Begini Cara agar Bayi Tidak Muntah setelah Minum ASI
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 16 Feb 2025
47
Bunda, ada berbagai cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI yang bisa dicoba, lho. Jika Si Kecil sering muntah setelah disusui, coba lakukan cara ini yuk Bun agar asupan ASI-nya selalu tercukupi.
Bunda pernah dengar soal gumoh? Nah, kondisi bayi yang muntah setelah minum ASI ini disebut gumoh . Kondisi ini umumnya normal dan bukanlah hal yang berbahaya, Bun. Ini karena sistem pencernaan bayi masih belajar untuk mengolah ASI.
Meski begitu, Bunda juga tetap perlu waspada, ya. Soalnya, terlalu sering muntah setelah minum ASI juga bisa saja menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu pada bayi.
Umumnya, bayi muntah setelah minum ASI disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Ini bisa saja terjadi ketika bayi menelan ASI terlalu banyak atau terlalu cepat sehingga membuat tekanan di lambung meningkat. Hal ini bisa membuat ASI yang sudah ditelan jadi naik kembali ke kerongkongan.
Selain itu, bayi juga bisa muntah setelah minum ASI karena masih lemahnya katup antara kerongkongan dan lambung. Normalnya, minuman dan makanan yang masuk ke lambung akan terkunci oleh katup tersebut dan tidak bisa naik kembali ke kerongkongan.
Namun, pada bayi, katup ini cenderung lemah karena saluran cernanya masih terus berkembang. Oleh karena itu, ketika Si Kecil minum ASI terlalu banyak atau terlalu cepat, ia bisa lebih mudah mengalami gumoh atau muntah, Bun.
Selain karena melemahnya katup di kerongkongan, naiknya ASI ke kerongkongan juga bisa terjadi karena lambung bayi masih sangat kecil sehingga lebih cepat terisi penuh. Ini umumnya wajar terjadi ya, Bun. Biasanya gumoh atau muntah setelah minum ASI akan menghilang sendiri setelah usia bayi sudah lebih besar atau sekitar 4–6 bulan.
Gumoh biasanya tidak sampai membuat berat badan bayi berkurang atau rewel. Akan tetapi, Bunda perlu waspada kalau muntah sampai membuat Si Kecil tampak rewel, kurang mau menyusu, atau disertai penurunan berat badan.
Muntah yang disertai tanda tersebut bisa saja menandakan adanya beberapa gangguan kesehatan pada bayi, seperti gastroenteritis , ISPA, infeksi, atau penyempitan lambung (stenosis pilorus).
Gumoh atau muntah setelah minum ASI biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika bayi sudah berusia di atas 6 bulan. Meski begitu, apabila Bunda khawatir, ada kok berbagai cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI, antara lain:
Salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI adalah dengan memberikan ASI secukupnya. Ini karena ASI yang terlalu banyak bisa menyebabkan asam lambung naik secara drastis. Akibatnya, bayi mengeluarkan ASI yang telah diminumnya.
Menyusu bisa membuat perut Si Kecil penuh dengan penumpukan gas, Bun. Jika dibiarkan menumpuk, nantinya gas tersebut akan keluar bersama susu yang telah diminum oleh Si Kecil. Inilah yang akan membuat Si Kecil gumoh. Oleh karena itu, setelah menyusu, pastikan Si Kecil sendawa, ya, Bun
Menggendong Si Kecil dalam posisi tegak juga bisa menjadi cara mengatasi bayi muntah setelah minum ASI, lho, Bun. Soalnya, ketika tubuh Si Kecil tegak, tekanan dalam asam lambung akan berkurang dan ASI pun tidak mudah naik kembali.
Dengan begitu, Si Kecil pun tidak akan mengalami muntah atau gumoh. Bunda bisa melakukan ini selama 20–30 menit setiap kali habis menyusui.
Setelah menyusui, Bunda juga perlu memastikan bahwa Si Kecil tidak bergerak terlalu lincah, seperti berguling atau merangkak. Ini karena gerakan-gerakan tersebut bisa menyebabkan ASI yang telah diminum naik lagi sehingga terjadilah gumoh. Oleh karena itu, upayakan untuk membuat Si Kecil tetap tenang, setidaknya selama 20 menit, ya.
Saat Si Kecil tidur, Bunda juga perlu memosisikannya dalam posisi telentang dengan kepala terangkat sedikit, ya, Bun. Soalnya, tidur dalam posisi tengkurap bisa memicu Si Kecil muntah. Selain itu, risiko bayi mengalami SIDS juga makin tinggi.
Itulah berbagai cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI ya, Bun. Seperti yang telah disebutkan, bayi gumoh setelah minum ASI umumnya normal. Namun, apabila Bunda masih merasa khawatir terhadap hal tersebut, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat , ya.
Sumber:
Mayo Clinic (2023). Infant and Toddler. Spitting up in babies: What's Normal, What's Not.
Mount Sinai (2022). Health Library. Spitting Up - Self-Care.
Seattle Children’s Hospital (2023). Vomiting (0-12 Months).
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bedanya ‘Gumoh’ dan Muntah pada Bayi.
Dubinsky, D. Baby Center (2022). Why Babies Spit Up.
Iftikhar, N. Healthline (2020). Help! Why Is My Baby Throwing Up Formula and What Can I Do?
Morris, R. Parents (2024). How to Deal With Your Baby's Spit-Up.
Langmaid, S. WebMD (2023). Baby Spitting Up.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010