Gangguan Kognitif pada Anak, Ini Gejala dan Penanganannya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 3 Jun 2025
19
Gangguan kognitif pada anak dapat memengaruhi kemampuan otak anak dalam berpikir, belajar, atau memproses informasi. Sayangnya, gejala gangguan kognitif terkadang bisa sulit dikenali, padahal kondisi ini bisa berdampak pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami tanda gangguan kognitif sejak dini agar kondisi tersebut bisa ditangani dengan segera.
Fungsi kognitif merupakan kemampuan otak dalam berpikir, mengingat, berimajinasi, belajar, memproses informasi, memecahkan masalah, hingga membuat keputusan. Namun, ada kondisi tertentu yang mungkin memengaruhi fungsi otak tersebut, sehingga anak cenderung lebih lambat melakukan salah satu atau beberapa aspek kognitif . Kondisi ini disebut dengan gangguan kognitif.
Nah, karena otak merupakan organ yang sangat kompleks dan unik, maka tanda gangguan kognitif pada anak perlu dikenali sejak dini, Bun. Soalnya, gangguan kognitif bisa berisiko makin parah dan menghambat tumbuh kembang anak jika dibiarkan.
Lantas, bagaimana ya mengenali tanda gangguan kognitif pada anak serta cara menanganinya dengan tepat?
Gangguan kognitif merupakan gangguan tumbuh kembang yang memengaruhi proses berpikir, belajar, dan pemahaman informasi seorang anak. Penyebab gangguan kognitif pada anak sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang dianggap bisa memengaruhi perkembangan otak anak dan berujung pada gangguan kognitif, seperti:
Gejala gangguan kognitif pada anak bisa bervariasi, dari yang ringan hingga berat. Pada gangguan kognitif ringan, anak mungkin masih bisa belajar dan berkembang dengan normal, hanya saja ia membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami suatu pelajaran atau informasi.
Sementara itu, pada gangguan kognitif berat, anak bisa mengalami kesulitan dalam belajar, bermain, dan beraktivitas, hingga memengaruhi kemampuan interaksi sosialnya. Oleh karena itu, gangguan kognitif harus ditangani sedini mungkin.
Nah, secara umum, anak yang mengalami gangguan kognitif akan menunjukkan salah satu atau bahkan beberapa tanda berikut ini:
Perlu Bunda ingat bahwa masing-masing anak memiliki tahap tumbuh kembang yang berbeda. Jadi, gejala-gejala di atas tidak bisa langsung dipastikan gangguan kognitif ya. Mungkin ada kondisi lain yang jadi faktor risikonya, seperti kelahiran prematur yang menyebabkan milestone anak lebih lambat.
Namun, bila beberapa gejala di atas berlangsung cukup lama dan Bunda khawatir tahap tumbuh kembang Si Kecil tidak sesuai dengan usianya, jangan tunda untuk memeriksakan buah hati ke dokter anak ya.
Apabila anak mengalami gejala gangguan kognitif, dokter akan melakukan pemeriksaan dan konseling untuk memastikan kondisi Si Kecil.
Biasanya, ada beberapa tindakan yang dilakukan untuk menilai fungsi kognitif anak secara keseluruhan, seperti tes IQ, tes memori, pemecahan masalah, kemampuan verbal, kemampuan numerik, hingga pengambilan keputusan.
Jika anak terdiagnosa mengalami gangguan kognitif, dokter akan memberi penanganan lebih lanjut untuk bantu meningkatkan fungsi otak dan mengatasi masalah kognitif, seperti:
Setiap anak tentu membutuhkan pendekatan berbeda untuk mengatasi gangguan kognitif. Nah, beberapa terapi ini adalah tindakan yang akan diberikan dan disesuaikan dengan kondisi anak, antara lain:
Dalam kasus tertentu, mungkin dokter akan meresepkan obat untuk bantu mengelola gejala gangguan kognitif pada anak. Oleh karena itu, penting untuk selalu bekerja sama dengan dokter anak guna menentukan pengobatan dan dosis yang tepat untuk anak. Pemberian obat-obatan ini akan disesuaikan dengan jenis gangguan kognitif pada anak beserta tingkat keparahannya.
Sembari menjalani terapi dan konseling, Bunda juga bisa bantu mendukung serta meningkatkan kemampuan kognitif anak dari rumah lho. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
Gangguan kognitif pada anak bukan berarti orang tua gagal membesarkan anak yang sehat dan cerdas. Terlebih, setiap anak adalah anugerah dan memiliki keunikan masing-masing. Tetaplah fokus pada perkembangan Si Kecil supaya gangguan kognitif bisa lebih cepat diketahui dan ditangani.
Dengan melatih dan meningkatkan kemampuan kognitif anak secara maksimal sejak dini, anak tentu bisa memiliki kualitas hidup yang baik seperti anak pada umumnya.
Bahkan, mungkin lho anak memiliki potensi atau bakat di bidang tertentu selain akademis. Hal ini disebut dengan Savant syndrome dan cukup banyak terjadi pada anak yang mengalami keterbatasan kognitif. Namun, tetap kembali lagi pada masing-masing individu ya, Bun.
Nah, jika Bunda butuh bantuan atau hanya ingin bercerita mengenai tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk mencari dukungan dan saran dari dokter anak ya. Bunda tidak sendiri kok!
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention (2024). Healthy Habits: Child Development.
National Institute of Health (2023). Cognitive Development.
Dahliana, J.K. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Anak Lamban Akibat Gangguan Perkembangan Koordinasi (GPK).
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak.
Cleveland Clinic (2023). Developmental Delay in Children.
Cleveland Clinic (2023). Mild Cognitive Impairment.
Mayo Clinic (2024). Mild Cognitive Impairment (MCI).
Robledo, J. Baby Center. Warning Signs of A Social / Cognitive Delay.
Peacock, G. Emedicinehealth. Cognitive Deficits.
Cherry, K. Verywell Mind (2024). What Does 'Cognitive' Mean in Psychology?
Fielding, S. Verywell Mind (2023). Understanding Savant Syndrome.
Smiley, J. Verywell Health (2024). Intellectual Disability: Signs, Causes, and Support.
WebMD (2024). Cognitive Problems: A Caregiver's Guide
Fordyce, K. WebMD (2024). How to Help Your Child Improve Their Working Memory.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010