main-logo

Ibu Hamil Stres dan Menangis, Ini Dampaknya pada Janin

header-image-22756
author-avatar-22756

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 28 Jun 2024

share-icon

286


Ibu hamil stres dan menangis sebenarnya normal terjadi selama masa kehamilan, Bun. Namun, kondisi ini tidak boleh diabaikan dan perlu dikelola dengan baik. Soalnya, stres berat saat hamil bisa berdampak buruk pada janin. Apa benar begitu? Yuk, simak artikel ini.





Kehamilan memang bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, Bun. Namun, pada beberapa ibu hamil, momen ini malah banyak menimbulkan kekhawatiran. Inilah yang membuat ibu hamil stres dan menangis.





Umumnya, ibu hamil lebih rentan stres dan menangis karena perubahan hormon yang terjadi pada masa kehamilan, terutama pada trimester pertama. Perubahan hormon ini membuat perasaan ibu hamil menjadi lebih sensitif sehingga rentan mengalami stres. Namun, tak hanya itu, stres pun bisa disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari.





Meski memang bisa mereda setelah melahirkan, stres saat hamil tetap perlu dikelola dengan baik, lho. Soalnya, tidak hanya ibu hamil, janin di dalam kandungan pun bisa terkena dampak buruk apabila stres dibiarkan berlanjut.





Dampak Buruk Ibu Hamil Stres dan Menangis pada Janin





Tarik napas dulu yuk, Bun. Saat stres melanda, Bunda perlu menenangkan diri dulu. Ibu hamil stres dan menangis memang normal terjadi. Meski begitu, sering stres dan menangis saat hamil perlu dikelola dengan baik, ya. 





Apabila tidak, stres yang berkelanjutan bisa membuat ibu hamil lebih mudah sakit atau bahkan mengalami masalah psikologis yang lebih berat, sehingga dapat berdampak pada janin dan kandungan.





Contohnya begini, Bun. Saat stres, ibu hamil cenderung lebih susah tidur dan berakhir menjadi sering bergadang. Apabila pola tidur ini tidak segera diperbaiki, ibu hamil akan merasa lemas, dan daya tahan tubuhnya pun menjadi lebih lemah.





Karena daya tahan tubuhnya lemah, ibu hamil menjadi lebih rentan terkena penyakit infeksi, Bun. Apabila ibu hamil terkena infeksi , hal ini tidak boleh disepelekan. Soalnya, infeksi pada ibu hamil bisa mengganggu kesehatan janin. Bahkan, berbagai risiko, seperti kelahiran prematur, bisa saja terjadi.





Selain itu, ibu hamil stres dan menangis juga bisa menjadi tidak nafsu makan, sehingga berat badan yang harusnya naik malah turun. Jika dibiarkan, kebutuhan nutrisi ibu hamil menjadi tidak terpenuhi. Akibatnya, janin akan mengalami kekurangan nutrisi, yang bisa menyebabkan tumbuh kembangnya terhambat ( IUGR ) atau berat badan lahir rendah ( BBLR ).





Ada juga anggapan bahwa stres saat hamil bisa menyebabkan keguguran . Sampai saat ini, Belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa stres bisa menyebabkan keguguran secara langsung, Bun. Namun, stres berat selama hamil memang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran. 





Selain itu, stres saat hamil yang tidak ditangani memang tidak baik untuk kesehatan secara umum, baik bagi ibu hamil maupun janinnya. Jadi, apabila Bunda mengalami stres, ada baiknya langsung konsultasikan ke dokter ya, untuk menghindari kondisi-kondisi yang berisiko menimbulkan keguguran.





Tips Mengatasi Stres dan Menangis pada Ibu Hamil





Dampak buruk stres berat pada kehamilan dan janin bisa dihindari kok, Bun. Caranya adalah dengan mengetahui terlebih dahulu apa yang memicu ibu hamil stres dan menangis.





Nah, setelah tahu pasti apa pemicunya, ada baiknya Bunda menghindari pemicu tersebut, ya. Selain menghindari pemicu, Bunda juga bisa melakukan berbagai tips untuk mengatasi stres dan menangis berikut:





  • Ceritakan atau curahkan masalah yang sedang dialami kepada orang terdekat yang dipercaya.
  • Selalu biasakan tidur yang cukup, yaitu sekitar 7–9 jam sehari.
  • Lakukan hobi atau aktivitas yang disukai, seperti jalan-jalan, menonton film, atau memasak.
  • Lakukan aktivitas yang membuat tubuh menjadi lebih relaks, seperti yoga, meditasi, atau olahraga.
  • Luangkan waktu untuk me time atau liburan dengan keluarga.
  • Mulai tulis buku harian atau jurnal untuk mencurahkan isi hati dan perasaan yang terpendam.




Agar kondisi tubuh dan janin tetap sehat, Bunda juga perlu mencukupi asupan nutrisi sehari-hari dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan.





Umumnya, rasa stres saat hamil bisa berkurang apabila Bunda menerapkan tips-tips di atas. Namun, kalau memang Bunda masih mengalami stres dan menangis, ada baiknya segera konsultasi dengan dokter ya, Bun. Dengan konsultasi ke dokter, Bunda bisa mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami.





Sumber:





Pregnancy Birth & Baby Australia (2022). Stress and Pregnancy.





American Pregnancy Association (2024). Healthy Pregnancy. Stress During Pregnancy.





Gupta, R. KidsHealth, Nemours (2023). Parents. Taking Care of Your Mental Health During Pregnancy.





Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Can Too Much Stress Cause Early Miscarriage?





Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Depression During Pregnancy: You're Not Alone.





Watson, S. Baby Center (2024). Stress During Pregnancy.





Gupta, W. Verywell Mind (2022). How to Avoid Emotional Stress During Pregnancy.





Barney, A, WebMD (2022). How Does Stress Affect Pregnancy?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010