Kepala Bayi Lonjong, Normal Nggak Ya?
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 23 Apr 2024
1783
Kepala bayi lonjong mungkin akan membuat sebagian orang tua jadi khawatir. Namun, jangan terlalu panik dulu ya, karena kondisi ini tidak selalu membahayakan perkembangan otak Si Kecil. Biar nggak bingung, ketahui dulu yuk Bun apa yang menyebabkan bentuk kepala bayi menjadi lonjong.
Memiliki bayi yang sehat dan terlahir sempurna merupakan harapan semua orang tua. Namun karena kondisi tertentu, bayi bisa saja lahir dengan keadaan yang sedikit berbeda dari umumnya, misalnya kepala bayi lonjong, terlihat tidak rata, dan mengerucut.
Lantas, apakah kondisi ini menandakan bayi cacat lahir ? Bisakah kepala bayi berubah menjadi bulat? Yuk, Bunda simak penjelasan lengkapnya.
Bentuk kepala bayi lonjong setelah dilahirkan pasti bikin Bunda dan Ayah kaget, ya? Tenang dulu ya, Bunda. Sebenarnya kondisi ini memang bisa terjadi kok, khususnya pada bayi yang baru lahir. Hal ini juga lebih umum terjadi pada bayi yang terlahir dengan persalinan normal .
Ketika persalinan normal berlangsung, kepala bayi yang lebih dulu keluar akan mengalami tekanan dari panggul. Ini karena tulang tengkorak bayi umumnya masih lunak dan belum terbentuk sempurna. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses ketika ia turun melalui leher vagina dan rahim saat lahir. Nah, hal inilah yang membuat bentuk kepalanya cenderung lonjong setelah dilahirkan.
Akan tetapi, bukan berarti setiap persalinan normal menyebabkan kepala bayi lonjong ya, Bun. Kondisi kepala bayi yang berbentuk lonjong biasanya lebih sering terjadi karena jalan lahir yang sempit , proses persalinan yang lama, atau penggunaan alat bantu seperti vakum ekstraktor untuk membantu menarik bayi keluar dari jalan lahir.
Pada beberapa kasus, bentuk kepala bayi yang awalnya bulat bisa berubah menjadi lonjong atau peang. Hal ini bisa terjadi karena ia berbaring atau bersandar di posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Bun, kini sudah tahu kan penyebab mengapa kepala bayi menjadi lonjong? Jadi, Bunda tidak perlu terlalu khawatir, ya. Apalagi, kepala bayi dengan sendirinya akan kembali ke bentuk yang bulat selang beberapa hari hingga 1 minggu setelah kelahiran.
Kalaupun bentuk kepala bayi menjadi peang karena terlalu lama berbaring, bentuk kepalanya dapat diperbaiki dan kembali bulat sebelum bayi berusia 12 bulan.
Nah, untuk membantu pertumbuhan dan perubahan bentuk kepala bayi menjadi bulat, Bunda bisa melakukan beberapa tips ini di rumah:
Meski umumnya kondisi kepala bayi lonjong bisa berubah ke bentuk bulat, tetapi ada beberapa hal yang harus Bunda waspadai, di antaranya:
Jika kondisi tersebut terjadi, jangan tunda untuk membawa Si Kecil ke dokter , ya. Ini karena penyebab berubahnya bentuk kepala bayi yang lebih serius dengan tanda-tanda di atas perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter.
Sumber:
Taub, P. J (2020). Healthy Children. Uneven Head Shape in Babies: Causes and Treatment of Craniosynostosis.
Mount Sinai. Newborn Head Molding.
Mayo Clinic (2022). Baby's Head Shape: Cause for Concern?
Bellani, P. S. Baby Center India (2023). My newborn has an odd-shaped head. What can I do to make it round?
Iftikhar, N.S Healthline (2020). Changes to Baby Head Shape: Causes, Treatments, and Concerns.
Braun, A. Verywell Health (2024). Changes to a Baby’s Head Shape: When to Worry.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010