main-logo

Diastasis Recti, Kenali Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya

header-image-25201
author-avatar-25201

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 26 Mei 2025

share-icon

0


Diastasis recti adalah kondisi ketika otot perut bagian tengah terpisah akibat tekanan yang berlebih. Meski terdengar menyeramkan, kondisi ini cukup umum terjadi pada masa kehamilan maupun setelahnya kok. Bunda juga tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa diatasi dan dicegah dengan beberapa langkah sederhana.





Perut buncit tidak kunjung hilang pascamelahirkan ? Mungkin, Bunda sedang mengalami diastasis recti. Yap, kondisi ini memang terdengar asing ya, tapi sebenarnya banyak ibu yang mengalaminya lho. Diastasis recti merupakan kondisi di mana otot perut bagian tengah terpisah atau merenggang yang membuat perut terlihat buncit. 





Kondisi ini umumnya disebabkan oleh adanya tekanan dan peregangan yang berlebihan di otot perut, misalnya saat ibu bersin, batuk, atau mengejan . Nah, diastasis recti memang tidak menimbulkan rasa sakit, Bun. Namun, jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi lho, seperti nyeri di punggung bawah , perubahan pada postur tubuh, masalah pada panggul, dan hernia. 





Ini Penyebab Diastasis Recti





Rahim yang membesar seiring pertumbuhan bayi bisa memberikan tekanan ke otot perut dan membuat jaringan penyambung otot perut meregang. Ketika hal ini terjadi, otot perut ibu hamil bisa terpisah. Inilah yang disebut sebagai diastasis recti. 





Kondisi ini bisa terlihat jelas saat otot-otot perut sedang menegang, seperti saat batuk, bersin, atau mengejan. Perlu diketahui, diastasis recti dapat terjadi selama hamil dan setelah melahirkan lho. 





Tidak hanya itu saja, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diastasis recti, antara lain:





  • Berusia lebih dari 35 tahun 
  • Jarak kehamilan terlalu dekat dengan yang sebelumnya
  • Hamil anak kembar
  • Memiliki bayi yang besar 
  • Teknik mengejan yang kurang tepat saat melahirkan normal
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Pernah menjalani persalinan operasi caesar atau operasi di perut 
  • Sering mengangkat benda yang berat 




Apa Saja Ciri-ciri Diastasis Recti? 





Diastasis recti biasanya berkembang pada trimester ketiga, Bun. Namun, banyak ibu hamil yang baru menyadari adanya kondisi ini setelah bayi lahir. Umumnya, diastasis recti ditandai dengan adanya tonjolan tepat di atas atau di bawah pusar. 





Di samping itu, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri diastasis recti yang perlu Bunda kenali: 





  • Sakit perut
  • Sembelit 
  • Perut kembung  
  • Kesulitan beraktivitas, seperti mengangkat benda atau berjalan
  • Sakit punggung bawah  
  • Nyeri sendi 
  • Postur tubuh yang berubah, misalnya jadi lebih bungkuk
  • Sakit saat berhubungan seksual 
  • Keluar urine saat batuk atau bersin 
  • Perut dekat pusar terasa lembek atau kenyal seperti agar-agar
  • Otot perut terasa lemah 




Nah, jika Bunda mengalami tanda-tanda diastasis recti di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kondisi ini semakin parah. 





Bagaimana Cara Mengatasi Diastasis Recti? 





Diastasis recti memang tidak menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, kondisi ini bisa membuat Bunda merasa tidak nyaman saat beraktivitas lho. Makanya, kondisi ini tetap perlu diatasi dengan cara yang tepat ya, Bun. 





Nah, cara yang tepat untuk mengatasi diastasis recti adalah dengan melakukan latihan dasar. Hal ini bertujuan untuk melatih kekuatan otot perut, Bun. Begini cara yang bisa Bunda coba: 





  • Berbaring telentang sambil menekuk lutut dan menempelkan kedua telapak kaki ke lantai.
  • Embuskan panas, kemudian rapatkan sisi-sisi otot perut dengan jari. Pada saat bersamaan, tarik pusar ke arah dalam dan tahan selama 5–10 detik. 
  • Sambil menjaga punggung bawah tetap menempel di lantai, Bunda bisa mengangkat panggul secara perlahan-lahan lalu turunkan kembali. 
  • Lakukan gerakan ini secara berulang sebanyak 5–10 kali ya, Bun. 




Selain itu, ada beberapa tips yang juga bisa Bunda coba untuk mencegah diastasis recti terjadi, di antaranya: 





  • Hindari kebiasaan sering mengejan.
  • Hindari mengangkat barang berat.
  • Hindari melakukan olahraga yang dapat membuat otot perut menegang, seperti crunch , push up , dan plank .
  • Berguling ke samping saat bangun dari tempat tidur atau duduk.
  • Pilihlah olahraga atau aktivitas yang aman selama hamil dan setelah melahirkan, seperti senam Kegel
  • Menjaga berat badan tetap ideal dengan mengonsumsi makanan sehat.
  • Menggunakan korset kompresi setelah melahirkan 
  • Menjaga postur tubuh agar tetap baik, misalnya dengan duduk dengan tegak.




Akhirnya, Bunda sudah tahu berbagai penyebab, gejala, dan kiat-kiat mengatasi diastasis recti. Mulai sekarang, nggak perlu khawatir ya, Bun. Soalnya, kondisi ini bisa membaik setelah 4–8 minggu pascapersalinan kok. 





Namun, jika diastasis recti yang dialami cukup parah, penyembuhan mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 6–12 bulan, Bun.   





Sumber: 





HSE Ireland (2023). Diastasis Recti (DRAM).





National Institute of Health (2023). MedlinePlus. Diastasis Recti.





Pregnancy Birth & Baby (2024). Abdominal Separation (Diastasis Recti).





Cleveland Clinic (2025). Diseases & Conditions. Diastasis Recti. 





Milton Keynes University Hospital (2025). Patient Leaflets. Diastasis Recti Following Pregnancy.





Penn Medicine (2025). Lancaster General Health. Ab Separation: What You Need to Know about Diastasis Recti. 





Baby Center (2023). What To Know About Diastasis Recti. 





Health (2023). What Is Diastasis Recti?





Heathline (2023). Diastasis Recti: What Is It, and How Is It Treated?





The Bump (2021). Diastasis Recti: How to Fix Ab Separation After Pregnancy.





WebMD (2024). Abdominal Separation (Diastasis Recti). 





What To Expect (2021). Diastasis Recti (Ab Separation).


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010