Herpes pada Bayi, Kenali Penyebab, Gejala dan Penanganannya
Ditinjau oleh
dr. Gracia Fensynthia, Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 26 Feb 2025
20
Herpes pada bayi tidak boleh disepelekan ya, Bun. Soalnya, penyakit ini bisa menyebabkan luka lepuh di sekitar mulut, bibir, dan mata yang membuat Si Kecil rewel dan tidak nafsu makan. Jika hal itu terjadi, penanganan harus segera diberikan oleh dokter agar Si Kecil terhindar dari komplikasi akibat herpes.
Herpes pada bayi umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau HSV-1. Penyakit ini mudah menular dan bisa menyerang siapa saja, Bun. Namun, bayi baru lahir lebih mudah tertular virus herpes. Soalnya, kekebalan tubuhnya terhadap virus ini belum terbentuk, Bun.
Nah, virus herpes bisa menyebar melalui berbagai cara lho, mulai dari menghirup percikan air liur, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, dan berbagi alat makan atau minum, handuk dengan orang lain yang sedang sakit.
Tidak hanya itu, bayi yang bersentuhan secara fisik dengan luka lepuh penderita herpes, baik di kulit maupun bibir, juga bisa tertular lho. Itulah sebabnya mengapa Si Kecil tidak boleh dicium dan digendong oleh sembarang orang ya, Bun.
Perlu diketahui, Si Kecil juga berisiko tertular virus herpes dari ibu yang menderita herpes genital saat proses persalinanlho.
Gejala herpes yang muncul pada bayi bisa berbeda-beda. Ada yang menunjukkan gejala, ada pula yang tidak, Bun.
Umumnya, gejala herpes pada bayi akan ditandai dengan rasa gatal, nyeri, dan terbakar di sekitar bibir. Setelah itu, luka lepuh atau lenting-lenting kecil yang berisi air muncul di sekitar mulut, bibir, hidung, dagu, dan pipi, Bun.
Nah, setelah beberapa hari, luka lepuh tersebut akan pecah dan membentuk kerak. Namun, Bunda tidak perlu cemas, karena luka lepuh ini akan sembuh dalam waktu 1–3 minggu lho. Selain luka lepuh, ada beberapa gejala herpes pada bayi yang perlu Bunda waspadai, antara lain:
Apabila Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ia ke dokter ya, Bun. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
Herpes yang tidak segera ditangani dapat dengan mudah menyebar ke organ tubuh bayi lainnya, seperti otak, hati, paru-paru, dan mata. Tidak hanya itu, penyakit ini juga bisa menimbulkan efek jangka panjang lho, misalnya tumbuh kembang Si Kecil menjadi terlambat.
Kabar baiknya, herpes pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu, Bun. Meski begitu, penyakit ini tetap perlu penanganan yang tepat dan cepat, ya. Penanganan ini bertujuan untuk membantu mengurangi gejala, mencegah penularan herpes, dan mencegah terjadinya komplikasi.
Untuk mengobati herpes pada bayi, dokter umumnya akan meresepkan obat antivirus, seperti acyclovir, Bun. Pengobatan dengan antivirus ini biasanya berlangsung hingga 6 bulan.
Selain dengan obat antivirus, Bunda bisa melakukan beberapa langkah berikut guna meringankan gejala herpes pada bayi:
Jika dibutuhkan, Bunda juga bisa memberikan obat pereda nyeri untuk bayi , seperti paracetamol. Namun, sebelum memberikannya kepada Si Kecil, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu ya, Bun.
Perlu diketahui, Bun, infeksi virus herpes sebenarnya tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dari tubuh. Namun, tenang, virus ini bisa lho dicegah penularannya. Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Si Kecil terhindar dari herpes, di antaranya:
Sementara pada ibu hamil yang menderita herpes genita l, dokter biasanya akan menyarankan operasi caesar untuk mencegah penularan virus herpes kepada bayi. Di samping itu, ibu hamil yang terinfeksi virus herpes juga akan diberi obat antivirus.
Nah, jadi jika Si Kecil mengalami gejala-gejala menyerupai herpes pada bayi seperti yang disebutkan di atas, jangan tunda untuk berobat ke dokter ya, Bun.
Sumber:
National Health Service UK (2024). Health A to Z. Cold Sores.
National Health Service UK (2022). Health A to Z. Neonatal Herpes (Herpes In a Baby).
Cleveland Clinic (2024). Diseases & Conditions. Neonatal Herpes.
Mayo Clinic (2024). Diseases & Conditions. Cold Sore.
University of Rochester Medical Center (2024). Health Encyclopedia. Herpes Simplex Virus (Cold Sores) in Children.
Kids Health, Nemours (2024). Parents. Cold Sores.
Baby Center (2025). Cold Sores.
HSE (2024). Cold Sores.
HSE (2024). Herpes in Newborn Babies (Neonatal Herpes).
Healthline (2020). What to Do If Your Baby Has a Cold Sore.
MSD Manual (2022). Herpes Simplex Virus (HSV) Infection in Newborns.
MSD Manual (2022). Neonatal Herpes Simplex Virus (HSV) Infection.
WebMD (2024). Pregnancy and Genital Herpes.
WebMD (2024). What to Know About Cold Sores on Infants and Young Children.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010