Wajib Tahu, Inilah 3 Tahapan Proses Melahirkan Normal
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 28 Okt 2024
330
Proses melahirkan merupakan pengalaman yang unik dan berharga ya, Bun. Makanya, setiap ibu hamil mempunyai pengalaman yang berbeda-beda saat melahirkan. Pada dasarnya, proses melahirkan normal memiliki 3 tahapan yang akan dilalui oleh ibu hamil hingga akhirnya Bunda bisa bertemu dengan Si Kecil. Kira-kira, apa saja tahapannya?
Proses melahirkan normal mungkin akan membuat ibu hamil merasa cemas atau khawatir, apalagi karena harus menghadapi rasa sakit. Tenang ya, Bun, proses melahirkan normal tidak seseram yang dibayangkan, kok.
Sebelum menjalaninya, yuk kita simak apa saja tahapan-tahapan proses melahirkan normal, sehingga nanti Bunda akan lebih siap ketika menghadapinya.
Bunda, sudah siap bertemu dengan Si Kecil? Sabar dulu, ya! Umumnya, proses melahirkan terjadi antara minggu ke-37 sampai ke-42 kehamilan. Meski begitu, kondisi ini sulit diprediksi, sehingga tidak ada yang tahu pasti kapan persalinan akan terjadi.
Perlu diketahui juga, proses melahirkan yang dialami setiap ibu hamil bisa berbeda-beda, lho. Ada yang prosesnya panjang, ada juga yang singkat, Bun. Proses melahirkan umumnya memang akan lebih lama terjadi pada ibu yang baru bersalin untuk pertama kalinya.
Biasanya, proses melahirkan akan diawali dengan munculnya tanda-tanda mau melahirkan , seperti kontraksi yang makin teratur dan kuat, pecahnya air ketuban, dan munculnya lendir yang disertai bercak darah.
Setelah itu, ibu hamil yang mau melahirkan akan melewati 3 tahapan persalinan, lho. Apa saja, ya? Berikut adalah 3 tahapan proses melahirkan yang akan dilalui oleh ibu hamil:
Bun, tahapan pertama proses melahirkan normal terdiri dari 3 fase, yaitu fase awal, fase aktif, dan fase transisi. Berikut ini penjelasannya:
Fase awal atau fase laten merupakan fase terpanjang yang akan Bunda alami, lho. Pada fase ini, kontraksi sudah mulai terasa, Bun. Leher rahim atau serviks mulai menipis dan terbuka sekitar kurang dari 6 cm, kemudian terjadi kontraksi ringan yang berlangsung selama 40–60 detik.
Selain kontraksi dan serviks yang melebar, Bunda mungkin akan mengalami nyeri punggung, keluarnya lendir yang disertai bercak darah dari vagina, serta merembesnya air ketuban .
Pada fase aktif, leher rahim melebar lebih cepat mencapai 8–10 cm, Bun. Tidak hanya itu, kontraksi juga menjadi lebih kuat, lama, dan makin teratur, biasanya sekitar 2–3 menit . Nah, selama kontraksi, Bunda juga akan merasakan nyeri punggung atau perut yang makin hebat. Jika sebelumnya masih utuh, air ketubah biasanya akan mulai pecah di fase ini, Bun.
Fase aktif biasanya berlangsung selama 4–8 jam, bahkan lebih. Namun, proses ini mungkin bisa berlangsung lebih lama bagi ibu hamil yang belum pernah melahirkan sebelumnya. Nah, pada fase aktif ini, Bunda sudah disarankan untuk pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin, ya.
Pada fase transisi, leher rahim sudah melebar sepenuhnya. Kontraksi juga sudah mulai terasa sangat kuat dan tajam yang dapat berlangsung selama 60–90 detik. Hal ini ditandai dengan kepala bayi yang sudah mulai bergerak turun dari rahim menuju jalan lahir. Biasanya, keinginan untuk mengejan juga sudah mulai terasa, Bun.
