Gejala Kehamilan Ektopik yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Ditinjau oleh
dr. Gracia Fensynthia, Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 26 Feb 2025
263
Gejala kehamilan ektopik memang mirip dengan ciri-ciri kehamilan pada umumnya, seperti telat haid, mual dan muntah, serta nyeri pada payudara. Makanya, banyak ibu hamil yang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kondisi ini. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenali apa saja gejala dari kehamilan ektopik agar kondisi ini bisa segera ditangani sedini mungkin.
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi malah tumbuh di luar rahim. Kehamilan ini umumnya terjadi di tuba falopi, tetapi bisa juga tumbuh di indung telur, leher rahim (serviks), bahkan rongga perut.
Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada tuba falopi, seperti sumbatan, perlengketan, atau kelainan bentuk, Bun. Gangguan tersebut dapat terjadi karena adanya infeksi, peradangan, efek operasi di area panggul terdahulu, atau bawaan sejak lahir, yang membuat sel telur yang telah dibuahi terhalang masuk ke rahim.
Perlu diketahui, kehamilan ektopik tidak menimbulkan gejala apa pun di awal kehamilan. Bahkan, gejala kondisi ini mirip sekali dengan tanda-tanda kehamilan normal pada umumnya, seperti terlambat haid, nyeri payudara, mual, kelelahan, muntah, dan sering buang kecil. Makanya, kehamilan ektopik sering kali tidak segera disadari oleh ibu hamil yang mengalaminya.
Namun, seiring bertambahnya besarnya kehamilan ektopik, beberapa gejala lain dapat timbul, seperti:
Nah, ibu hamil akan mulai merasakan gejala kehamilan ektopik ketika usia kehamilan mencapai sekitar 4–12 minggu.
Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, sel telur yang terus tumbuh dan membesar dapat menyebabkan tuba falopi pecah, lho. Nah, pecahnya tuba falopi bisa menimbulkan beberapa gejala, di antaranya:
Kehamilan ektopik yang sudah menimbulkan perdarahan hebat harus segera ditangani oleh dokter. Soalnya, ini termasuk dalam kondisi gawat darurat yang bisa berakibat fatal bagi ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, segeralah ke dokter bila Bunda mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, ya.
Sayangnya, kehamilan ektopik tidak bisa dicegah, Bun. Namun, kondisi ini bisa dideteksi lebih awal dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter .
Bunda bisa tenang karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, di antaranya:
Kehamilan ektopik memang bisa membuat ibu hamil merasa sedih karena harus kehilangan sang buah hati. Bahkan, kondisi ini juga bisa membuat sebagian ibu hamil stres karena khawatir akan susah hamil.
Padahal, dengan perawatan yang tepat, hamil kembali setelah melalui kehamilan ektopik bukanlah hal yang mustahil kok, Bun. Jadi, Bunda tidak perlu cemas, ya.
Penting untuk diketahui, ibu yang pernah mengalami kehamilan ektopik biasanya harus menunggu setidaknya 3 bulan untuk kembali mencoba atau merencanakan program hamil lagi. Hal ini agar tubuh benar-benar pulih, sekaligus untuk membantu mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik berulang pada kehamilan berikutnya.
Sumber:
National Health Service UK (2022). Health A to Z. Ectopic Pregnancy.
Cleveland Clinic (2023). Diseases & Conditions. Ectopic Pregnancy.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Ectopic Pregnancy.
Kids Health, Nemours (2021). Parents. Ectopic Pregnancy.
American Pregnancy Associations (2024). Ectopic Pregnancy.
Victoria State Government Australia (2024). Better Health Channel. Ectopic Pregnancy.
Healthline (2023). Ectopic Pregnancy.
Verywell Health (2024). When Pain Could Mean Ectopic Pregnancy.
WebMD (2024). Ectopic Pregnancy: What to Know.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010