Eklampsia, Waspadai Penyebab dan Gejalanya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 27 Des 2023
347
Eklampsia merupakan kondisi kegawatan pada kehamilan yang bisa membahayakan ibu dan janin, sehingga harus dicegah. Nah, untuk mencegahnya, Bunda perlu mewaspadai hal apa saja yang bisa menyebabkan eklampsia dan gejala yang muncul apabila mengalami eklampsia.
Eklampsia adalah kondisi kehamilan yang ditandai dengan kejang dan tekanan darah tinggi sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat yang bisa terjadi setelah ibu hamil mengalami preeklampsia , yaitu kondisi peningkatan tekanan darah tinggi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
Seperti yang telah disebutkan, eklampsia bisa terjadi setelah ibu hamil menderita preeklampsia yang tidak diobati dengan tepat. Namun, penyebab terjadinya kedua kondisi ini masih belum diketahui secara pasti, Bun.
Ada dugaan bahwa eklampsia dan preeklampsia bisa terjadi karena kelainan pada plasenta , yaitu organ yang berfungsi sebagai penyalur darah dan nutrisi dari ibu ke janin.
Kelainan pada plasenta ini mengakibatkan pembuluh darah menyempit, sehingga aliran darah dari ibu ke janin menjadi terhambat. Hambatan aliran darah inilah yang menyebabkan ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi.
Meski penyebab eklampsia belum diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi tersebut pada ibu hamil, yaitu:
Sebelum mengalami eklampsia, ibu hamil awalnya mengalami preeklampsia lebih dahulu. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein di dalam urine. Selain kedua tanda tersebut, preeklampsia juga bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, nyeri otot, bengkak-bengkak, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.
Nah, apabila tidak diobati dengan tepat, preeklampsia bisa semakin parah dan berlanjut menjadi eklampsia. Beberapa gejala tambahan yang bisa ibu hamil alami ketika terjadi eklampsia meliputi:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, eklampsia merupakan kondisi gawat darurat saat hamil. Jadi, ibu hamil yang mengalami kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan dokter. Dokter akan menyarankan persalinan untuk segera dilakukan agar tidak membahayakan janin sekaligus sang ibu.
Jika tidak segera ditangani, eklampsia bisa menimbulkan berbagai kondisi berbahaya pada ibu hamil, seperti:
Nah, karena sudah tahu bahayanya, Bunda perlu mewaspadai segala penyebab yang bisa menyebabkan eklampsia serta gejala-gejala yang menjadi tanda terjadinya kondisi tersebut.
Apabila telah didiagnosis preeklamsia, lakukan kontrol secara rutin ke dokter serta konsumsilah obat yang telah diresepkan dokter sesuai dosisnya. Dengan begitu, Bunda bisa mencegah eklampsia saat hamil.
Sumber:
National Health Services UK (2021). Health A to Z. Pre-eclampsia.
National Institutes of Health (2022). MedlinePlus. Eclampsia.
National Institutes of Health (2023). Statpearls. Eclampsia.
Cleveland Clinic (2022). Eclampsia.
Mayo Clinic (2022). Preeclampsia.
EmedicineHealth (2022). Eclampsia.
Healthline (2023). Eclampsia.
Medscape (2022). Eclampsia.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010