Pusar Bayi Berdarah, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 17 Apr 2025
3
Pusar bayi berdarah bisa membuat orang tua panik. Namun, tenang ya, Bun. Kondisi ini cukup umum terjadi saat tali pusar mulai lepas dan biasanya bukan tanda masalah serius. Dengan perawatan yang tepat serta menjaga area pusar Si Kecil tetap bersih dan kering, luka ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Bun, jangan khawatir ya bila melihat pusar Si Kecil berdarah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kondisi ini biasa terjadi di masa awal kehidupan bayi. Meski begitu, merawat pusar bayi memang butuh perhatian khusus, tapi nggak serumit yang dibayangkan, kok.
Namun, jika perdarahan yang terjadi berlebihan atau menunjukkan gejala infeksi maka perawatan medis diperlukan. Nah, biar lebih tenang saat merawat si kecil, yuk ketahui penyebab pusar bayi bisa berdarah, tanda-tanda yang perlu diperhatikan, dan tips perawatannya yang aman dan praktis di rumah.
Tali pusar menjadi organ penting selama kehamilan. Soalnya, organ ini berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi. Nah, setelah Si Kecil lahir, tali pusar ini akan dipotong hingga tersisa sedikit, Bun. Tali pusar yang sisa sedikit ini biasanya disebut dengan tunggul pusar.
Umumnya, tunggul pusar ini akan terlepas dengan sendirinya saat Si Kecil berusia 5–15 hari, bahkan bisa memakan waktu hingga 21 hari lho. Saat tunggul pusar lepas, pusar bayi akan berdarah, Bun. Selain itu, pusar bayi berdarah juga bisa terjadi karena adanya gesekan atau tekanan dari pakaian atau popok yang dipakai oleh Si Kecil.
Meski demikian, pusar bayi berdarah tetap perlu diwaspadai ya. Sebab, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya infeksi. Nah, kalau infeksi pusar terjadi pada bayi, Bunda harus segera membawa Si Kecil ke dokter ya, apalagi bila disertai gejala-gejala berikut ini:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pusar bayi berdarah merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini bisa ditangani dengan cara yang sederhana kok, salah satunya dengan menjaga tali pusar tetap kering dan bersih.
Selain menjaga pusar tetap kering dan bersih , Bunda juga perlu melakukan beberapa cara berikut ini agar pusar bayi tidak berdarah:
Nah, jika perdarahan di pusar tidak berhenti, Bunda dapat menekan tali pusar menggunakan kasa steril atau kain bersih dengan lembut sebanyak 2 kali ya.
Sebenarnya, pusar bayi berdarah bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, jika penanganan tidak dilakukan dengan tepat, kondisi ini bisa mengganggu kesehatan Si Kecil lho. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan perawatan sesuai dengan kondisi Si Kecil ya, Bun.
Sumber:
National Institute of Health (2025). MedlinePlus. Umbilical Cord Care In Newborns.
Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Umbilical Cord Care: Do’s and Dont’s for Parents.
American Pregnancy Association (2025). Umbilical Cord Care.
MOM Junction (2025). Newborn Belly Button Bleeding: What’s Normal & When To Worry.
The Bump (2024). Everything to Know About Caring for Baby's Umbilical Cord.
Verywell Health (2023). Umbilical Cord Care: One to Two Weeks After Birth.
WebMD (2024). Umbilical Cord Care.
What To Expect (2021). When Your Baby’s Umbilical Cord Will Fall Off and What to Do.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010