8 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 21 Jul 2024
778
Ada berbagai penyebab bayi tidak mau menyusu. Hal ini bisa normal terjadi, tetapi bisa juga menandakan bahwa bayi sedang sakit. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali apa saja penyebab bayi tidak mau menyusu, sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan kepada Si Kecil.
Menyusu merupakan cara bayi untuk mendapatkan asupan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Bayi tidak mau menyusu tentunya akan membuat para ibu cemas karena hal ini bisa menyebabkan ia kekurangan nutrisi atau bahkan dehidrasi.
Bayi tidak mau menyusu sebenarnya hal yang cukup sering terjadi, kok, Bun. Jadi, Bunda jangan panik dulu ya. Biasanya, ini terjadi ketika Si Kecil merasa kenyamanan ketika ia menyusu terganggu, sehingga ia enggan menyusu.
Untuk memberikan kenyamanan pada bayi ketika menyusu, Bunda perlu tahu terlebih dahulu penyebabnya. Dengan begitu, Bunda bisa mengatasinya. Nah, inilah beragam penyebab bayi tidak mau menyusu serta cara mengatasinya:
Setiap wanita memang memiliki bentuk puting yang berbeda-beda, Bun. Ada yang datar, ada juga yang terangkat atau menyembul. Nah, pada beberapa bayi, terutama bayi yang baru lahir, menyusu pada puting yang datar dan tidak menyembul bisa membuatnya kesulitan. Inilah salah satu penyebab bayi tidak mau menyusu.
Meski begitu, ini tidak selalu terjadi kok, Bun. Jadi, Bunda nggak perlu khawatir ya kalau punya bentuk puting yang datar.
Hal ini juga bisa diatasi dengan merangsang puting agar terangkat atau menonjol. Untuk membuat puting menyembul, Bunda bisa menggunakan pompa ASI terlebih dahulu setiap kali Si Kecil mau menyusu.
Keluarnya ASI dari puting yang terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa menjadi penyebab bayi tidak mau menyusu lho, Bun. Sedikitnya ASI yang keluar bisa membuat Si Kecil frustrasi karena ASI tidak juga keluar meski ia telah mengisapnya. Sementara itu, terlalu banyaknya ASI yang keluar juga malah membuat Si Kecil kewalahan untuk menelannya.
Apabila produksi ASI sedikit, Bunda bisa mengatasinya dengan memperbanyak minum air putih serta mengonsumsi makanan bergizi. Jika diperlukan, Bunda juga bisa minum suplemen dan mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI, seperti bayam, daun katuk, atau fenugreek .
Sebaliknya, apabila produksi ASI terlalu banyak, Bunda bisa mengakalinya dengan memerah ASI terlebih dahulu sebelum menyusui Si Kecil. Ini bisa membuat aliran ASI menjadi tidak terlalu deras.
Tahu gak sih, Bun? Posisi menyusui atau perlekatan yang salah bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman ketika menyusu, lho. Ini yang menyebabkan ia enggan untuk menyusu lagi.
Perlekatan adalah momen saat bayi memasukkan puting dan areola (area gelap di sekitar puting) ke dalam mulutnya dan mulai mengisap ASI yang keluar dari payudara. Perlekatan yang benar ditandai dengan puting dan areola ibu masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi. Jadi, saat menyusu, bukan hanya puting yang masuk ke mulut Si Kecil, melain juga areola, Bun.
Perlekatan yang benar merupakan kunci bagi Si Kecil untuk bisa mengisap ASI dengan efektif dan agar puting Bunda tidak sakit saat menyusui.
Umumnya, bayi akan tumbuh gigi saat usianya sekitar 6–12 bulan. Nah, saat akan tumbuh gigi, bayi biasanya menjadi enggan menyusu. Ini karena menyusu bisa memperburuk rasa tidak nyaman pada gusi bayi yang akan ditumbuhi gigi.
Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir, ya. Kondisi ini bisa Bunda atasi dengan mengusap gusi Si Kecil menggunakan handuk atau jari sebelum menyusui. Selain itu, kalau tiba-tiba Si Kecil menggigit puting, Bunda bisa memasukkan jari Bunda ke dalam mulutnya agar ia berhenti.
Saat mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan kuman penyebab infeksi. Perlawanan ini akan memicu berbagai gejala, seperti demam, batuk pilek, atau sesak napas.
Nah, gejala-gejala infeksi inilah yang membuat tubuh bayi melemah. Akibatnya, bayi menjadi enggan untuk menyusu.
Oleh karena itu, apabila Si Kecil mengalami infeksi, segera bawa ke dokter, ya, Bun. Soalnya, kondisi ini memang hanya bisa ditangani oleh dokter. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai jenis infeksinya. Kalau infeksinya telah teratasi, kondisi Si Kecil umumnya akan membaik dan ia bisa menyusu kembali.
Rasa sakit di mulut karena sariawan tak jarang menjadi penyebab bayi tidak mau menyusu, Bun. Namun, jangan panik dulu ya, sebab Bunda bisa mengatasi sariawan bayi dengan mengompres area sariawannya dengan es batu yang telah dibungkus kain. Dengan begitu, rasa sakit karena sariawan bisa mereda.
Infeksi telinga pada bayi juga bisa menjadi penyebab bayi tidak mau menyusu. Soalnya, kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit ketika Si Kecil mengisap puting atau berbaring miring saat menyusu. Apabila Si Kecil mengalami infeksi telinga, Bunda perlu memeriksakannya ke dokter, ya, karena kondisi ini perlu ditangani oleh dokter.
Bayi cukup rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Saat awal dehidrasi, biasanya bayi masih tampak haus dan kuat untuk makan dan minum. Namun, ketika sudah parah, dehidrasi bisa membuat bayi lemas dan lebih sering tidur. Ini yang menyebabkan bayi enggan menyusu atau tidak kuat untuk menyusu seperti biasanya.
Apabila Si Kecil mengalami dehidrasi, apalagi disertai dengan gejala lainnya, seperti mulut kering, menangis tanpa air mata, jarang pipis atau popok kering seharian, segera periksakan Si Kecil dokter ya, Bun. Dengan pemeriksaan ke dokter, Si Kecil akan mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah sederet penyebab bayi tidak mau menyusu dan cara mengatasinya. Karena kebanyakan caranya sederhana, Bunda bisa langsung menerapkan cara tersebut untuk membuat Si Kecil kembali menyusu, sehingga kekurangan nutrisi dan dehidrasi pada bayi dapat dihindari.
Apabila Si Kecil tidak juga mau kembali menyusu setelah beberapa hari, segera periksakan ke dokter , ya. Soalnya, selain beberapa penyebab di atas, bayi tidak mau menyusu juga bisa terjadi karena lidahnya memiliki kelainan yang disebut tongue-tie .
Sumber:
National Health Services U.K. (2022). Health A to Z. Baby Teething Symptoms.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023). Tongue Tie pada Bayi.
Mayo Clinic (2022). Infant and Toddler. Why Would a Baby Go on a Breastfeeding Strike?
American Academy of Pediatrics (2022). Healthy Children. Breastfeeding After Your Baby Gets Teeth.
Bellani, P. Baby Center (2023). When Your Baby Won’t Breastfeed.
Crider, C. Healthline (2023). Why Are There Ulcers in My Baby’s Mouth?
Wisner, W. Healthline (2020). What If Your Baby Hates Breastfeeding? (Or So You Think).
Murray, D. Verywell Family (2022). 7 Tips for Getting Your Baby to Latch on With Flat Nipples.
Murray, D. Verywell Family (2021). 5 Common Breastfeeding Positions to Try.
Murray, D. Verywell Family (2020). Breastfeeding When You or Your Baby Are Sick.
Murray, D. Verywell Family (2020). What to Do When Your Baby Won't Breastfeed.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010