main-logo

Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Normal Sesuai Jenis Kelaminnya

header-image-26005
author-avatar-26005

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 6 Agt 2025

share-icon

11


Lingkar kepala bayi baru lahir normal menjadi indikator penting untuk menilai kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil. Meskipun ukurannya bisa berbeda pada tiap bayi, ada standar normal berdasarkan usia dan jenis kelamin yang perlu orang tua ketahui. Memahami ukuran lingkar kepala bayi yang ideal bisa membantu orang tua memantau tumbuh kembang Si Kecil, serta mendeteksi gangguan sejak dini.





Setelah lahir, bayi biasanya langsung diukur lingkar kepalanya bersama berat dan panjang badannya. Nah, hasil pengukuran ini biasanya menjadi acuan untuk mendeteksi gangguan pada pertumbuhan otak maupun risiko stunting lho, Bun. 





Selain usia kehamilan dan jenis kelamin, ukuran lingkar kepala juga dipengaruhi oleh berat lahir, asupan nutrisi ibu saat hamil, dan kondisi kesehatan orang tua. Dengan memahami ukuran lingkar kepala bayi lahir normal, Bunda dan Ayah bisa mengambil tindakan jika melihat adanya tanda-tanda pertumbuhan yang tidak wajar pada Si Kecil.





Ukuran Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir Normal





Pengukuran lingkar kepala bayi baru lahir normal biasanya dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang dan mendeteksi gangguan kesehatan, Bun. Nah, cara mengukur lingkar kepalanya cukup mudah kok, yaitu dengan melilitkan meteran kain pada dahi bayi sampai ke bagian terluar belakang kepala ( occipito-frontal circumference ). 





Nah, berikut ini adalah ukuran lingkar kepala bayi lahir normal berdasarkan usia dan jenis kelamin: 





  • Bayi laki-laki: 33–36 cm
  • Bayi perempuan: 32–35,5 cm




Namun, Bunda tidak perlu cemas ya jika lingkar kepala Si Kecil tidak sesuai dengan ukuran di atas. Pasalnya, ukuran normal lingkar kepala bayi bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin dan usia Si Kecil, Bun. 





Namun, jika diperoleh pertumbuhan ukuran kepala yang tidak normal, ini bisa menandakan adanya suatu penyakit pada bayi, Bun. Misalnya, ukuran kepala bayi yang lebih besar bisa menandakan hidrosefalus , sedangkan ukuran kepala bayi yang lebih kecil bisa menandakan mikrosefalus.  





Oleh karena itu, pastikan untuk selalu rutin memeriksakan kesehatan Si Kecil ke dokter ya, Bun. 





Hal yang Dapat Memengaruhi Lingkar Kepala Bayi





Lingkar kepala bayi yang lahir dengan ukuran normal memang menjadi harapan setiap orang tua. Namun, penting untuk diketahui bahwa ada beberapa faktor yang bisa membuat ukuran lingkar kepala bayi berbeda-beda lho. 





Berikut adalah berbagai hal yang dapat memengaruhi lingkar kepala bayi saat lahir:  





1. Kelahiran prematur atau berat badan bayi lahir rendah





Bun, salah satu hal yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi adalah kelahiran prematur atau bayi memiliki berat badan lahir rendah. Ini karena perkembangan otak dan tengkorak belum sepenuhnya sempurna saat bayi lahir terlalu dini. 





Selain itu, berat badan lahir rendah sering kali menjadi tanda bahwa pertumbuhan bayi di dalam kandungan terganggu. Nah, hal ini juga akan berdampak pada ukuran lingkar kepala lho. 





Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bayi prematur atau BBLR akan mengalami masalah ini ya, Bun. Setiap bayi memiliki laju perkembangan yang berbeda, sehingga penting bagi orang tua untuk memantau kondisinya secara rutin bersama dokter.





2. Bayi lahir melewati waktu HPL 





Bayi yang lahir melewati hari perkiraan lahir ( HPL ) juga cenderung memiliki lingkar kepala sedikit lebih besar dari rata-rata lho, Bun. Hal ini terjadi karena pertumbuhan otak dan tulang kepala bayi berlangsung seiring bertambahnya usia kehamilan. 





