Bentuk Kepala Bayi Normal yang Perlu Bunda Ketahui
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 16 Feb 2025
1732
Bentuk kepala bayi normal merupakan indikator penting dalam tumbuh kembang Si Kecil, lho. Soalnya, bentuk dan ukuran kepala bayi bisa mencerminkan kondisi kesehatannya. Nah, kira-kira, seperti apa ya bentuk kepala bayi yang normal dan bagaimana caranya untuk memeriksakannya ya, Bun? Yuk, simak infonya di artikel ini.
Bentuk kepala bayi yang tidak bulat sempurna kerap membuat orang tua khawatir. Ketika menimang Si Kecil yang baru lahir, Bunda mungkin heran ketika mendapati bentuk kepalanya yang tidak bulat sempurna. Begitu juga ketika usianya bertambah dan bagian belakang kepalanya tampak datar.
Jika demikian, jangan khawatir dulu ya, Bun. Bentuk kepala bayi normalnya bisa berubah seiring pertambahan usianya.
Tahukah Bunda, rata-rata bayi yang baru lahir umumnya memiliki bentuk kepala yang beragam. Nah, hal tersebut sangat wajar terjadi kok. Soalnya, tempurung kepala bayi yang baru lahir memang masih lunak dan lembut. Terlebih, bayi yang dilahirkan secara normal biasanya memiliki bentuk kepala yang lebih lonjong dan mengerucut daripada bayi yang lahir dengan metode caesar .
Selain itu, bayi yang dilahirkan dengan bantuan forceps atau vakum juga biasanya akan memiliki bentuk kepala yang lebih lonjong. Hal ini umumnya tidak membahayakan kesehatannya, kok.
Bentuk kepala bayi juga bisa berubah dan lebih rata di bagian belakang (peyang) karena terlalu lama tidur dalam satu posisi, misalnya telentang. Namun, hal itu bukan berarti bentuk kepala bayi tidak normal ya, Bun.
Nantinya, bentuk kepala bayi bisa berubah, asalkan Si Kecil tidak menghabiskan banyak waktu dengan tidur telentang atau berbaring lama di satu posisi yang sama.
Lantas, perkembangan seperti apa yang nantinya dianggap sebagai bentuk kepala bayi normal? Nah, sekitar 1 minggu setelah lahir, kepala bayi seharusnya mulai berbentuk bulat merata, sebanding dengan ukuran tubuh bayi, dan posisi telinganya sejajar, Bun. Untuk mempermudah, Bunda bisa coba mengecek atau melihat dari bagian atas kepala bayi, ya.
Bun, kini sudah tahu kan bentuk kepala bayi normal? Jadi, jika mendapati bentuk kepala bayi tidak rata dan tidak bulat setelah lahir, Bunda tidak perlu khawatir, ya. Nantinya, tempurung kepala bisa berubah menjadi bulat seiring dengan pertambahan usia.
Pada saat ini, tugas Bunda ialah untuk membantu dan mendukung proses pembentukan kepala bayi yang ideal. Beberapa cara ini bisa diterapkan di rumah, seperti:
Bun, sebenarnya tidak apa-apa kok kalau bayi tidur dengan posisi telentang. Justru, posisi ini adalah posisi tidur yang aman untuk bayi.
Namun, pastikan kepala bayi tidak selalu di satu posisi saja dalam waktu yang lama. Untuk bantu mencegah atau mengatasi bentuk kepala belakangnya menjadi datar atau peyang, Bunda sebaiknya sering mengubah posisi kepalanya.
Dengan mengubah posisi kepala Si Kecil saat ia tidur, Bunda bisa membantu menjaga supaya kepala tidak rata di satu sisi.
Saat Si Kecil terjaga, Bunda bisa menggendongnya dan mengajaknya bermain. Gendonglah Si Kecil dengan posisi tegak sembari menopang lehernya atau menyenderkannya kepalanya di pundak Bunda.
Hal ini dapat mengurangi tekanan di kepala yang ia dapatkan selama tidur. Selain itu, menggendong bayi dan meletakkannya di dekat tubuh Bunda juga bisa bantu meningkatkan bonding dengan Si Kecil, lho.
Bunda bisa lho melatih Si Kecil untuk melakukan tummy time sejak dini. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi bentuk kepala bayi yang datar serta memperkuat otot leher, lengan, dan tubuh Si Kecil.
Nah, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan tummy time sebanyak 2–3 kali sehari selama 3–5 menit, ya. Bila dilakukan dengan rutin, tummy time juga bisa melatih kemampuan motorik Si Kecil sehingga ia bisa lebih cepat mengangkat kepalanya.
Bunda juga bisa mengukur lingkar kepala untuk mengetahui bentuk kepala bayi normal atau tidak. Kepala bayi yang baru lahir umumnya memiliki rata-rata ukuran sebesar 34,2 cm.
Setelah 1 bulan, ukuran kepala bayi akan bertambah hingga 37 cm. Pada bayi yang berjenis kelamin laki-laki, ukuran lingkar kepala mungkin cenderung lebih besar 1 cm daripada bayi perempuan.
Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi bisa menggambarkan pertumbuhan otaknya. Namun, apabila bentuk kepala bayi tidak bulat merata atau ukuran lingkar kepalanya belum sesuai angka normalnya, jangan sedih dulu ya. Soalnya, bentuk kepala bayi umumnya masih akan terus berkembang.
Akan tetapi, jangan tunda ke dokter apabila bentuk kepala bayi terlihat tidak normal dan tidak kunjung berubah lebih dari 2 minggu setelah lahir, tampak menonjol dan bengkak, terdapat titik lunak yang cekung, ada perubahan pada posisi dahi dan mata, hingga bayi terus mengantuk atau muntah.
Bila Bunda masih memiliki pertanyaan seputar ukuran serta bentuk kepala bayi normal, jangan ragu untuk menanyakan hal ini kepada dokter lewat chat online , ya.
Sumber:
American Academy of Pediatrics (2021). Healthy Children. Your Baby's Head.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Tummy Time untuk Bayi Usia 0-4 Bulan.
Mayo Clinic (2022). Baby's Head Shape: Cause for Concern?
Miles, K. Baby Center (2023). Baby Head Circumference.
Montgomery, N. Baby Center (2022). Measuring Your Baby's Head Circumference, Length, and Weight.
Iftikhar, N. Healthline (2020). Changes to Baby Head Shape: Causes, Treatments, and Concerns.
Braun, A. Verywell Health (2024). Changes to a Baby’s Head Shape: When to Worry.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010