Keguguran tapi Janin Belum Keluar, Apa Ya Penyebabnya?
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 30 Jul 2024
60
Keguguran tapi janin belum keluar terkadang tidak disadari oleh para ibu hamil. Alasannya, kondisi ini bisa saja tidak menimbulkan gejala keguguran, seperti perdarahan dan keluarnya gumpalan dari vagina. Padahal, keguguran tapi janin belum keluar perlu segera ditangani oleh dokter agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut, Bun.
Keguguran adalah kondisi ketika kehamilan berhenti sebelum embrio atau janin cukup berkembang. Kondisi ini biasanya terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu, Bun. Janin yang keguguran umumnya akan meninggal dan keluar dari rahim dengan sendirinya.
Umumnya, keguguran ditandai dengan gejala berupa perdarahan, keluarnya gumpalan jaringan janin dari vagina, serta nyeri atau kram perut. Namun, pada beberapa kasus, ibu hamil bisa saja tidak merasakan gejala apa pun, sehingga tidak menyadari bahwa ia mengalami keguguran. Selain itu, terkadang janin yang sudah keguguran juga bisa saja tetap bertahan di dalam rahim dan tidak keluar dengan sendirinya.
Keguguran tapi janin belum keluar harus segera mendapatkan penanganan oleh dokter, Bun. Pasalnya, jika janin atau sisa jaringan dibiarkan di dalam rahim, risiko terjadinya perdaharan hebat dan infeksi bisa makin tinggi.
Ada tiga jenis keguguran yang menyebabkan janin masih berada di dalam kandungan atau belum keluar dari rahim, yaitu:
Salah satu jenis keguguran yang menyebabkan janin belum keluar adalah abortus terlewatkan atau missed abortion . Keguguran ini terjadi karena janin tidak berkembang atau kehamilan kosong ( blighted ovum ).
Ibu hamil yang mengalami missed abortion tidak akan merasakan gejala keguguran pada umumnya, seperti perdarahan , kram perut, dan keluarnya gumpalan jaringan dari vagina.
Meski bisa terjadi tanpa gejala, missed abortion sebetulnya sudah menyebabkan janin meninggal dalam kandungan. Kondisi ini sering kali baru terdeteksi melalui pemeriksaan USG ketika ibu hamil menjalani pemeriksaan kandungan rutin.
Abortus inkomplit atau keguguran tidak lengkap juga merupakan salah satu jenis keguguran keguguran dengan sebagian jaringan plasenta atau kantung janin sudah keluar. Ketika abortus inkomplit terjadi, jaringan tubuh janin yang telah meninggal tidak keluar sepenuhnya dari rahim.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berisiko menyebabkan nyeri perut parah dan perdarahan hebat. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit harus segera ditangani oleh dokter agar kondisi ini tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi dan perdarahan.
Pada abortus insipiens, ibu hamil sudah mengalami perdarahan yang sangat banyak, tetapi janin masih utuh di dalam rahim. Selain itu, kondisi ini juga diikuti dengan beberapa gejala, seperti kram perut yang hebat dan mulai terbukanya leher rahim (serviks).
Sebenarnya, tidak diketahui secara pasti penyebab keguguran tapi janin belum keluar. Namun, penyebab yang paling umum dari kondisi ini adalah adanya kelainan genetik, Bun. Nah, hal ini yang membuat bayi tidak berkembang secara normal atau justru adanya kehamilan kosong .
Tidak hanya kelainan genetik atau kromosom, masalah pada plasenta juga bisa menyebabkan keguguran, lho. Nah, ada beberapa faktor juga yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran tapi janin belum keluar lho, antara lain:
Sebenarnya, tidak ada penanganan secara khusus jika Bunda mengalami keguguran lengkap. Namun, pada kondisi keguguran tapi janin belum keluar, janin tetap harus dikeluarkan untuk mencegah perdarahan atau komplikasi lain, seperti infeksi, Bun.
Pada kasus tertentu, janin yang keguguran tapi belum keluar bisa keluar sendiri seiring waktu. Namun, apabila tidak kunjung keluar, janin yang telah keguguran dan tertahan di dalam rahim perlu dikeluarkan dengan bantuan medis dari dokter. Caranya bisa dengan pemberian obat-obatan atau tindakan medis berupa kuret , Bun.
Perlu diketahui, setelah tindakan kuret dilakukan, sebagian wanita bisa mengalami flek sampai beberapa minggu. Setelah itu, siklus haid akan kembali normal dalam waktu sekitar 4–6 minggu ya, Bun.
Menghadapi keguguran tapi janin belum keluar bukanlah hal yang mudah. Namun, jangan berkecil hati, karena wanita yang mengalami keguguran tetap bisa menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi dengan selamat, kok. Jadi, tetap semangat ya, Bun!
Bila Bunda berencana untuk hamil kembali, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ya, agar program kehamilan yang selanjutnya ini bisa terencana dengan lebih baik dan sehat.
Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Sebab Terjadinya Abortus imminens.
National Health Service UK (2022). Health A to Z. Miscarriage.
Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Miscarriage.
Cleveland Clinic (2024). Diseases & Conditions. Miscarriage.
Baby Centre UK (2024). What is a Missed Miscarriage?
Healthline (2023). Everything You Need to Know About Miscarriage.
Healthline (2022). Identifying and Treating a Missed Abortion.
Kids Health, Nemours (2024). Parents. Miscarriage.
Parents (2024). What To Know About Incomplete Miscarriage.
Parents (2023). What Causes a Threatened Miscarriage?
Parents (2023). What Is a Missed Miscarriage?
The Bump (2022). 13 Different Types of Miscarriage and What They Mean.
Verywell Health (2023). What Is a Missed Miscarriage?
WebMD (2023). Miscarriage.
WebMD (2022). Treatment After Miscarriage.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010