Memasuki tahapan kedua proses melahirkan, Bunda akan melahirkan bayi! Setelah leher rahim atau serviks melebar sepenuhnya, bayi akan bergerak turun menuju jalan lahir , Bun.
Pada tahap ini, ibu hamil mulai jarang mengalami kontraksi, tetapi akan merasakan dorongan untuk mengejan yang terasa seperti ingin buang air besar. Ini artinya bayi sudah siap untuk dilahirkan, Bun.
Setelah Bunda mengejan atau mendorong bayi keluar, kepala bayi akan terlihat muncul di mulut vagina ( crowning ). Nah, rasa ingin mengejan akan terasa lebih kuat sehingga membuat kepala bayi akan makin terdorong keluar.
Setelah kepala bayi mulai keluar, dokter atau bidan akan meminta Bunda untuk mengatur pernapasan. Hal ini dilakukan agar kepala bayi dapat keluar secara perlahan sehingga kulit dan otot di area perineum tidak robek . Jika diperlukan, bidan atau dokter mungkin akan melakukan episiotomi untuk melebarkan jalan lahir.
Dengan dorongan yang baik dan sesuai arahan dokter atau Bidan, Bunda akan lebih lancar dalam melahirkan Si Kecil ke dunia ini. Selamat ya, Bun!
Begitu Si Kecil lahir, dokter atau bidan akan memeriksa kondisinya dan memberikan perawatan, serta membersihkan tubuhnya agar ia mudah bernapas. Tali pusar Si Kecil juga akan digunting. Selanjutnya, apabila kondisi Si Kecil sehat, Bunda dapat mulai menyusuinya.
Perasaan lega, haru, dan bahagia pasti sedang Bunda rasakan setelah Si Kecil lahir. Namun, proses melahirkan normal ternyata belum selesai nih, karena Bunda akan memasuki tahap akhir persalinan, yaitu pengeluaran plasenta .
Nah, plasenta biasanya akan keluar dalam waktu 5–30 menit setelah bayi lahir. Namun, ada juga yang baru keluar setelah 60 menit, lho. Namun, jika plasenta tidak kunjung keluar atau tersisa di dalam rahim, dokter mungkin perlu melakukan tindakan kuret guna mengeluarkan sisa plasenta tersebut, Bun.
Meski terkesan menakutkan, prosedur atau tindakan kuret dapat membantu mencegah komplikasi yang fatal, seperti perdarahan berat setelah melahirkan.
Ingat ya, setiap ibu hamil memiliki proses melahirkan yang berbeda-beda. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir jika proses persalinannya terasa lama.
Jika ini persalinan pertama, proses melahirkan mungkin bisa memakan waktu lebih lama sampai sekitar 12–14 jam, Bun. Namun, pada ibu yang sudah pernah melahirkan, proses ini biasanya berlangsung lebih cepat, lho. Agar proses melahirkannya lancar, lupa untuk menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter ya, Bun.
Masih punya banyak pertanyaan tentang kehamilan atau proses melahirkan? Bisa tanyakan langsung ke dokter melalui chat online , ya.
Sumber:
Better Health Channel Australia (2022). Pregnancy. Pregnancy – Labour.
National Health Service UK (2023). Labour and Birth. The Stages of Labour and Birth.
Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Giving Birth – Stages of Labour.
Cleveland Clinic (2022). Health Library. Labor & Delivery.
Cleveland Clinic (2022). Health Library. Pregnancy: Types of Delivery.
Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Labor and Delivery, Postpartum Care.
Baby Center (2023). The Stages of Labor and Delivery.
Healthline (2023). What to Expect During a Vaginal Delivery.
Medicine Net (2022). Stages of Pregnancy: Week by Week.
The Bump (2022). What to Know About the Different Stages of Labor.
Verywell Health (2023). What You Need to Know About Giving Birth.
WebMD (2023). Normal Labor and Delivery Process
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010