan caranya benar. Lantas, bagaimana sih cara membedong bayi dengan benar?
Umumnya, bedong bayi sudah bisa dilakukan dalam beberapa jam setelah bayi baru lahir, Bun. Balutan kain bedong akan membuat bayi merasa hangat seperti ketika berada di dalam rahim. Oleh sebab itu, bayi akan merasa lebih nyaman dan tenang saat dibedong.
Bedong bayi bisa dilakukan setiap kali bayi akan tidur, baik siang maupun malam. Bayi juga bisa dibedong ketika sedang rewel atau menangis terus-menerus. Namun, bedongan perlu dilepas apabila tangisan bayi malah lebih keras. Soalnya, bisa jadi bayi merasa kepanasan atau tidak nyaman.
Membedong bayi bukan sekadar sebuah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun, lho, Bun. Alasannya, bedong bayi memang bermanfaat untuk Si Kecil. Berikut ini adalah manfaat membedong bayi:
Meski kelihatannya sederhana dan mudah, bedong bayi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan lho, Bun. Untuk membedong bayi, Bunda tidak hanya membalut kain secara asal-asalan, tetapi juga perlu memperhatikan seberapa kencang balutannya. Kalau terlalu kencang, pergerakan tubuh bayi malah menjadi tidak leluasa.
Nah, daripada bingung, Bunda perlu tahu, nih, cara membedong bayi yang benar. Begini caranya:
Setelah Si Kecil dibedong, pastikan Bunda selalu menempatkan Si Kecil dalam posisi telentang, ya. Soalnya, apabila dibedong dan tidurnya tengkurap, bayi lebih berisiko tersedak dan mengalami sudden infant death syndrome ( SIDS) .
Selain itu, Bunda juga harus memastikan bedong Si Kecil sudah diselipkan dengan baik, ya. Apabila tidak, dikhawatirkan kain bedong bisa terlepas sendiri sampai menutupi wajah Si Kecil, dan membuatnya sulit bernapas.
Apabila Si Kecil sudah tumbuh makin besar, bahkan sudah bisa berguling, sebaiknya Bunda berhenti untuk membedongnya lagi, ya. Soalnya, bedong bayi pada masa tersebut bisa membuat perkembangan motorik Si Kecil terhambat, karena pergerakannya menjadi tidak leluasa.
Sekarang, sudah tahu kan bagaimana cara yang benar untuk membedong bayi? Apabila masih ragu untuk mencobanya, Bunda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter , ya.
Sumber:
Pregnancy Birth & Baby Australia (2023). Swaddling Your Baby.
Moonm R.Y. & Glassy, D. Healthy Children (2022). Swaddling: Is it Safe for Your Baby?
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Perawatan Bayi Baru Lahir.
Miles, K. Baby Center (2023). How to Swaddle a Baby.
Woolfenden, E, Baby Center Canada. What are the pros and cons of swaddling?
Anzilotti, A. KidsHealth, Nemours (2024). For Parents. Swaddling Your Baby.
Hartshorn, J. Parents (2022). How to Swaddle a Baby.
Andrews, J.D. The Bump (2023). How to Swaddle Baby Like a Pro.
Cineli, E. Verywell Family (2021). How to Swaddle a Baby.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010