Semakin lama bayi berada dalam kandungan maka makin besar pula peluang lingkar kepalanya bertambah. Soalnya, proses perkembangan tersebut masih terus berlangsung hingga menjelang kelahiran.





Meski ukuran lingkar kepala yang lebih besar bisa menjadi hal yang wajar pada bayi yang lahir lewat waktu ( post-term ), tetap penting dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis lain yang menyertainya ya, Bun. 





3. Faktor keturunan





Faktor genetik bisa memengaruhi besar kecilnya lingkar kepala bayi, karena bentuk dan ukuran kepala sering kali menurun dari orang tua. Jika Ayah dan Bunda memiliki kepala yang cenderung besar atau kecil, kemungkinan bayi juga akan memiliki ukuran kepala yang mirip. 





Hal ini berasal dari gen yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh, termasuk tulang tengkorak. Jadi, ukuran kepala bayi tidak hanya ditentukan oleh kondisi kehamilan, tapi juga dipengaruhi oleh riwayat keluarga.





Meski begitu, ukuran kepala yang mengikuti pola keturunan biasanya masih tergolong normal kok, Bun. Makanya, jangan lupa untuk memantau pertumbuhan lingkar kepala secara berkala untuk memastikan perkembangan bayi berjalan dengan baik.





4. Kondisi kesehatan tertentu pada bayi





Kondisi kesehatan yang dialami oleh Si Kecil, seperti infeksi atau kurang gizi juga bisa memengaruhi ukuran lingkar kepalanya lho. Meski begitu, pertumbuhan bayi bisa kembali normal setelah kondisi kesehatannya membaik dan penyakit yang dialaminya berhasil diatasi.





5. Kurangnya asupan nutrisi saat hamil 





Kekurangan nutrisi saat hamil dapat berdampak pada perkembangan otak dan lingkar kepala bayi. Oleh sebab itu, pastikan Si Kecil mendapatkan asupan kalori dan nutrisi yang sesuai usianya. Jika usianya masih di bawah 6 bulan, berikan Si Kecil ASI secara rutin. Setelah itu, bayi bisa diberikan MPASI bila usianya sudah di atas 6 bulan ya, Bun. Perlu diingat juga, bayi 6 bulan tetap harus diberikan ASI ya, Bun.  





6. Kondisi kesehatan ibu selama kehamilan





Kesehatan ibu selama masa kehamilan sangat berperan penting dalam tumbuh kembang bayi, termasuk pertumbuhan lingkar kepala bayi. Lingkar kepala bayi menjadi penanda utama perkembangan otak dan tengkorak. 





Bila ibu mengalami masalah kesehatan tertentu saat hamil, pertumbuhan otak dan tengkorak bayi bisa terpengaruh sehingga lingkar kepala bayi bisa lebih kecil, lebih besar, atau tumbuh tidak seperti biasanya.





Mengetahui lingkar kepala bayi baru lahir normal sangat penting untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil sejak awal. Nah, jika Bunda atau Ayah merasa ukuran lingkar kepala bayi berbeda dari rentang normal atau pertumbuhannya tidak sesuai usia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.  





Soalnya, pemeriksaan dan pemantauan rutin dapat membantu mendeteksi gangguan kesehatan bayi sejak dini, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.





Sumber: 





World Health Organization (2025). Child Growth Standards. Head Circumference for Age. 





National Library of Medicine (2023). MedlinePlus. Increases Head Circumference. 





National Health  Service (2023). Height, Weight and Reviews. Your Baby’s Weight and Height. 





Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Macrocephaly. 





Stanford Medicine (2025)  Newborn Measurements.





University of Rochester Medical Center (2025). Search Encyclopedia. Newborn Measurements.





Baby Center (2023). Baby Head Circumference. 





Baby Center. Measuring Your Baby’s Head Circumference, Length, and Weight.





EMedicine Health. Physical Growth in Newborns. 





Firstcry Parenting (2023). Infant Head Circumference Chart (0 to 36 Months).





HSE (2022). Your Child’s Head Circumference. 


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010