Efek Sering Berhubungan Badan saat Hamil yang Perlu Diketahui Pasangan
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 8 Agt 2025
12
Efek sering berhubungan badan saat hamil kerap membuat pasangan bertanya-tanya, apakah aman dilakukan atau justru berisiko? Sebenarnya, hubungan intim saat kehamilan umumnya tidak berbahaya jika kehamilan berjalan normal ya. Namun, ada beberapa efek yang perlu diketahui agar ibu dan pasangan bisa tetap nyaman dan tenang menjalani masa kehamilan.
Selain perubahan fisik dan emosi, kehamilan juga membawa banyak pertanyaan baru bagi pasangan, salah satunya tentang efek sering berhubungan badan saat hamil . Banyak yang masih bingung, apakah frekuensi hubungan intim bisa berdampak pada kehamilan atau justru aman asalkan dilakukan dengan hati-hati.
Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu memahami efek yang mungkin timbul bila terlalu sering berhubungan badan saat hamil ya. Dengan begitu, keputusan tentang aktivitas seksual bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dan kenyamanan bersama.
Berikut ini adalah beberapa efek sering berhubungan badan saat hamil yang perlu Bunda dan Ayah ketahui: :
Efek sering berhubungan badan saat hamil bisa menimbulkan kontraksi ringan. Hal ini terjadi karena hormon oksitosin yang dilepaskan selama aktivitas seksual dapat merangsang otot rahim untuk berkontraksi. Biasanya, kontraksi ini hanya ringan dan berlangsung sebentar, serta tidak membahayakan bila kehamilan berjalan normal.
Kontraksi ringan yang muncul setelah berhubungan badan umumnya tidak memicu persalinan dini atau membahayakan janin, karena janin tetap terlindungi oleh kantung ketuban dan otot rahim.
Namun, pada trimester akhir, kontraksi ini bisa terasa sedikit lebih kuat sehingga kadang menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi ibu hamil. Nah, jika kontraksi terasa berlebihan atau disertai keluhan lain, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi ibu dan bayi tetap aman ya, Bun.
Selain kontraksi, efek sering berhubungan badan saat hamil lainnya adalah munculnya flek atau bercak darah ringan. Saat berhubungan intim terjadi gesekan yang menyebabkan atau tekanan pada leher rahim maupun dinding vagina dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di sekitar area tersebut pecah atau terluka sedikit.
Nah, hal itu yang menimbulkan adanya flek atau bercak darah ringan setelah berhubungan. Kondisi inilah yang sering dialami dan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika jumlahnya banyak atau terus menerus, sebaiknya segera periksa ke dokter ya, Bun.
Salah satu efek negatif yang bisa dialami oleh Bumil setelah berhubungan badan adalah risiko infeksi. Selama kehamilan, hormon-hormon membuat jaringan di area vagina dan leher rahim menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami iritasi akibat gesekan. Selain itu, sistem kekebalan tubuh Bumil juga menurun sehingga rentan mengalami infeksi, misalnya infeksi saluran kemih atau infeksi vagina.
Ditambah lagi, jika kebersihan organ intim kurang terjaga saat berhubungan, risiko masuknya bakteri atau jamur ke saluran reproduksi akan semakin besar, Bun. Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk selalu menjaga kebersihan sebelum dan sesudah berhubungan ya.
Sering berhubungan badan saat hamil dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri lho, Bun. Nah, efek ini terjadi karena adanya perubahan fisik dan hormonal pada tubuh perempuan selama kehamilan. Saat hamil, jaringan di sekitar vagina dan leher rahim menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami iritasi akibat meningkatnya aliran darah serta pengaruh hormon kehamilan.
Selain itu, perubahan bentuk dan posisi rahim yang semakin membesar bisa menyebabkan tekanan atau gesekan saat berhubungan badan terasa kurang nyaman, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Selain itu, berhubungan badan saat hamil juga bisa menimbulkan efek positif lho, seperti mempererat hubungan emosional, membuat tidur lebih nyenyak , meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan .
Itulah berbagai efek sering berhubungan badan saat hamil, baik positif maupun negatif, yang perlu diketahui. Agar nyaman, Bunda juga bisa memilih posisi berhubungan yang tidak menekan perut dan gunakan pelumas berbahan dasar air bila diperlukan.
Meskipun umumnya aman, berhubungan seks saat hamil perlu dihindari jika Bunda memiliki kondisi berikut ini:
Apabila Bunda memiliki kondisi tersebut atau mengalami keluhan setelah berhubungan badan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Bun. Hal ini, agar kesehatan ibu dan keselamatan janin tetap terjaga.
Sumber:
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). ASK ACOG. Is It Safe to Have Sex During Pregnancy?
National Health Service UK (2024). Keeping Well in Pregnancy. Sex In Pregnancy.
Cleveland Clinic (2025). Pregnancy & Childbirth. Is It OK To Have Sex When You’re Pregnant?
Mayo Clinic (2024). Pregnancy Week by Week. Sex During Pregnancy: What’s OK, What’s Not.
Kids Health. Nemours (2022). Parents. Sex During Pregnancy.
Healthline (2025). Can Sex in the First Trimester Cause Miscarriage? Early Pregnancy Sex Questions.
Healthline. Are There Any Side Effects of Sexual Activity?
Healthline. Sex Drive During Pregnancy: 5 Ways Your Body Changes.
Healthline. Will It Hurt the Baby? Plus 9 More Questions About Safe Pregnancy Sex.
MedicineNet. 19 Amazing Benefits of Sex During Pregnancy.
Parents (2025). 10 Benefits of Sex During Pregnancy.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010