main-logo

Mengenal Preterm, Persalinan Prematur sebelum Usia Kehamilan 37 Minggu

header-image-23392
author-avatar-23392

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 25 Agt 2024

share-icon

77


Preterm adalah kondisi ketika ibu hamil melahirkan bayi sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu atau jauh lebih awal dari hari perkiraan lahir (HPL). Kondisi yang disebut juga persalinan prematur ini bisa membuat kondisi bayi lebih lemah dan rentan mengalami gangguan kesehatan karena kondisi organ tubuhnya belum sempurna, Bun. 





Normalnya, waktu perkiraan kelahiran bayi berada di antara usia kehamilan 37–42 minggu. Nah, bila ibu hamil melahirkan bayi di bawah usia kehamilan tersebut, berarti ia mengalami persalinan prematur atau preterm. 





Berdasarkan usia kandungan saat terjadi kelahiran bayi, preterm dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:





  • Bayi kurang bulan atau late preterm , yakni persalinan ketika usia kandungan 32–36 minggu
  • Preterm sedang, yakni persalinan ketika usia kandungan 28–32 minggu
  • Sangat preterm ( extremely preterm ), yakni persalinan ketika usia kandungan masih kurang dari 28 minggu




Apa Ya Penyebab Preterm?





Tidak diketahui secara pasti apa penyebab persalinan preterm, Bun. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil untuk melahirkan secara prematur , antara lain: 





  • Pernah melahirkan secara prematur sebelumnya
  • Memiliki riwayat kelahiran prematur di dalam keluarga 
  • Jarak kehamilan yang terlalu dekat dari kehamilan sebelumnya
  • Ketuban pecah dini
  • Memiliki berat badan berlebih atau kekurangan berat badan sebelum hamil
  • Kurang gizi selama kehamilan ( malnutrisi )
  • Hamil di usia remaja atau di atas 40 tahun
  • Tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik
  • Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang 
  • Memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi , gangguan pembekuan darah, penyakit ginjal, dan penyakit jantung 
  • Memiliki penyakit infeksi , seperti penyakit TORCH , infeksi saluran kemih, atau infeksi pada cairan ketuban
  • Mengalami penyulit dalam kehamilan, seperti preeklamsia atau plasenta previa




Selain faktor di atas, Bunda juga bisa mengalami preterm atau persalinan prematur akibat janin menderita cacat lahir , gangguan plasenta, kehamilan kembar, intrauterine growth restriction ( IUGR ), kehamilan dengan bayi tabung, kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim, atau adanya cedera saat hamil. 





Memang, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur, Bun. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, ya. Dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter sejak awal hamil, ibu hamil dapat mencegah persalinan prematur sedini mungkin, lho. 





Ini Tanda-tanda Preterm 





Perlu diketahui, tanda preterm sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tanda mau melahirkan pada umumnya, lho. Makanya, ibu hamil perlu mewaspadainya dengan cara mengenali tanda-tanda persalinan prematur.  





Nah, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda preterm yang perlu diketahui: 









Jika Bunda mengalami berbagai tanda yang sudah disebutkan di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter guna mendapatkan penanganan. Hal ini penting untuk menurunkan risiko terjadinya persalinan prematur, Bun.





Apakah Preterm Bisa Dicegah? 





Agar kehamilan bisa berjalan lancar dan risiko terjadinya persalinan preterm bisa berkurang, Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut ini: 





  • Periksakan kehamilan secara rutin, terutama jika Bunda memiliki faktor risiko persalinan preterm, ya. 
  • Menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi , berhenti merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih.
  • Konsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter.
  • Beristirahat dengan tidur yang cukup selama 7–9 setiap harinya. 
  • Mengelola stres dengan baik selama hamil .
  • Menjaga kebersihan gigi dan gusi, baik sebelum maupun selama kehamilan.
  • Pertimbangkan jarak kehamilan karena dapat meningkatkan risiko persalinan prematur bila kurang dari 6 bulan.




Bunda perlu ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Nah, dengan langkah yang tepat, preterm atau persalinan prematur bisa dihindari kok, Bun. Jadi, tidak usah sedih, ya.





Nah, Jika Bunda masih memiliki pertanyaan seputar persalinan preterm atau masalah kehamilan lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter melalui chat online , ya. 





Sumber: 





World Health Organization (2023). Detail. Preterm Birth. 





Krywko, et al. (2024). NCBI Bookshelf. Pregnancy Trauma.





National Health Service UK (2024). Labour and Birth. Premature Labour and Birth.





National Library of Medicine (2024). MedlinePlus. Preterm Labor. 





Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Giving Birth - Early Signs of Labour. 





Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Premature Baby.





The American College of Obstetricians & Gynecologists (2023). Preterm Labor and Birth.





Boston Children’s Hospital (2024). Condition. Prematurity. 





Cleveland Clinic (2024). Diseases & Conditions. Preterm Birth. 





Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Preterm Labor. 





Mayo Clinic (2024). Diseases & Conditions. Premature Birth. 





Kids Health, Nemours (2021). Parents. When Your Baby's Born Premature. 





Healthline (2020). How Early Can You Safely Give Birth?





WebMD (2022). Premature Labor.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010