main-logo

Radang Kelenjar Susu, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

header-image-23341
author-avatar-23341

Ditinjau oleh

dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Diterbitkan 2 Sep 2024

share-icon

2211


Radang kelenjar susu adalah peradangan pada jaringan payudara yang cukup sering terjadi pada ibu menyusui. Ketika mengalami kondisi yang disebut juga mastitis ini, Bunda akan merasakan gejala berupa nyeri, merah, dan bengkak pada payudara. Jika tidak diobati, hal ini bisa membuat Bunda kesulitan menyusui Si Kecil, lho. 





Menyusui Si Kecil merupakan momen yang sangat berharga, tetapi juga bisa menjadi tantangan tersendiri ya, Bun, apalagi ketika proses menyusui tidak selalu berjalan lancar. Nah, ada beberapa masalah yang memang cukup banyak dialami oleh ibu menyusui, salah satunya adalah radang kelenjar susu. 





Umumnya, radang kelenjar susu ( mastitis ) terjadi pada 3 bulan pertama masa menyusui. Kondisi ini terjadi ketika jaringan payudara mengalami peradangan atau pembengkakan akibat penumpukan ASI. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa infeksi payudara , lho. 





Penyebab Radang Kelenjar Susu





Penyebab utama dari radang kelenjar susu adalah penumpukan ASI yang menyebabkan terjadinya sumbatan di dalam saluran air susu sehingga ASI tidak dapat mengalir dengan lancar.





Salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penumpukan ASI adalah cara menyusui yang salah, Bun. Hal ini berkaitan dengan pelekatan mulut bayi saat menyusu yang tidak tepat sehingga proses pengosongan payudara menjadi tidak optimal, atau menyusui hanya dominan di satu payudara. Di samping itu, tidak rutin memompa ASI juga bisa menyebabkan kondisi ini, lho. 





Beberapa faktor lain juga bisa meningkatkan risiko terjadinya radang kelenjar susu, antara lain: 





  • Memiliki riwayat radang kelenjar susu sebelumnya 
  • Luka pada puting payudara  
  • Penggunaan bra atau pakaian yang terlalu ketat
  • Stres berat
  • Malnutrisi (kurang gizi)
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah karena menderita penyakit tertentu, seperti diabetes
  • Kurang tidur




Bunda, radang kelenjar susu tidak hanya terjadi karena penumpukan ASI, tetapi juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini umumnya masuk ke saluran susu melalui celah kulit atau puting susu. Nah, bakteri tersebut kemudian berkembang biak di ASI yang menumpuk di dalam payudara dan menyebabkan infeksi, Bun. 





Apa Saja Gejala Radang Kelenjar Susu? 





Perlu diketahui, radang kelenjar susu biasanya hanya menyerang salah satu payudara, Bun. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini bisa terjadi pada kedua payudara, lho. Nah, berikut ini adalah gejala radang kelenjar susu yang harus Bunda diwaspadai:





  • Payudara terasa nyeri dan hangat ketika disentuh
  • Payudara bengk a k  
  • Benjolan payudara 
  • Nyeri atau perih pada payudara yang terasa makin parah saat menyusui
  • Kulit di sekitar puting dan payudara berwarna kemerahan
  • Keluarnya cairan berwarna putih atau bercak darah dari puting susu




Selain itu, ibu menyusui yang mengalami radang kelenjar susu juga bisa saja mengalami gejala mirip flu, seperti demam, pegal-pegal, menggigil, dan kelelahan. Gejala ini biasa muncul apabila payudara sudah terinfeksi.





Bagaimana Cara Mengatasi Radang Kelenjar Susu? 





Sebenarnya, ada cara sederhana untuk mengatasi radang kelenjar susu, yaitu dengan tetap menyusui bayi dari payudara yang mengalami kondisi tersebut. Meski terasa tidak nyaman dan nyeri, menyusui Si Kecil dapat membantu melancarkan aliran susu di dalam payudara.





Makanya, Bunda tidak perlu takut ketika harus menyusui Si Kecil saat terkena mastitis ya, karena kondisi ini tidak akan berdampak buruk baginya. Soalnya, ASI memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu bayi melawan infeksi.





Nah, untuk membantu meringankan atau menghilangkan rasa sakit akibat radang kelenjar susu, Bunda bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini: 





  • Cobalah mencari posisi menyusui yang nyaman.
  • Variasikan posisi menyusui bayi.
  • Pastikan mulut bayi melekat dengan benar pada payudara. 
  • Memijat payudara yang sakit dengan lembut saat menyusui atau memompa guna memperlancar ASI.
  • Mengompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui atau memompa ASI.
  • Menyusui pada sisi payudara yang sakit terlebih dahulu saat Si Kecil lapar. 
  • Menggunakan bra dan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat. 




Untuk meredakan rasa nyeri akibat radang kelenjar susu, Bunda bisa minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen. Namun, jika rasa sakit pada payudara akibat radang kelenjar susu masih terjadi, Bunda bisa melakukan pemeriksaan ke dokter, ya. Dokter akan memberikan obat-obatan, baik dalam bentuk salep maupun obat minum, guna mengatasi radang kelenjar susu.





Radang kelenjar susu umumnya akan membaik dalam waktu 1–3 hari setelah pengobatan, Bun. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir dan cemas, ya. Tetaplah susui bayi seperti biasa karena ASI Bunda tidak mengandung virus atau bakteri sehingga aman untuk dikonsumsi Si Kecil. 





Nah, apabila Bunda memiliki keluhan atau pertanyaan seputar menyusui, Bunda bisa langsung berkonsultasi ke dokter melalui chat online untuk mendapatkan jawaban yang cepat.





Sumber: 





Health Direct Australia (2024). Mastitis.





National Health Service UK (2024). Baby. Mastitis. 





National Health Service UK (2023). Health A to Z. Mastitis. 





Cleveland Clinic (2023). Diseases & Conditions. Mastitis. 





Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Mastitis.





American Pregnancy Association. Care for Your Nursing Breasts.





American Pregnancy Association. How to Treat and Prevent Mastitis.





American Cancer Society (2022). All About Cancer. Mastitis. 





Family Doctor (2024). What Is Mastitis?





Healthy Children (2024). Mastitis: What Breastfeeding Parents Need to Know.





Health (2023). What Is Mastitis?





WebMD (2024). Breast Infection (Mastitis): Symptoms and Treatment.





WebMD (2023). What Is Mastitis?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010