TORCH, Penyakit Infeksi yang Perlu Diwaspadai oleh Ibu Hamil
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 13 Jun 2024
62
TORCH adalah berbagai penyakit infeksi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Soalnya, penyakit ini bisa menular ke janin sehingga berisiko menimbulkan berbagai masalah pada janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan TORCH.
Bunda, pernah dengar tentang TORCH? Mungkin namanya terdengar asing ya, tapi sebenarnya TORCH merupakan singkatan dari lima jenis penyakit infeksi lho, yaitu:
Ibu hamil yang menderita TORCH berisiko menularkannya ke janin melalui plasenta. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh janin belum cukup kuat sehingga membuatnya rentan mengalami infeksi.
Nah, infeksi TORCH pada ibu hamil dan janin dapat menyebabkan beragam masalah, mulai dari keguguran, kelahiran prematur, cacat bawaan lahir, hingga meninggalnya janin .
Guna mencegah penyakit ini, ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan atau tes TORCH sesegera mungkin atau sesuai anjuran dokter, ya.
Penyebab dan gejala dari TORCH bisa berbeda-beda tergantung pada penyakit infeksi yang diderita oleh ibu hamil ya, Bun. Oleh karena itu, kenali dulu lima jenis penyakit infeksi yang tergolong ke dalam TORCH, yuk. Berikut adalah penjelasannya:
Toksoplasmosis atau infeksi Toxoplasma adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Ibu hamil dapat tertular penyakit ini apabila sering kontak langsung dengan kotoran hewan, seperti kucing , yang terinfeksi parasit tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kucing terinfeksi toksoplasmosis ya, Bun. Biasanya kucing yang terinfeksi penyakit ini adalah kucing yang sering berkeliaran di luar rumah dan berburu hewan lain, misalnya tikus. Selain itu, toksoplasmosis juga dapat ditemukan dalam makanan dan minuman yang belum matang atau mentah .
Other infection atau infeksi lain yang termasuk bagian dari TORCH, yaitu HIV, infeksi parvovirus B19 ( fifth disease ), virus Zika, sifilis, dan cacar air . Penyakit-penyakit tersebut memiliki gejala yang berbeda-beda ya, Bun.
Nah, bila terjadi pada ibu hamil, penyakit infeksi tersebut dapat menular ke janin dan berisiko menyebabkan janin terkena masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan saraf, gangguan tumbuh kembang, cacat lahir, dan berat badan lahir kurang.
Jenis penyakit TORCH lainnya adalah rubella atau campak Jerman . Penyakit infeksi ini bisa berbahaya pada ibu hamil, terutama di awal kehamilan. Soalnya, rubella bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran. Terkadang, gejala rubella bisa mirip dengan campak biasa, sehingga banyak ibu hamil yang tidak menyadarinya.
Jika mengalami gejala berupa demam tinggi disertai munculnya ruam-ruam atau bercak kemerahan di tubuh selama hamil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya, Bun.
Cytomegalovirus atau CMV juga termasuk salah satu jenis penyakit TORCH yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Pasalnya, ibu hamil bisa menularkan penyakit ini pada Si Kecil saat proses persalinan atau menyusui.
Infeksi virus ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang khas atau bahkan tidak bergejala. Namun, ketika berada di dalam tubuh, virus CMV bisa menyerang janin.
Akibatnya, janin akan mengalami berbagai masalah, mulai dari gangguan pendengaran, gangguan tumbuh kembang, penyakit jantung bawaan, mikrosefalus , kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah .
Jenis penyakit TORCH selanjutnya adalah herpes simpleks. Penyakit ini disebabkan oleh Herpes simplex virus (HSV) yang bisa menular melalui kontak langsung dengan luka, ludah, atau cairan kelamin penderita herpes. Selain melalui kontak langsung, penyakit herpes simpleks juga bisa menular melalui hubungan seks, termasuk seks oral.
Itulah lima jenis penyakit TORCH yang perlu Bunda ketahui. Mengingat banyaknya bahaya yang bisa terjadi pada kehamilan akibat penyakit ini, ibu hamil sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan atau skrining awal sejak masih merencanakan kehamilan, ya.
Nah, salah satu pemeriksaan yang mungkin akan dianjurkan dokter adalah pemeriksaan TORCH. Soalnya, hal ini penting dilakukan memastikan bahwa kandungan Bunda dipastikan dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan TORCH merupakan salah satu prosedur skrining kesehatan yang penting dilakukan oleh calon ibu atau ibu hamil pada trimester pertama, lho. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin infeksi TORCH.
Selain sebagai deteksi dini, pemeriksaan ini juga bisa dijalani oleh ibu hamil yang sudah menunjukkan gejala-gejala penyakit infeksi yang tergolong ke dalam TORCH, misalnya demam dan perdarahan vagina. Dengan begitu, penanganan terhadap penyakit ini bisa segera dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi yang fatal pada janin.
Pemeriksaan TORCH dapat dilakukan melalui tes darah. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi apakah terdapat antibodi terhadap virus, kuman, atau parasit yang menjadi penyebab TORCH. Setelah itu, pemeriksaan TORCH akan menunjukkan hasil “positif” atau “negatif” terhadap masing-masing penyakit tersebut, Bun.
Untuk memastikan interpretasi hasil tes, ibu hamil yang menjalani pemeriksaan ini tetap perlu berkonsultasi ke dokter. Setelah itu, dokter akan menentukan metode pengobatan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil dan janinnya.
Selain menjalani pemeriksaan TORCH, Bunda juga perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, ya. Jika dirasa mengalami gejala kehamilan yang tidak normal, segera periksakan kondisi Bunda ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan aman.
Sumber:
National Health Service UK (2023). Health A to Z. Cytomegalovirus (CMV).
National Health Service UK (2023). Health A to Z. Genital Herpes.
National Health Service UK (2023). Health A to Z. Toxoplasmosis.
National Health Service UK (2022). Health A to Z. Rubella (German Measles).
National Institute of Health (2022). MedlinePlus. TORCH Screen.
University of Rochester Medical Center (2024). Health Encyclopedia. TORCH Panel.
Boston Children’s Hospital (2024). Conditions. Neonatal Herpes Simplex.
Boston Children’s Hospital (2024). Conditions. TORCH.
Cleveland Clinic (2024). Disease & Conditions. Congenital Rubella Syndrome.
Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. Rubella (German Measles).
Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. TORCH Infection.
Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. Toxoplasmosis.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Cytomegalovirus (CMV) infection.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Genital Herpes.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Toxoplasmosis.
WebMD (2023). What Is TORCH Syndrome?
WebMD (2022). Pregnancy and Genital Herpes.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010